Kebutuhan Data Scientist di Indonesia

Sumber: https://teknologi.bisnis.com/

Di era serba modern ini banyak perusahaan dan juga start up yang memasuki revolusi industri 4.0. Bahkan laporan tenaga kerja versi LinkedIn menyatakan bahwa pekerjaan yang bergerak di bidang data merupakan telah meningkat 6 kali lipat dibanding 5 tahun lalu. Ironisnya, kebutuhan perusahaan akan seorang Data Scientist tak sejalan dengan ketersediaan tenaga kerja di bidang ini. Bahkan, sebanyak 12 persen pimpinan perusahaan tidak mengerti cara menganalisis big data. Sekitar 10 persen perusahaan kekurangan Data Scientist dan 86 persen perusahaan masih mencari Data Scientist.Saking sedikitnya ilmuwan data di Indonesia bahkan seorang praktisi  berkata bahwa mereka sering mendapat tawaran bekerja walaupun masih terikat dengan perusahaan yang lama[1]. 

Di Indonesia sudah banyak perusahaan-perusahaan besar yang bergerak dalam bidang telekomunikasi dan perbankan serta berbagai startup menggunakan jasa Data Scientist dan menjadikannya sebagai salah satu posisi penting di manajemen mereka. Salah satu alasan profesi ini mendapat posisi teratas adalah karena gaji rata-rata untuk orang yang berperan adalah $ 130.000. Studi LinkedIn juga melihat kemungkinan bahwa orang bisa mendapatkan promosi sebagai Data Scientist dan memberikan skor kemajuan karier sembilan dari 10.  

Menurut Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Dirjen Dikti Kemendikbud Ristek) Nizam, kebutuhan profesi data scientist sangat nyata, sebab landasan dasar ekonomi digital adalah angka dan data. Menurutnya, ilmu data menjadi fondasi untuk kebutuhan dasar dalam pengambilan keputusan, perencanaan bisnis, pengembangan sektor ekonomi, kesehatan, dan lainnya[2].

Referensi:

[1]https://dqlab.id/prospek-cerah-bagi-seorang-data-scientist-di-indonesia

[2]https://teknologi.bisnis.com/read/20210718/84/1419187/data-scientist-profesi-vital-untuk-masa-depan-sektor-digital-tanah-air

Stanley Jonathan