Zero Waste dan Contoh Penerapannya

Menurut zerowaste.id, zero waste adalah filosofi yang dijadikan sebagai gaya hidup untuk mendorong kita agar bijak dalam mengonsumsi dan memakismalkan siklus hidup sumber daya sehingga produk-produk bisa digunakan kembali. Zero waste adalah sebuah konsep yang mempromosikan pengurangan sampah sampai ke tingkat minimal. Tujuan dari zero waste itu sendiri adalah untuk menjaga lingkungan dan mengurangi dampak buruk yang disebabkan oleh sampah terhadap lingkungan. 

Manusia tidak lepas dari sampah dan tanpa disadari Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sudah menyimpan berton-ton sampah yang tidak dapat terurai selama ratusan atau bahkan ribuan tahun dan tidak dapat didaur ulang. Menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, hanya terdapat sekitar 7% sampah di Indonesia yang dapat didaur ulang dan sebanyak 69% lainnya hanya tertimbun di tempat pembuangan akhir. Di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang sendiri, tinggi timbunan sampahnya sudah mencapai 40 meter atau setara dengan tinggi gedung 16 lantai.

Tumpukan-tumpukan sampah tersebut dapat menyebabkan kerusakan dan pencemaran alam. Sampah yang terkumpul di tempat pembuangan akhir atau yang dibakar dapat mengeluarkan gas-gas berbahaya yang dapat merusak lingkungan dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Sehingga melalui hal tersebut, gerakan zero waste perlu segera dilakukan.

Dalam implementasinya, Bea Johnson dari Zero Waste Home memopulerkan prinsip 6R, yaitu “Rethink, Refuse, Reduce, Reuse, Recycle, dan Rot” sebagai pegangan untuk menuju gaya hidup tanpa limbah sehingga dapat menciptakan lebih sedikit limbah dan menggunakan sumber daya alam secara bijaksana.

Contoh Penerapan Zero Waste

  1. Mengurangi Penggunaan Plastik

Berdasarkan data dari Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah sampah plastik yang ada di Indonesia mencapai 64 juta ton setiap tahunnya. Selain itu, dikutip dari Kementrian Kelautan dan Perikanan, Indonesia menjadi urutan kedua penyumbang sampah plastik pada tahun 2019 dengan 3,21 juta metrik ton/tahun.

Setelah melihat data tersebut, kita menjadi semakin sadar bahwa kita memang perlu meminimalisir produksi sampah, terutama sampah plastik. Dengan membawa dan menggunakan tas setiap berbelanja dan menghindari menggunakan sedotan plastik saat minum, kita sudah dapat menerapkan prinsip Reduce dalam gerakan zero waste ini.

  1. Mendaur Ulang Barang Tidak Terpakai

Sesuai dengan prinsip Recycle, menggunakan kembali kaleng bekas sebagai pot tanaman dan menjadikan botol plastik sebagai tempat penyimpanan dapat dilakukan sebagai contoh penerapan dari gerakan zero waste. 

  1. Tidak Memesan Makanan Berlebihan

Berdasarkan data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), sampah sisa makanan yang ada Indonesia di tahun 2021 mencapai 46,35 juta ton. Melalui informasi tersebut, hal yang dapat kita lakukan sebagai contoh dari gerakan zero waste ini adalah membeli makanan sesuai dengan kebutuhan. Jika tidak habis, maka bisa dibungkus dengan pembungkus ramah lingkungan atau menggunakan tempat makan dan memakannya di waktu lain. 

 

Zero waste bukanlah tujuan, tetapi proses. Jadi, mari bersama-sama menjalani proses ini.

 

“A JOURNEY OF 1,000 MILES BEGINS WITH A SINGLE STEP”

– Lao Tzu –

 

Referensi: 

Putri Nurhaliza