Kandungan Merkuri dalam Krim Wajah

Wanita tentunya tidak akan pernah lepas dari hal yang disebut permasalahan kulit. Dari munculnya jerawat, pori-pori tersumbat, kerutan halus, tekstur yang tidak merata, dan masih banyak lagi. Hal-hal tersebut menyebabkan wanita terus mencari cara untuk membuat kulitnya tampak lebih mulus, salah satunya adalah perawatan wajah berupa krim wajah. Namun, terdapat banyak sekali krim wajah yang mengandung merkuri yang beredar di pasaran. Kandungan merkuri yang diperbolehkan hanya sekitar 0.007% dan hanya boleh digunakan dalam produk tata rias mata dan pembersih tata rias mata. Berikut adalah kandungan merkuri dalam beberapa krim wajah yang paling sering ditemukan di pasaran.

Merkuri itu sendiri adalah logam perak atau air raksa. Merkuri berwujud cair pada suhu ruang (25°C). Dalam tabel periodik, merkuri memiliki simbol Hg yang berarti Hydragyrum. Merkuri sering digunakan dalam krim wajah karena manfaatnya yang dapat membuat kulit menjadi lebih putih dan mulus secara instan. Merkuri menghambat kerja enzim tirosin, yaitu enzim yang membantu produksi melanin.

Merkuri bersifat korosif, sehingga jika diaplikasikan ke kulit dapat menyebabkan banyak permasalahan kulit dalam Salah satu risiko dari penggunaan krim wajah yang mengandung merkuri adalah penipisan lapisan kulit. Merkuri juga dapat mengganggu ketahanan kulit terhadap bakteri dan jamur. Kulit dapat mengalami alergi dan biasa disertai dengan rasa perih, gatal, dan/atau panas. Risiko yang paling berbahaya adalah meningkatnya kemungkinan terkena kanker kulit.

Selain permasalahan kulit, merkuri juga dapat menyebabkan permasalahan lainnya. Merkuri dapat masuk ke saluran darah dan saluran pencernaan karena ukuran molekul yang terlalu kecil. Merkuri juga dapat mengganggu fungsi kerja otak, jantung, paru-paru, dan sistem imun. Hal ini biasa disebut dengan keracunan merkuri dan memiliki gejala berupa sakit kepala, daya ingat yang menurun, tremor, gangguan pendengaran, gangguan penglihatan, atrofi otot, gagal ginjal, dan lain-lain.

Tidak hanya orang dewasa, anak kecil juga bisa terkena dampak negatif dari merkuri. Keracunan merkuri pada anak kecil dikenal dengan infantile acrodynia atau pink disease. Hal ini ditandai dengan munculnya warna pink pada tangan dan/atau kaki.

Beberapa hal yang dapat dilakukan agar terhindar dari krim wajay yang mengandung merkuri adalah mengecek nomor BPOM dan memeriksa bahan yang tertera pada kemasan. Produk yang harus dihindari adalah produk yang mengandung mercurous chloride, calomel, mercuric, mercury, hydrogyri oxydum rubrum, quicksilver, atau mercurio.

Referensi:
HonestDocs Editorial Team. (2019, Februari 12). “Mercury – Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati”. Diakses pada tanggal 20 Oktober 2021 melalui https://www.honestdocs.id/merkuri.
“Waspadai Bahaya Pemutih Kulit Mengandung Merkuri”. Diakses pada tanggal 20 Oktober 2021 melalui https://www.alodokter.com/waspadai-pemutih-kulit-mengandung-merkuri.
Zulfaqar, Muhammad. “Merkuri dalam Kosmetik dan Produk Penjagaan Wajah”. Diakses pada tanggal 20 Oktober 2021 melalui https://thediagnosa.com/merkuri-dalam-kosmetik-dan-produk-penjagaan-wajah/.
Bahaya Merkuri. (2012, 20 Oktober 2021). “Alur Kerja Merkuri (Hg) di Kulit Wajah”. Diakses pada tanggal 20 Oktober 2021 2021 melalui www.bahayamerkuri.com/2012/10/alur-kerja-merkuri-hg-di-kulit-wajah.html.
“Pink disease”. Diakses pada tanggal 20 Oktober 2021 melalui https://www.patientslikeme.com/conditions/pinks-disease.
Sari, Renny Ambar. (2021, Januari 22). “Bahaya Kosmetik yang Mengandung Merkuri dan Cara Mengenalinya”. Diakses pada tanggal 20 Oktober 2021 melalui https://mashmoshem.co.id/kosmetik-yang-mengandung-merkuri/.

Amanda Gouw