E-Commerce

Perkembangan internet di Indonesia dapat dikatakan berkembang pesat beberapa tahun belakangan ini. Hal ini dapat dibuktikan bahwa terdapat berbagai fasilitas internet yang telah tersedia dan dapat digunakan di tempat umum. Kurang lebih ada sekitar 42% dari akses internet di Indonesia melalui warnet, hotspot, wifi dan lain semacamnnya. Pengguna internet di Indonesia pada awal 2021 ini mencapai 202,6 juta jiwa. Jumlah ini meningkat 15,5% atau sebanyak 27 juta jiwa jika dibandingkan pada januari 2020 lalu. Total jumlah penduduk Indonesia sendiri saat ini adalah 274,9 juta jiwa. Ini artinya, penetrasi internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 73,7%.

Gambar I (Proyeksi perkembangan internet di Indonesia 2017 – 2023)
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/09/09/berapa-pengguna-internet-di-indonesia

Perkembangan internet ini sebenarnya membawa banyak pengaruh terhadap kehidupan manusia itu sendiri, pasalnya banyak sekali manfaat yang bisa di dapatkan jika kita menggunakan internet dengan sebaik – baiknya. Banyak sekali contoh yang bisa kita lihat misalnya terdapat game online, online dictionary, zoom meeting, dan masih banyak manfaat lainnya. Namun, kali ini Saya akan membahas tentang e-commerce yang sangat mempermudah kehidupan manusia pada saat ini.

Apa itu e-commerce?? E – commerce atau electronic commerce adalah segala aktivitas jual beli yang dilakukan melalui media elektronik atau dapat diartikan sebagai suatu proses berbisnis dengan memakai teknologi elektronik yang menghubungkan antara perusahaan, konsumen dan masyarakat dalam bentuk transaksi elektronik dan pertukaran atau penjualan barang, servis, dan informasi secara elektronik. Meskipun awalnya sarananya dilakukan melalui televisi atau telepon, namun kini e-commerce sangat mudah diakses melalui internet karena perkembangan internet yang sangat pesat pada era ini. E – commerce secara harfiah digunakan untuk mendeskripsikan semua transaksi yang memakai media elektronik.

Tahukan anda bahwa e-commerce yang pertama lahir di Indonesia yaitu berawal dari hadirnya IndoNet. Saat itu, IndoNet sebagai Internet Service Provider (ISP) di Indonesia. Kemunculan IndoNet menjadi cikal bakal pemanfaatan teknologi dalam segala bidang. Tidak terkecuali pada bisnis online seperti saat ini yang sangat berkembang dengan sangat pesat. Akan tetapi, penggunaan internet hanya sebatas menampilkan produk. Untuk transaksi itu sendiri masih harus dilakukan secara manual, maksudnya si penjual dan pembli harus bertemu secara langsung atau pada zaman ini dapat dikatakan dengan sebutan cash on delivery (COD).

Seiring dengan perkembangan waktu dan semakin majunya teknologi serta internet yang ada, lama – kelamaan hadir pula toko online. Hal inilah yang menjadi pemicu munculnya e-commerce di Indonesia. Tahun 2010 – 2011, satu per satu e-commerce di Indonesia mulai menampakkan dirinya. Salah satu e-commerce yang sangat terkenal sampai sekarang yaitu Go-Jek yang didirikan pada tahun 2010 di Jakarta oleh Nadiem Makarim. Pada mulanya Go-Jek dikhususkan untuk mengantar dan menjemput pelanggan. Namun seiring dengan perkembangan zaman dan banyaknya persaingan mau tidak mau Go-Jek juga harus berinovasi, sehingga kini bertambah fiturnya dengan pemesanan makanan hingga membayar tagihan listrik, telepon dan sebagainya. Kini Go-Jek sudah tersedia di 50 kota di Indonesia.

Saat ini adalah era ke emasan e-commerce di Indonesia, hal ini dilatarbelakangi oleh pandemic covid-19 yang sedang berlangsung yang menyebabkan banyak masyarakat berbelanja di e-commerce karena kemudahan dan efisiensi yang ditawarkan. Di tengah pandemic, bisnis dagang berbasis digital ini diproyeksikan tumbuh sebesar 33,2% dari 2020 yang mencapai Rp253 triliun menjadi Rp337 triliun pada tahun ini.

Satu laporan yang pernah dirilis pada Oktober 2020 oleh Google, Temasek dan Bain & Company soal e-commerce 2020 menyebutkan, waktu yang disediakan orang untuk masuk ke platform dagang online sepanjang terjadinya pandemic dari semula 3,7 jam/hari menjadi 4,7 jam/hari ketika terjadi lockdown dan menjadi 4,2 jam/hari setelah lockdown berakhir. Dari gambaran kasar ini, wajar bila Bank Indonesia berani memproyeksikan transaksi e-commerce menjadi Rp337 triliun tahun ini. Naik 33,2% dibandingkan transaksi 2020 sebesar Rp253 triiliun.

Angka di atas didukung oleh penggunaan e-commerce di seluruh provinsi yang ada di Indonesia. Seperti yang dapat dilihat pada tabel di bawah, di mana terlampir berapa persen masyarakat yang telah menggunakan ataupun membuka bisnis e-commerce.

Gambar II (Persentase Usaha e – commerce menurut provinsi di Indonesia, Tahun 2020)
https://www.bps.go.id/publication/2020/12/24/2548417ddc6dab8247553124/statistik-e-commerce-2020.html

Bahkan BI memperkirakan bahwa tren digitalisasi akan terus berkembang pesat. Hal ini juga tercermin dari proyeksi transaksi digital banking tahun 2021 yang meningkat jadi sekitar Rp32.206 triliun atau rumbuh 19,1% dari proyeksi realisasi transaksi digital banking sepanjang tahun lalu yang mencapai Rp27.036 triliun.

Banyak sekali e-commerce yang tersebar di Indonesia seperti Shopee, Lazada, Tokopedia, Bukalapak, Blibli, Zalora, dan masih banyak e-commerce yang tersedia. Mereka datang dengan membawa keunikan masing – masing seperti memiliki fitur yang menarik dan memudahkan para pelanggannya untuk berbelanja. Dengan banyaknya e-commerce diharapkan perekonomian di Indonesia juga ikut terpengaruh akan perkembangan e-commerce yang pesat ini.

Referensi:
Aldwin Nayoan. (2021, Juni 18). “Apa itu E-commerce”. Diakses pada tanggal 24 September 2021 melalui https://www.niagahoster.co.id/blog/apa-itu-ecommerce/#Apa_Itu_Ecommerce

Xendit. (2021, Februari 1). “Inilah Sejarah Perkembangan E-commerce di Indonesia”. Diakses pada tanggal 24 September 2021 melalui https://www.xendit.co/id/blog/inilah-sejarah-perkembangan-e-commerce-di-indonesia/

Firman Hidranto. (2021, Februari 23). “Bisnis E-commerce Semakin Gurih”. Diakses pada tanggal 24 September 2021 melalui https://indonesia.go.id/kategori/indonesia-dalam-angka/2534/bisnis-e-commerce-semakin-gurih

Amanda Gouw, Natanael Haposan Jeby dan Rico Frenaldi Tokanto