MEDIA SOSIAL

Perkembangan teknologi informasi membawa dampak yang sangat besar dalam kehidupan masyarakat seluruh dunia. Lahirnya media sosial merupakan salah satu contoh nyata yang dapat kita lihat akibat perkembangan teknologi informasi itu sendiri. Kehidupan manusia pada saat ini tidak dapat dipisahkan lagi dari media social, hal ini dikarenakan media social memegang peranan yang sangat penting di dalam setiap aspek kehidupan manusia. 

https://dataindonesia.id/digital/detail/pengguna-media-sosial-di-indonesia-capai-191-juta-pada-2022

Tabel Histogram di atas menunjukkan bahwa jumlah pengguna aktif media sosial di Indonesia mencapai 191 juta orang pada Januari 2022. Jumlah ini naik sebesar 12,35% dibandingkan pada tahun 2021.

Kehadiran media social di tengah masyarakat era kini sangat diterima dengan baik serta memberikan dampak positif bagi penggunanya. Hal ini dikarenakan pengguna media sosial mendapatkan beberapa keuntungan yang sangat berguna untuk memenuhi kehidupan sehari – hari seperti mudahnya kegiatan komunikasi, mudahnya dalam mencari informasi, tempat mencari hiburan untuk mengisi waktu luang, berjualan secara online, mudahnya dalam berbagi informasi serta bebasnya menyebarkan kreativitas dan aspirasi yang ingin kita tuangkan. Semua hal ini bisa dilakukan jika kita memiliki media sosial. 

Namun, perlu diketahui bahwa perkembangan media sosial ini bagaikan pisau bermata dua. Selain berfungsi sebagai sumber informasi dan komunikasi, ternyata perkembangan media sosial ini memberikan beberapa dampak negatif yang berbahaya jika disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab. Hal ini dapat dibuktikan bahwa jumlah kejahatan siber yang terjadi di Indonesia meningkat pesat sejak Januari 2020. Bahkan, jumlah kejahatan siber yang terjadi sejak Januari hingga pertengahan Juni 2020 mencapai 2.259 kasus, sementara tingkat penyelesain masalah hanya sebanyak 527 kasus

Berikut ini beberapa contoh kasus siber yang terjadi di Indonesia yaitu, 

  1. informasi hoaks yang tersebar dimana – mana, sehingga kita sebagai pembaca harus teliti dan cermat dalam mencerna informasi yang kita terima, kita harus mencari sumber yang dapat dipercaya dan terbukti valid beritanya.
  2. Ujaran kebencian. Sudah tidak heran bahwa social media terkadang menjadi tempat untuk mencaci maki bahkan dijadikan platform untuk merundung seseorang maupun sekelompok orang. 
  3. Pemutarbalikan fakta. Kasus ini hampir sama seperti memberikan informasi hoaks, yang dimana sekelompok orang memutarbalikkan fakta untuk menutupi sebuah kebohongan.
  4. Provokasi. Media sosial merupakan platform yang paling tepat untuk menyebarkan provokasi dan membujuk para pengguna untuk ikut dan percaya akan apa yang dikatakan sekelompok orang yang tidak bertanggungjawab.
  5.  Hal – hal yang berkaitan dengan SARA dan terorisme.

Kasus – kasus di atas hanyalah sebagian kecil dari masalah siber yang terjadi di Indonesia, masih banyak kasus serius lainnya yang perlu ditanggapi.

Oleh karena itu, kita sebagai pengguna media sosial yang bertanggungjawab harus menggunakan media sosial sesuai keperluannya saja, kita tidak boleh mempercayai informasi mentah yang kita baca dari media social, melainkan kita harus mencari apakah informasi ini benar adanya dan apakah informasi ini terbukti valid. Dan juga pemerintah harus menindak tegas serta menelusuri kejahatan siber yang terjadi di Indonesia serta harus memberikan literasi kepada masyarakat akan pentingnya menggunakan media sosial yang baik dan benar.

Referensi: 

Anang Sugeng Cahyono. (2017, Maret 14). “PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT DI INDONESIA”. Diakses pada tanggal 23 Mei 2022 melalui https://journal.unita.ac.id/index.php/publiciana/article/view/79#:~:text=Sedangkan%20dampak%20negatif%20dari%20media,terhadap%20pengaruh%20buruk%20orang%20lain

Yakub Pryatama. (2020, Juni 22). “Jumlah Kejahatan Siber Meningkat Sejak Januari”. Diakses pada tanggal 23 Mei 2022 melalui https://mediaindonesia.com/megapolitan/322327/bareskrim-polri-jumlah-kejahatan-siber-meningkat-sejak-januari

Rico Frenaldi Tokanto