Meningkatnya Angka Pengangguran


Salah satu dampak dari pandemi yang sedang berlangsung adalah meningkatnya angka pengangguran. Pembatasan kegiatan masyarakat yang diterapkan oleh pemerintah dilakukan untuk menekan penyebaran virus Covid-19, namun hal ini juga menyebabkan menurunnya kegiatan ekonomi yang berlangsung. Perusahaan harus mengurangi jumlah pegawainya dan banyak usaha yang harus gulung tikar. Akhirnya, angka pengangguran pun meningkat. Berikut adalah grafik yang menunjukkan persentase pengangguran di Indonesia dari tahun 2010 sampai 2020.

Pengangguran itu sendiri adalah orang yang berada di rentang usia 15 sampai 64 tahun yang sedang mencari pekerjaan dan belum mendapatkannya. Pengangguran memiliki banyak dampak negatif. Jika dilihat dari segi ekonomi, pengangguran dapat menyebabkan meningkatnya biaya sosial, berkurangnya pendapatan nasional, berkurangnya daya beli masyarakat, terhambatnya investasi, dan lain-lain. Jika dilihat dari segi sosial, pengangguran dapat menyebabkan meningkatnya angka kemiskinan, meningkatnya tindakan kriminal, daerah yang kumuh, jenjang sosial, munculnya pengemis, dan lain-lain.

Terdapat 4 jenis pengangguran berdasarkan penyebabnya, yaitu
1. Pengangguran friksional, yaitu ketika seseorang meninggalkan pekerjaannya yang lama dan sedang mencari pekerjaan yang lebih baik. Hal ini biasanya terjadi karena terdapat masalah mengenai informasi dan kondisi antara orang yang menerima lamaran pekerjaan dan orang yang melamar.
2. Pengangguran silikal, yaitu ketika suatu perusahaan mengurangi jumlah pegawainya akibat berkurangnya permintaan agregat. Hal ini biasanya terjadi karena permintaan agregat akan berubah terus-menerus, sehingga perusahaan tidak mungkin selalu meningkatkan jumlah produksi.
3. Pengangguran struktural, yaitu ketika suatu perusahaan mengurangi jumlah pegawainya akibat kegiatan produksi yang terus menurun. Hal ini biasanya terjadi karena perusahaan tidak mampu bersaing, biaya pengeluaran yang terlalu tinggi, serta munculnya inovasi-inovasi baru.
4. Pengangguran teknologi, yaitu ketika robot atau mesin menggantikan manusia dalam pekerjaannya, seperti berlakunya e-toll di berbagai jalan tol di Indonesia. Hal ini biasanya terjadi karena robot atau mesin lebih murah dan dapat memberikan hasil yang lebih menjanjikan.

Banyaknya dampak negatif dari pengangguran tentu membutuhkan berbagai jenis solusi untuk mengatasinya. Secara umum, pengangguran dapat diatasi dengan hal-hal berikut.
1. Meningkatkan jumlah proyek pekerjaan umum, seperti pembangunan infrastruktur dan fasilitas umum.
2. Meningkatkan kualitas tenaga kerja, yaitu dengan cara melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, mengikuti kurus, dan lain-lain.
3. Mendorong kewirausahaan sehingga dapat memperkerjakan diri dan membuka lapangan kerja untuk orang lain.
4. Membuka kesempatan untuk bekerja di luar negeri, contohnya adalah menjadi tenaga kerja asing di negara lain.
5. Memberikan pelatihan khusus agar sumber daya manusia dapat mempelajari hal-hal baru dan meningkatkan kemampuan mereka.
6. Menyediakan informasi lowongan kerja agar orang-orang dapat lebih mudah menemukan pekerjaan.
7. Melakukan transmigrasi karena banyaknya penduduk yang tinggal di satu daerah dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya pengangguran.

Referensi:
Pak Dosen. (2021, Agustus 24). “Pengertian Pengangguran”. Diakses pada tanggal 25 September 2021 melalui https://pakdosen.co.id/pengertian-pengangguran/.

Setiawan, Samhis. (2021, Juli 23). “Pengertian Pengangguran, Jenis, Penyebab, Dampak dan Faktor”. Diakses pada tanggal 25 September 2021 melalui https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-pengangguran/.

Jannah, Selfie Miftahul. (2021, Mei 5). “BPS: Angka Pengangguran RI Per Februari 2021 jadi 8,75 Juta Orang”. Diakses pada tanggal 25 September 2021 melalui https://tirto.id/bps-angka-pengangguran-ri-per-februari-2021-jadi-875-juta-orang-ge2K.

Junaedi, Nur Lella. (2021, September 13). “7 Cara Mengatasi Pengangguran Yang Tepat Dan Efektif”. Diakses pada tanggal 25 September 2021 melalui https://www.ekrut.com/media/cara-mengatasi-pengangguran.

“Indonesia Tingkat Pengangguran”. Diakses pada tanggal 25 September 2021 melalui https://www.ceicdata.com/id/indicator/indonesia/unemployment-rate.

Amanda Gouw, Rico Frenaldi Tokanto, dan Natanael Haposan Jeby