Krisis Minyak Goreng di Indonesia
Tentunya kita semua tau definisi serta kegunaan dari minyak goreng namun, beberapa bulan belakangan ini tepatnya dimulai pada Februari 2022 sedang terjadi keributan akan langkanya minyak goreng yang katanya tidak tersedia di kebanyakan toko ritel, supermarket, serta pasar tradisional. Memang hal ini dapat dipastikan dengan banyaknya berita yang beredar serta diliput di beberapa stasiun TV yang ada. Mereka semua menyatakan bahwa Indonesia sedang mengalami krisis kebutuhan minyak goreng. Di sini saya akan membahas kenapa minyak goreng menjadi langka.
Dapat diketahui bahwa harga minyak goreng telah meningkat sejak akhir tahun 2021. Hal ini dapat dilihat pada data/grafik di bawah ini.
Source: https://satudata.kemendag.go.id/harga-nasional
Nah, dapat dilihat pada grafik serta tabel yang terlampir. Table di atas menunjukkan bahwa selama periode tahun 2021 harga minyak goreng kemasan mulai menunjukkan angka yang meningkat terutama pada akhir tahun Desember 2021 yaitu sebesar Rp19.771/Liter harga tersebut naik 38,97% dibandingkan dengan harga pada akhir 2020 yang hanya berada pada harga Rp15.011/Liter namun, kenaikan harga minyak goreng ini seimbang / diiringi dengan kenaikan harga jual buah sawit per kg yang pada saat itu juga naik.
Kenaikan harga minyak goreng ini menjadi tidak terkontrol pada tahun 2022. Harga minyak goreng kemasan pada bulan Januari 2022 mencapai angka yang cukup fantastis yaitu sebesar Rp20.488/Liter. Oleh karena itu Pemerintah melakukan revisi harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng lantaran mahalnya harga minyak tersebut. Pemerintah pun turun tangan dengan mematok kebijakan satu harga atau bisa dikatakan subsidi yakni sebesar Rp14.000/Liter. Kebijakan ini diterapkan mulai tanggal 27 Januari 2022. HET minyak goreng menyebabkan harga turun dan berlaku mulai 1 Februari 2022. Berikut rincian HET minyak goreng mulai 1 Februari 2022:
- Harga minyak goreng curah sebesar Rp11.500/Liter.
- Harga minyak goreng kemasan sederhana sebesar Rp13.500/Liter.
- Harga minyak goreng kemasan premium sebesar Rp14.000/Liter.
Namun, tahukah kamu setelah diterapkannya harga minyak goreng subsidi ini, ketersediaan minyak goreng di toko ritel, supermarket, pasar tradisional justru menjadi langka. Beberapa merek minyak goreng yang terkenal seperti Bimoli, Sunco, Fortune, dan lain – lain menjadi hilang dan sangat sulit untuk dicari selama diterapkannya HET ini.
Hal ini dikarenakan harga biji sawit yang menjadi bahan utama pembuatan minyak goreng tidak mengalami penurunan, justru melambung menjadi lebih tinggi yaitu sempat menyentuh Rp3.900/kg. Bayangkan jika harga biji sawit masih sangat mahal bagaimana caranya harga minyak goreng bisa begitu rendah. Oleh karena hal inilah kebanyakan pabrik tidak ingin memproduksi minyak goreng, hal inilah yang menyebabkan minyak goreng menjadi langka. Dikarenakan hal ini pemerintah kembali merevisi HET minyak goreng.
Pada tanggal 16 Maret 2022 pemerintah tidak lagi membatasi harga minyak kemasan di toko ritel modern, dan melepas harganya sesuai dengan mekanisme pasar, yang harganya sebesar Rp25.000/Liter namun hal ini belum mengubah fakta bahwa minyak goreng masih belum tersedia.
Saya berharap pemerintah dapat memberikan solusi yang terbaik terkait permasalahan krisis minyak goreng yang sedang terjadi di Indonesia ini. Karena banyak sekali warga di Indonesia yang memerlukan minyak goreng untuk kebutuhan sehari – hari mereka.