Perkembangan Infrastruktur di Indonesia pada Tahun 2021
Pada era pandemi yang terjadi, di tahun 2021 ini Indonesia masih berusaha bertahan untuk pemulihan dari Covid-19. Penanganan pandemi masih menjadi prioritas utama serta mempercepat upaya pemulihan ekonomi nasional. Disamping itu, perkembangan infrastruktu pada tahun 2021 juga menjadi sorotan penting.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR), Basuki Hadimuljono, menegaskan bahwaa pembangunan infrastruktur di Indonesia pada tahun 2021 difokuskan pada 5 program sesuai dengan arahan Bappenas dan Kementrian Keuangan.
Program prioritas pertama adalah penyelesaian Proyek Strategis Nasional yang telah dilaksanakan sejak tahun 2020. Hal ini mencakup pembangunan 48 bendungan, pembangunan 406 km jalan tol, 25000 hektare daerah irigrasi, 2012 lt/dtk SPAM, 9705 unit rumah susun, serta rehabilitasi sekolah atau perguruan tinggi atau gedung olahraga. “Sampai dengan bulan Agustus ini, ada 4 bendungan yang sudah siap diresmikan yaitu Bendungan Way Sekampung, Bendungan Kuningan, Bendungan Paselloreng, dan Bendungan Bendo. Total bendungan yang akan diselesaikan pada tahun 2021 ini yaitu 13 bendungan, termasuk Bendungan Sukamahi dan Bendungan Ciawi yang akan digunakan untuk pengendalian banjir Jakarta,” jelas Menteri Basuki. Selain itu, pada tahun 2021 ini akan diselesaikan beberapa infrastruktur konektivitas yaitu Jalan Tol Serang-Panimbang Seksi 1, 6 ruas dalam Kota Jakarta Seksi A Kelapa Gading-Pulo Gebang, Cibitung-Cilincing Seksi 1, Balikpapan-Samarinda Seksi 1 dan 5, dan Jalan Lingkar Brebes Tegal.
Program prioritas yang kedua adalah program Padat Karya Tunai (PKT). Anggaran yang ditetapkan untuk PKT adalah sebesar Rp21,2 triliun yang menyerap 988054 tenaga kerja. Sedangkan anggaran sebesar Rp2 triliun yang menyerap 244639 tenaga kerja digunakan untuk paket konstruksi reguler.
Kemudian, program prioritas yang ketiga adalah penyelesaian pengembangan 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) yaitu Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Manado-Likupang. Berikutnya program prioritas yang keempat adalah pengembangan food estate di 3 lokasi di Indonesia yaitu Kalimantan Tengah, Sumatera Utara, dan Nusa Tenggara Timur dan program prioritas kelima atau yang terakhir adalah pengembangan Kawasan Industru (KI) Terpadu Batang di Jawa Tengah.
Menteri Basuki merasa optimis pelaksanaan pembangunan infrastruktur di Indonesia dapat tetap berjalan sesuai target terlepas dari pandemic Covid-19.