Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia
Apakah kalian mengetahui pertumbuhan ekonomi di Indonesia pada saat ini? Dan apakah kalian mengetahui apa saja pekerjaan yang layak di zaman sekarang? Pertanyaan tersebut sering kita dengar di kalangan pekerja dan pebisnis. Dari foto yang kami lampirkan, kita dapat melihat bagaimana pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Apalagi di zaman sekarang yang sedang dilanda oleh pandemi Covid-19 yang membuat beberapa orang membutuhkan uang untuk bertahan hidup. Dan juga, pembangunan infrastruktur di Indonesia terus berjalan yang dapat mengakibatkan membengkaknya hutang Indonesia.
Sekarang ini diketahui, pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2019 gagal melebihi atau bahkan mirip dengan pertumbuhan ekonomi di 2018. Pertumbuhan ekonomi 2019 berada di angka 5,02 persen, yang mana 0,15 persen lebih rendah dibanding tahun 2018 dengan persentase 5,17 persen. Sedangkan di tahun 2020, perkembangan ekonomi menurun secara drastis hingga ke titik 2,97 persen. Di Indonesia jika kita melihat dari sisi hutang negara dari era ke era disaat dalam titik tertinggi karena kebutuhan Negara Indonesia terus meningkat ditambah lagi di negara Indonesia sedang dilanda oleh pandemi covid-19 yang membuat pemasukan rakyat Indonesia berkurang, sedangkan pengeluaran akan terus bertambah. Banyak pengusaha yang terpaksa menutup perusahaannya karena pandemi covid-19 yang membuat ekonomi di negara Indonesia menurun drastis.
Pekerjaan layak secara sederhana adalah pekerjaan yang dilakukan atas dasar kemauan sendiri, dan dapat memberikan hasil yang cukup untuk dapat membiayai kehidupan orang tersebut secara layak, dapat menjamin keselamatan sang pekerja baik fisik maupun psikologis. Di Indonesia, upah minimum yang ditetapkan setiap provinsi untuk para pekerja. Contohnya di DKI Jakarta upah minimum pada tahun 2020 di DKI Jakarta adalah Rp.4.267.349 dan di Papua upah minimum pada tahun 2020 di Papua adalah Rp.3.516.700. Di Indonesia UMP dianggap sebagai pekerjaan dengan gaji yang layak . Setiap provinsi memiliki UMP yang berbeda-beda hal dikarenakan biaya hidup di setiap provinsi tidaklah sama.
Dari grafik di atas, dapat dilihat bahwa dari tahun 2016 hingga 2019, tingkat pengangguran di Indonesia sudah turun secara perlahan-lahan. Dapat dilihat dari grafik bahwa pada tahun 2019 memiliki persentase pengangguran terkecil. Sedangkan pada tahun 2020, penduduk yang tidak memiliki pekerjaan tetap meningkat secara drastis sehingga mengakibatkan melonjaknya persentase pengangguran di tahun ini. Hal ini dapat kemungkinan besar juga diakibatkan oleh adanya pandemi yang tak kian henti hingga akhir 2021 ini. Pandemi COVID-19 menyebabkan banyak orang kehilangan pekerjaan atau di pemutusan hubungan kerja karena perusahaan tidak sanggup membayar upah para karyawan. Salah satu faktor yang berkontribusi dalam menaikkan angka pengangguran adalah perkembangan teknologi yang membuat pekerjaan yang seharusnya dilakukan oleh 20 orang namun karena teknologi yang terus berkembang membuat pekerjaan yang sama dapat dikerjakan dengan hanya beberapa orang saja salah satu contohnya adalah parkir yang ada di dalam pusat perbelanjaan yang sudah semakin sedikit karyawannya karena digantikan oleh komputer.
Referensi:
- https://bills.alterra.id/umr-seluruh-provinsi-terbaru-mantap/
- https://lokadata.beritagar.id/chart/preview/pertumbuhan-ekonomi-indonesia-2010-2020-1591171544
- https://lokadata.beritagar.id/chart/preview/rincian-utang-luar-negeri-indonesia-2014-2020-1585713631
- https://www.ceicdata.com/id/indicator/indonesia/unemployment-rate