Berdasarkan Data Statistik, Angka Kemajuan Pendidikan Dan Prestasi Di Setiap Daerah Di Indonesia
Salah satu ukuran utama modal manusia suatu negara adalah pendidikan. Meskipun pemerintah telah melakukan banyak upaya untuk meningkatkan akses dan kualitas pendidikan, ketidaksetaraan pendidikan masih menjadi masalah yang persisten di Indonesia. Tren kemajuan pendidikan dan pencapaian di setiap wilayah menunjukkan variasi dalam beberapa tahun terakhir. Wilayah tertentu telah maju dengan cepat, sementara wilayah lain masih tertinggal dan membutuhkan lebih banyak perhatian. Indeks pembangunan pendidikan Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun, menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS).
Daerah-daerah di Jawa Barat, DKI Jakarta, dan DI Yogyakarta memiliki partisipasi siswa yang tinggi dan rerata lama sekolah yang lebih lama daripada rata-rata nasional. Misalnya, DKI Jakarta mencatat rerata lama sekolah 11,15 tahun pada tahun 2023, sedangkan DI Yogyakarta mencatat 10,95 tahun. Hal ini sejalan dengan dukungan infrastruktur yang memadai, tenaga pengajar berkualitas tinggi, dan akses yang tinggi terhadap fasilitas pendidikan. Sebaliknya, daerah-daerah di Indonesia Timur seperti Papua, Papua Barat, dan Nusa Tenggara Timur (NTT) terus menunjukkan tingkat pendidikan yang lebih rendah pada berbagai ukuran. Data BPS menunjukkan bahwa umur rata-rata sekolah di Papua hanya sekitar 7,37 tahun. Pendidikan di wilayah-wilayah ini rendah karena banyak faktor. Beberapa di antaranya adalah keterbatasan infrastruktur, kekurangan guru, dan kondisi geografis yang sulit.
Meskipun demikian, perlu diakui bahwa perbedaan pendidikan terus diperkecil. Digitalisasi pembelajaran, program Indonesia Pintar, dan beasiswa afirmasi untuk daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) telah mulai menunjukkan hasilnya. Akses internet dan teknologi pembelajaran jarak jauh sekarang tersedia di beberapa sekolah di pedalaman NTT dan Kalimantan. Prestasi di bidang akademik dan non-akademik di berbagai wilayah juga mencerminkan kualitas pendidikan yang diberikan. Misalnya, Jawa Timur dan Jawa Tengah selalu menjadi juara Olimpiade Sains Nasional dan kompetisi debat siswa. Namun, menurut hasil Asesmen Nasional tahun 2023, siswa di Sumatera Barat dan Kalimantan Selatan menunjukkan peningkatan besar dalam literasi dan numerasi.
Penting untuk diingat bahwa kemajuan pendidikan tidak hanya diukur dari tingkat partisipasi dan prestasi siswa. Ini juga diukur dari kemampuan komunitas dalam membangun pendidikan inklusif, membentuk karakter siswa, dan membuat sistem pembelajaran yang dapat disesuaikan dengan zaman. Diharapkan ketimpangan pendidikan di antara wilayah akan semakin dipersempit dengan kerja sama pemerintah pusat dan daerah yang terus diperkuat, ditambah dukungan dari sektor swasta dan masyarakat. Pendidikan bukan hanya hak bagi setiap anak Indonesia, tetapi juga jembatan menuju masa depan yang lebih cerah bagi mereka dimanapun mereka berada.
Referensi:
Badan Pusat Statistik Indonesia. (24 November 2023). Statistik Pendidikan 2023. https://www.bps.go.id/id/publication/2023/11/24/54557f7c1bd32f187f3cdab5/statistik-pendidikan-2023.html
Admin BPMP Aceh. (26 November 2024). Asesmen Nasional Sempurnakan Sistem Evaluasi Pendidikan Indonesia. https://bpmpaceh.kemdikbud.go.id/asesmen-nasional-sempurnakan-sistem-evaluasi-pendidikan-indonesia/