Peran Artificial Intelligence dalam Kehidupan
Di era ini, perkembangan teknologi yang semakin pesat memberikan peluang bagi mesin untuk menciptakan pilihannya sendiri. Dengan kata lain, mesin di era ini memiliki otaknya sendiri untuk membuat pilihannya sendiri. Teknologi ini disebut Artificial Intelligence (AI). Menurut Kristanto (2022), Artificial Intelligence dapat didefinisikan sebagai bagian dari pengetahuan ilmu komputer tertentu dengan tujuan merancang sistem kecerdasan otomatis untuk sistem pengetahuan komputer. Konsep utama kecerdasan buatan adalah basis pengetahuan dan mesin inferensi. Basis pengetahuan dapat didefinisikan sebagai pemahaman tentang bidang atau subjek yang diperoleh melalui pendidikan dan pengalaman, misalnya fakta, teori, hubungan di antara mereka, dan banyak lainnya. Mesin Inferensi di sisi lain mengacu pada kemampuan memperoleh kesimpulan berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang tersedia.
Menurut John McCarthy pada tahun 1956, artificial intelligence akan memodelkan pemrosesan pemikiran manusia dan replikasinya menjadi mesin yang pada akhirnya dapat meniru perilaku manusia. Salah satu alasan mengapa kami membutuhkannya dapat dilihat dari sudut pandang industri dan pasar, di mana aplikasi dengan artificial intelligence dibuat dari keinginan untuk mencapai tujuan tertentu dalam situasi yang memungkinkan pertumbuhan dan perbaikan secara bersamaan, akan menciptakan keuntungan yang sesuai dengan permintaan pelanggan dan dapat diperoleh dalam waktu singkat. Persaingan di pasar saat ini tidak ditentukan oleh biaya minimum dari setiap unit atau produk, tetapi dari efektivitas atau kecepatan menyediakan permintaan dari pelanggan. (Sukaria, 2008).
Artificial intelligence telah diterapkan pada banyak hal dalam kehidupan kita sehari-hari. Kecerdasan buatan telah menyediakan dan menciptakan alternatif baru atau cara yang lebih baik bagi kita untuk berkomunikasi satu sama lain. Manfaat lain dari kecerdasan buatan dapat dilihat untuk Google Maps atau aplikasi navigasi apa pun. Cara kerja Kecerdasan buatan cukup sederhana, namun sekaligus rumit. Kecerdasan buatan bekerja dengan membuat keputusan terlebih dahulu. Keputusan itu diperoleh setelah menganalisis dan menggunakan data yang disediakan untuk itu. Langkah-langkah yang dilakukan mesin selanjutnya adalah belajar, bernalar, dan mengoreksi diri.
Contoh lain dari peran artificial intelligence di dalam kehidupan sehari-hari sering kita temui dalam lingkungan kerja maupun pendidikan, yaitu asisten virtual yang berfungsi untuk membantu anda mencari informasi melalui suara. Misalnya saat anda memberikan pertanyaan “Sekarang hari apa?”, kemudian asisten virtual akan menjawab melalui pesan suara secara real time. Kemampuan tersebut berkat dukungan teknologi AI. Di mana teknologi tersebut mendeteksi suara Anda, kemudian akan mengumpulkan informasi terkait dan mengungkapkannya lewat pesan suara persis seperti seorang asisten pribadi.
Dengan perkembangan zaman seperti sekarang ini, dan munculnya berbagai jenis artificial intelligence yang membantu kita untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Selain contoh di atas, artificial intelligence lain yang biasa kita gunakan adalah chatGPT, facial recognition, peta dan navigasi, e-payment, media sosial, dan juga rekomendasi pencarian menjadi contoh lain yang dapat kita ambil dalam artificial intelligence. Sehingga dari sini kita bisa simpulkan bahwa AI membantu manusia menjadi lebih produktif dan menjalani kehidupan yang lebih baik. Kita harus menghargai itu daripada memikirkannya sebagai kompetisi antara manusia dan kecerdasan buatan.
Referensi:
- Ahmad, Abu. (2017). Mengenal Artificial Intelligence, Machine Learning, Neutral Network, dan Deep Learning. Yayasan Cahaya Islam, Jurnal Teknologi Indonesia.
- Bahri, Saiful. (2018). THE INFLUENCE OF RISK TOLERANCE, RISK PERCEPTION AND SPIRITUAL INTELLIGENCE TOWARD DECISION INVESTMENT MAKING. STIE Perbanas Surabaya.