Isu Literasi Digital: Muda Melek Literasi Digital

Salah satu organisasi kemahasiswaan di Universitas Bina Nusantara, BinusTV mengadakan event PKM yang berlangsung selama tiga hari. Acara ini dilaksanakan dari tanggal 23 Juni 2022 sampai dengan 25 Juni 2022. BinusTV mengangkat topik “Being A Smart Netizen In An Era Of Disinformation” sebagai bentuk kecemasan dari adanya ancaman arus teknologi dan informasi yang cepat di masa ini.

Hari pertama acara webinar mengangkat topik dengan judul “Isu Literasi Digital : Muda Melek Literasi di Digital” dengan narasumber Trisna Prandawa Putra, Kepala Divisi di BinusTV sendiri.

Pada awal acara, beliau menyampaikan fakta bahwa literasi sudah menjadi bagian dari  perkembangan dunia dan telah memberikan berbagai dampak di berbagai bidang. Sedangkan “literasi digital”, beliau mendefinisikan istilah tersebut dengan pengetahuan atau kecakapan pengguna dalam memanfaatkan media digital.

Literasi digital sudah menjadi hal yang sering dilakukan oleh semua orang. Meski begitu, banyak orang yang telah melakukan hal tersebut tetapi masih belum mengetahui mengenai literasi digital, seperti hal yang menjadi ancaman, manfaat yang bisa didapatkan dan lainnya.

Literasi digital bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja. Seperti halnya dengan kamus digital KBBI yang sekarang sudah lumrah ditemui, literasi digital bisa menjadi hal yang efisien, cepat dan hemat dalam mendapatkan pengetahuan.

Namun, tantangan selalu ditemui. Arus “Tsunami” informasi yang banyak juga ditemukan di internet. Narasumber acara menyampaikan sebuah fakta menarik mengenai media informasi digital, “Sekitar 40.000 situs di internet mengklaim sebagai portal berita, padahal yang terverifikasi tidak sampai 300 situs”. Dari fakta tersebut, beliau memberikan solusi untuk menghadapi hal tersebut, dengan mengecek apakah berita tersebut bersifat subjektif atau tidak. 

Sebagai penutup, beliau memberikan poin dari fakta penting yang sering sekali kita temui, bahwa banyak orang sebenarnya tidak membaca konten yang mereka bagikan. Lalu, orang atau pengguna media digital sering tidak mempertimbangkan legitimasi sumber berita. Dan yang terakhir, orang cenderung mudah kena bias informasi.

Anonymous