Melihat Keberuntungan Melalui Perspektif Statistik

Kata hoki atau beruntung mungkin bukanlah kata yang asing lagi bagi kita. Kata beruntung ini dapat didefinisikan dengan nasib baik dan dikaitkan dengan hal yang memiliki nilai ketidakpastian. Misalnya, saat mengerjakan soal pilihan ganda dan kalian berhasil mendapat jawaban yang benar padahal kalian menjawabnya dengan asal, hal tersebut seringkali dikaitkan dengan istilah “keberuntungan”. Dalam kasus lain saat kalian melempar koin dan berhasil mendapat sisi kepala, tiga kali berturut-turut, anda mungkin kaget dan merasa sedang beruntung.

Akan tetapi, apa itu sebenarnya keberuntungan itu? Dilihat dari perspektif statistik, keberuntungan tersebut akan selalu diangkakan serta dikaitkan dengan ilmu peluang atau probabilitas. Dalam kegiatan statistik, kita perlu mengambil sampel, kemudian menghasilkan pengukuran statistik dan menggeneralisasikannya ke populasi. Tentu saja, generalisasi sampel ke populasi melibatkan unsur ketidakpastian. Unsur ketidakpastian dieksplorasi melalui ilmu peluang. Oleh karena itu, probabilitas menjadi ilmu dasar statistika.

Dalam ilmu peluang, nilai peluang berkisar antara 0 sampai dengan 1 yang dapat dikonversikan ke bentuk persentase, dimana 0 atau 0% berarti tidak mungkin dan 1 atau 100% berarti hal tersebut pasti terjadi. Menggunakan contoh kasus pilihan ganda tadi, misalkan ada 5 pilihan yaitu A, B, C, D, dan E dengan satu jawaban saja yang benar. Maka dalam ilmu peluang dapat dikatakan bahwa terdapat 5 kejadian yang mungkin dengan 1 kejadian benar. Oleh karena itu, peluang mendapat jawaban benar adalah ⅕ = 20%. Artinya jika anda menjawab asal pada pertanyaan pilihan ganda, anda memiliki peluang 20% untuk mendapat jawaban benar. Secara rumus dapat ditulis sebagai berikut:

Dengan P(A) adalah peluang jawaban benar, n(A) banyaknya kejadian benar dan n(S) kejadian yang mungkin.

Uniknya dari ilmu peluang adalah peluang 20% mendapat jawaban yang benar belum berarti jika kalian mengasal 5 nomor, anda pasti mendapat 1 nomor benar dan 4 nomor salah. Selama nilai peluang tersebut tidak bernilai 1 atau 100%, maka selalu ada kemungkinan untuk gagal sebanyak apapun kalian mengulang percobaan. Begitu juga sebaliknya, selama nilai peluang bukan 0 atau 0%, maka sekecil apapun peluang tersebut, ada kemungkinan untuk berhasil.

Kembali lagi ke pembahasan keberuntungan, selama ada faktor ketidakpastian, maka disana ada probabilitas atau peluang. Saat anda berhasil, melawan segala kemungkinan tersebut, maka biasanya anda menganggap hal tersebut sebagai keberuntungan (ataupun ketidakberuntungan).

Sumber Referensi:

https://www.rumusstatistik.com/2017/08/ilmu-peluang-probabilitas.html 

https://motivasee.com/kamus/beruntung/ 

Hans Rhesa Andersen