Stres di Masa Pandemi COVID-19

Stres adalah reaksi tubuh yang berubah ketika menghadapi ancaman, tekanan, maupun situasi yang baru. Saat menghadapi stres, tubuh akan melepaskan hormon adrenalin dan kortisol. Kondisi inilah yang membuat detak jantung dan tekanan darah meningkat, pernapasan menjadi lebih cepat, serta otot menjadi tegang. Stres secara umum dirasakan oleh setiap orang dewasa maupun anak-anak. Tubuh yang mengalami stres bisa memberikan reaksi positif yang berupa kemampuan beradaptasi, kewaspadaan yang meningkat, atau motivasi dalam menghadapi tantangan dan reaksi negatif berupa rasa cemas, takut, dan memiliki banyak pikiran. 

Stres merupakan hal umum yang di rasakan oleh para pelajar, apalagi pada masa pandemi COVID-19 ini. Tentu pandemi COVID-19 ini bukan hanya berdampak pada perekonomian, melainkan juga pada bidang pendidikan, khususnya dalam hal mental dan prestasi mahasiswa. Hal ini disebabkan oleh sulitnya para mahasiswa dalam memahami pelajaran yang disampaikan oleh guru akibat pembelajaran online.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Rifa dan Rinka, pandemi COVID-19 yang menyebabkan pembelajaran daring bagi mahasiswa di Indonesia membuat angka kesehatan mental, salah satunya stress, mengalami peningkatan. Tercatat 55,1% mahasiswa mengalami stress di masa pandemi ini. Keharusan menyesuaikan diri dengan pandemi dan pembelajaran daring membuat banyak mahasiswa belum siap sehingga berpengaruh pada mentalnya yang akhirnya berakibat pada prestasi akademik. Kesulitan mencerna pembelajaran hingga mengakibatkan malas belajar membuat nilai-nilai mahasiswa terancam.

Stres dapat dicegah dengan beberapa cara berikut:

  1. Beristirahat dan tidur yang cukup setiap hari
  2. Meluangkan waktu untuk melakukan hal-hal yang disukai, seperti membaca buku, menikmati teh hangat, mendengarkan musik, atau menonton film
  3. Mengonsumsi makanan yang sehat, bergizi lengkap dan seimbang
  4. Berolahraga secara rutin selama minimal 30 menit setiap hari
  5. Bersosialisasi dengan orang yang menyenangkan dan memberikan dampak positif
  6. Melakukan meditasi atau teknik relaksasi

Namun, jika masalah pandemi dan pembelajaran daring mahasiswa tidak segera diatasi, belum tentu cara-cara di atas dapat 100% efektif. Oleh sebab itu, diharapkan pemerintah, para pelaku pendidikan, seperti dosen, rektor, dll dapat segera menemukan solusi yang tepat.

Sumber:

https://www.alodokter.com/stres 

https://www.kompasiana.com/ahmadzidanroseno/62b6e155cfc22e60561ba812/hubungan-dan-pengaruh-pandemi-covid-19-terhadap-kesehatan-mental-dan-prestasi-akademik-mahasiswa

Fauzziyah, Rifa dkk. 2021. Dampak Pembelajaran Jarak Jauh terhadap Tingkat Stres

dan Kecemasan Mahasiswa selama Pandemi Covid-19. Bikfokes. 1(2). 120. Pdf.

Sheila Gracia Angelina