Memanfaatkan Gawai menjadi Gudang Ilmu
Pada bulan Maret 2020 lalu, seluruh karyawan kantor, staff perusahaan, mahasiswa, harus mengunci diri di rumah agar terhindar dari penyakit virus corona. Suka atau tidak, Sebagian perusahaan harus melakukan upaya apapun agar produktivitas tetap jalan dan tercapai target. Suasana memang berbeda, dimana kita harus bepergian dan sekarang cukup menyalakan laptop/computer untuk melakukan pertemuan. Cukup mudah bukan?
Hal tersebut terbukti bahwa, tidak semua kegiatan harus berjalan di satu tempat, melainkan dapat berjalan di tempat masing – masing selama terhubung oleh internet. Segala macam urusan dari pembelajaran hingga rapat kerja dapat berjalan lancar dan tidak mungkin mengurangi alasan macet di jalan atau lainnya. Namun, Sebagian orang mungkin mengira gawai yang mereka gunakan hanya untuk produktivitas kerja atau sekedar untuk kuliah. Tapi kenyataannya, bisa dimanfaatkan untuk mencari ilmu lainnya.
Salah satu hal yang dapat dilakukan oleh banyak orang adalah mengikuti webinar. Webinar merupakan gabungan kata dari web, dan seminar. Artinya, seminar yang diadakan melalui jaringan. Dengan adanya webinar, orang tidak perlu menghabiskan waktunya menunggu tiket, mencari tempat duduk, ataupun khawatir tidak mendapatkan tempat parkir. Cukup masuk dengan alamat internet yang terdaftar, dan menikmati isi webinarnya.
Kemudian, ada beberapa aplikasi pembelajaran Bahasa asing, seperti Duolingo. Duolingo diciptakan pada tahun 2011, oleh Luis Von Ahn dan Severin Hacker. Mereka berbasis situs internet, yang kemudian diperluas keranah aplikasi di IOS dan Android. Pada tahun 2020, mereka sukses menarik 500 juta pendaftar, 40 juta pengguna aktif, 1,5 juta pengguna premium dan pendapatan sebesar 190 juta dollar AS.Di Indonesia juga memiliki aplikasi serupa yaitu Bahaso, Bahaso juga merupakan situs dan aplikasi yang mefasilitasi pembelajaran Bahasa asing dengan metode yang menarik. Sekarang, Bahaso telah dipercaya oleh lebih dari 350.000 pengguna dalam pembelajaran Bahasa asing.
Bicara soal pembelajaran, ada juga aplikasi yang sering digunakan pada pembelajaran dan juga pernah kami pakai saat masih sekolah, contohnya Quipper. Quipper merupakan aplikasi pembelajaran yang tidak hanya focus pada pembelajaran Bahasa saja, namun juga pada mata pelajaran lainnya seperti IPA, IPS, dan Matematika. Quipper tidak hanya memberikan contoh soal ataupun video penjelasan mengenai rumus penyelesaian saja, tapi juga mereka adakan kuis, yang dari kuis tersebut mendapatkan poin dan poin tersebut bisa dipakai untuk menghiasi pengguna. Ada beberapa aplikasi alternatif, seperti RuangGuru dan Zenius.
Banyak sekali bukan manfaatnya? Tentu dalam prosesnya ada yang membutuhkan biaya yang sekiranya untuk menggunakan aplikasi atau membeli tiket webinar. Namun, kenapa tidak? Karena ilmu tiada habisnya untuk dicari. Maka dari itu, mari memanfaatkan gawai kita untuk menambah ilmu yang lebih bermanfaat.
Sumber :
– https://techcrunch.com/2021/05/03/duolingo-ec1-future/
– https://bahaso.com/about
– https://bisnis.tempo.co/read/1111351/ini-awal-mula-startup-belajar-bahasa-asing-bahaso-lahir