Keanekaragaman Hayati, Apakah Penting Untuk Keberlangsungan Makhluk Hidup? Yuk Kita Lihat Bagaimana Kondisinya Saat Ini!

Keanekaragaman hayati (biodiversitas) merupakan suatu keanekaragaman makhluk hidup yang menunjukkan keseluruhan variasi organisme berdasarkan tingkat gen, jenis, dan ekosistem. Keanekaragaman hayati sangat penting bagi kelangsungan dan kelestarian makhluk hidup. Maka dari itu, penting untuk selalu menjaga keseimbangan keanekaragaman hayati yang ada di bumi dengan baik. Penelitian membuktikan bahwa sudah banyak komunitas tumbuhan yang menyumbangkan perannya dalam menjaga kelestarian hayati dengan cara melakukan penurunan zat emiter karbon dan peningkatan kadar oksigen udara. Berikut penjelasan secara singkat mengenai peran dan contoh komunitas tumbuhan yang dapat menjaga kualitas udara di bumi : 

  • Komunitas hutan

Secara rata-rata, dalam daur hidupnya setiap pohon bisa mencukupi oksigen (O2) untuk kebutuhan 18 (delapan belas) orang dan menyerap karbondioksida (CO2) dari mobil yang berjalan sekitar 41.834 km. Pohon besar menyerap kira-kira sebesar 120-240 pounds partikel kecil atau gas polutan. Menurut Bernatzky (1978) pohon dengan tinggi 25 m dan diameter batang 15 m, akan mempunyai luas tutupan batang 160 m² dan luas permukaan daun sebesar 1600 m², akan menghasilkan oksigen sebanyak 1712 gram. Sedangkan untuk satu hektar lahan hijau dengan total luas permukaan daun lima hektar akan membutuhkan 900 kg CO2 untuk melakukan fotosintesis selama 12 jam, dan pada waktu yang sama   akan    menghasilkan 600 kg O2.

  • Komunitas terumbu karang dan fitoplankton

Berdasarkan penelitian DKP tahun 2007 menyatakan bahwa terumbu karang kita mampu menyerap 65,7 juta ton/tahun. Padang lamun sebanyak 50,3 juta ton/tahun. Fitoplankton sebanyak 36,1 juta ton/tahun dan hutan bakau sebanyak 67,7 juta ton/tahun. Secara keseluruhan potensi laut kita menyerap CO2 sebesar 219,8 juta ton/tahun.

  • Komunitas ganggang laut

Algae atau ganggang laut menyerap banyak CO₂ untuk pertumbuhannya. Algae (ganggang) di laut membesar 20-25 kali hanya dalam 15 hari dengan diberi makan karbondioksida (CO2).

Berdasarkan penjelasan diatas banyak sekali peran komunitas tumbuhan dalam menjaga keseimbangan keanekaragaman hayati. Namun seiring berjalannya waktu, pada tahun 2020 terjadi penurunan populasi pada keanekaragaman hayati, terlebih pada flora. 1 jenis tumbuhan Indonesia telah punah (extinct), 3 jenis sudah punah di alam (extinct in the wild) dan 778 jenis terancam punah, 146 kritis (critically endangered), 250 genting/terancam (endangered) dan 382 rentan (vulnerable). Sukma Surya Kusumah, Plt. Kepala Pusat Riset dan Konservasi Tumbuhan Kebun Raya (PRKTKR) menyampaikan bahwa Indonesia memiliki keragaman tumbuhan yang tinggi (15,5% dari total jumlah tumbuhan di dunia). Keanekaragaman jenis tumbuhan yang tinggi ini mengalami ancaman yang serius dari alih fungsi lahan, pemanfaatan yang tidak berkelanjutan, jenis invasif, polusi dan perubahan iklim. 

Dalam mengatasi permasalahan yang terjadi pada keanekaragaman hayati yang ada, itu semua merupakan tanggung jawab bersama, baik pemerintah maupun masyarakat dalam mengupayakan solusi agar keberlangsungan makhluk hidup tetap terjaga. Berdasarkan Rencana Riset PRKTKR Tahun 2022 terkait Konservasi Tumbuhan Terancam Kepunahan Indonesia, pemerintah sedang merencanakan program roadmap atau roadmap program. Roadmap program ini meliputi eksplorasi dan konservasi ex-situ untuk penyelamatan tumbuhan terancam kepunahan, ekologi dan restorasi jenis untuk pelestarian tumbuhan terancam kepunahan, serta eksperimental botani untuk peningkatan nilai dan fungsi tumbuhan untuk pemanfaatan secara berkelanjutan. Selain upaya yang direncanakan oleh pemerintah tersebut, kita sebagai masyarakat pun memiliki kewajiban juga dalam menjaga kelestarian tersebut. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan masyarakat untuk melestarikan keanekaragaman hayati, yaitu:

  1. Melakukan penghijauan atau reboisasi
  2. Tidak membuang sampah di hutan ataupun sungai
  3. Menerapkan sistem tebang-tanam
  4. Pengendalian hama
  5. Pelestarian alam

Referensi : 

http://dlhk.jogjaprov.go.id/keanekaragaman-hayati-mengapa-harus-lestari   

https://www.brin.go.id/biodiversitas-indonesia-dalam-konservasi-keanekaragaman-hayati/ 

Ira Hanifah