Bahaya Sampah Plastik Bagi Lingkungan

Istilah plastik tentunya sudah tak asing lagi bagi kita, setiap orang di seluruh dunia pasti menggunakan plastik di dalam kehidupan sehari – hari, terkadang plastik digunakan sebagai tempat makanan, minuman, serta berbagai benda tertentu. Plastik itu sendiri merupakan sebuah material yang tersusun atas berbagai macam organik sintetik atau semi sintetik yang mudah dibentuk. Plastik biasanya mengandung polimer organik dengan massa molekul yang tinggi, tetapi plastik sering mengandung zat lainnya. Plastik sintetis pertama di dunia adalah bakelite diciptakan di New York pada tahun 1907 oleh Leo Baekeland. Keberhasilan dan dominasi plastik ini dimulai pada awal abad ke – 20.

Plastik baru secara luas dikembangkan dan digunakan sejak abad ke – 20. Namun penggunaan akan plastik ini sendiri berkembang dengan sangat pesat dari hanya beberapa ratus ton pada tahun 1930-an, menjadi 150 juta ton/tahun pada tahun 1990-an dan 220 juta ton/tahun pada tahun 2005. Memang tidak dapat dipungkiri bahwa plastik sudah tidak dapat bisa dilepaskan dari kehidupan manusia pada saat ini. Hal ini dikarenakan beberapa keuntungan yang bisa didapatkan ketika memakai plastik yakni:
– Mudah dibentuk sesuai dengan kebutuhannya.
– Bobotnya ringan.
– Tahan lama.
– Aman dari kontaminasi kimia dan tahan terhadap air.
– Aman sebagai kemasan barang maupun makanan.
– Tahan terhadap berbagai cuaca dan suhu.
– Dapat ditemukan di mana saja dan harganya yang sangat murah.

Begitu banyak manfaat maupun kemudahan yang bisa kita dapatkan ketika memakai plastik, dan juga sudah banyak sektor industry yang menggunakan plastik dalam mengemas barang yang akan mereka jual. Namun, tahukan anda bahwa sampah plastik memerlukan ratusan bahkan ribuan tahun untuk terurai secara sempurna dan kembali ke bumi. Menurut penelitian 57% sampah yang ditemukan di pantai berupa sampah plastik. Sebanyak 46 ribu sampah plastik mengapung di setiap mil persegi samudera bahkan kedalaman sampah plastik di Samudera Pasifik sudah mencapai hampir 100 meter. Hal ini dapat kita lihat dari penggunaan sampah plastik di Negara Eropa Barat yang mencapai 60kg/orang/tahun, di Amerika Serikat mencapai 80kg/orang/tahun.

Di Indonesia, menurut data statistik persampahan domestik Indonesia, jenis sampah plastik menduduki peringkat dua sebesar 5.4 juta ton per tahun atau 14% dari total produksi sampah. Dengan demikian, plastik telah mampu menggeser sampah jenis kertas yang tadinya di peringkat kedua menjadi peringkat ketiga dengan jumlah 3.6 juta ton per tahun atau 9% dari jumlah total produksi sampah. Sampah kantong plastik yang dihasilkan oleh Kota Jakarta saja dapat mencapai 1000 ton dalam sehari.

Dengan banyaknya dampak positif yang kita dapatkan dari plastik, tidak menutup kemungkinan bahwa sampah plastik juga memberikan dampak negatif yang sangat banyak, begitu plastik dibuang di lingkungan, mereka tidak bisa membusuk seperti bahan alami (seperti yang sudah tertulis di atas bahwa plastik tidak dapat terdekomposisi dengan sangat mudah, setidaknya diperlukan waktu yang lama yaitu sekitar 500 tahun hingga 1000 tahun untuk terjadinya penguraian). Kebanyakan sampah plastik tidak dapat terurai secara hayati, dan bahkan jika sampah plastik yang dapat terurai secara hayati akhirnya terurai, bahan ini akan menjadi potongan mikroskopis yang disebut “plastik mikro”, yang juga dapat memberikan bahaya bagi lingkungan, dan juga sampah plastik tidak boleh dibakar, jika dibakar maka akan menghasilkan Karbon Monoksida yang sangat berbahaya bila terhirup dalam jumlah banyak.

Seperti yang diketahui bahwa plastik sangatlah berbahaya bagi lingkungan dan berbagai hewan juga terancam karenanya, sehingga kita sebagai masyarakat harus mengurangi pemakaian sampah plastik dalam kehidupan sehari – hari, kita dapat menggunakan berbagai cara dalam mengurangi pemakaian plastik misalnya membawa tote bag sendiri saat berbelanja dan meminimalisir pemakaian plastik dalam kehidupan sehari – hari. Pemerintah juga harus menerapkan sistem daur ulang terhadap sampah plastik sehingga dengan berbagai upaya ini, diharapkan sampah plastik dapat berkurang sedikit demi sedikit.

Sumber:
– https://bisakimia.com/2016/01/07/plastik-dan-kegunaannya/
– http://inswa.or.id/fenomena-sampah-plastik-di-indonesia/
– https://daihatsu.co.id/tips-and-event/tips-sahabat/detail-content/data-sampah-plastik-di-indonesia-jadi-tantangan-bagi-masyarakat/

Amanda Gouw dan Rico Frenaldi Tokanto