Etika Dalam Bermedia Sosial

Terlepas saat pandemi atau tidak, banyak orang yang setidaknya masih lalai dalam bersikap di ranah dunia maya. Mulai dari mengomentari unggahan orang hingga menyebarkan berita yang tidak benar. Menurut Hootsuite dan we are social, penggunaan sosial media di Indonesia pada 2021 sebanyak 170 juta orang dengan rata – rata waktu penggunaanya selama 3 jam 14 menit per harinya. Menurutnya, penggunaan internet didominasi oleh laki – laki sebanyak 50,3% dan rata – rata usia pengguna tercatat diantara umur 29,9 sampai 30 tahun. Jika dilihar dari angka tersebut, orang Indonesia cukup konsumtif dengan internet. Namun, banyak hal yang perlu diperhatikan seperti etika bersosial media.

Menurut kami, internet merupakan ranah yang bebas untuk membarikan pendapat dan tidak dapat dipatahkan/ dikritikan secara langsung. Beda jika kita berpendapat ataupun berdiskusi dengan tatap muka. Dalam istilah orang – orang di internet dikenal dari kata internet citizen (atau akrab disapa dengan netizen). Istilah tersebut cukup ramai dan banyak sekali istilah – istilah lagi, mulai dari berbagai semboyan yang sering muncul seperti “the power netizen”, “netizen maha benar”, sampai “netizen gaada lawan”. Tidak ada salahnya seseorang berkiprah di dunia maya, selain mencari hiburan, juga bermanfaat untuk mendapatkan ilmu dan juga interaksi orang lain (semisalnya anda memiliki usaha dan eksis di media sosial). Namun, segala perbuatan kita juga berujung dengan konsekuensi atau tanggung jawab.

Menurut Microsoft, Netizen Indonesia dinilai sebagai netizen yang tidak sopan se-Asia tenggara. Salah satu faktor yang mendukung pernyataan tersebut adalah maraknya hoaks yang tersebar dimana – mana, faktor ini mendapatkan poin sebesar 47 persen. Kemudian, ujaran kebencian merupakan faktor kedua dalam penelitian mereka, dimana faktor tersebut mendapatkan poin sebesar 27 persen. Terakhir, adalah diskriminasi dimana mendapatkan poin sebesar 13 persen. Ironisnya, tidak lama setelah berita itu tersebar, Netizen Indonesia langsung menyerang akun Instagram resmi Microsoft sampai mereka harus mematikan kolom komentarnya sementara waktu. Selain itu, perlu juga untuk menjaga Bahasa dalam berinternet jangan sampai merugikan orang lain apalagi merugikan anda sendiri.

Ambil contoh seperti yang dialami Deddy Corbuzier pada tahun 2015, dimana seorang pria bernama Aril Erda di Bandung menghinanya karena acaranya (Hitam Putih) merupakan acara yang tidak mendidik dan menyebut dirinya pecundang. Tidak hanya itu, ia juga menantangnya jika berani melaporkan dirinya kepada pihak berwajib. Merasa terpanggil, Deddy dan tim pun mencari keberadaan orang tersebut, dan akhirnya terungkap lokasi dan pelaku yang bersangkutan. Setelah ditelusuri, ternyata pria ini baru lulus dari bangku SMA dan memiliki seorang ayah yang berprofesi sebagai tukang jahit, akhirnya Aril pun meminta maaf kepada Deddy dan disaksikan oleh ayahnya dan beberapa anggota Polisi.

Bahkan, orang yang tidak bermaksud jahat atau menyerang siapapun saja juga bisa kena. Ambil contoh Reemar Martin, salah satu selebriti TikTok asal Filipina yang diserang oleh netizen Indonesia. Salah satu faktor utamanya karena beberapa orang iri dengan parasnya. Sampai beberapa netizen ada yang membelanya dan ada juga yang tetap bertentangan dengannya. Reemar sempat menutup akunnya, yang netizen sempat mengira karena penindasannya, namun ia membalas bahwa itu karena masalah pribadinya.

Dari kejadian tersebut, kita perlu periksa dan cermati lagi serta memikirkan dua kali apabila ingin mengunggah sesuatu ke media sosial. Apa lagi sekarang jejak digital sangat sulit untuk dihapus, dan banyak yang nantinya beberapa netizen mungkin akan menyerang. Bisa jadi apa yang kita unggah bisa menyerang suatu pihak, hingga orang itu sendiri. Jadi, mari Bersama – sama kita menjaga etika dalam bermedia sosial.

Sumber
• https://kumparan.com/berita-artis/5-momen-ketika-deddy-corbuzier-berhasil-meringkus-hatersnya-1540982800138993109
• https://www.merdeka.com/peristiwa/setelah-didatangi-deretan-orang-ini-kapok-hina-tni-di-medsos.html
• https://www.suara.com/entertainment/2015/09/08/114358/deddy-corbuzier-posting-permintaan-maaf-siswa-yang-menantangnya#!
• https://tekno.kompas.com/read/2021/02/23/11320087/berapa-lama-orang-indonesia-akses-internet-dan-medsos-setiap-hari-?page=all#:~:text=Dari%20total%20populasi%20Indonesia%20sebanyak,3%20persen%20dibandingkan%20tahun%20lalu.
• https://www.tribunnews.com/techno/2021/02/27/inilah-alasan-mengapa-microsoft-menyebut-netizen-indonesia-paling-tidak-sopan-se-asia-tenggara?page=3
• https://www.kompas.com/global/read/2021/04/14/100430270/6-bukti-netizen-indonesia-tidak-sopan-se-asia-tenggara-akun-luar-pun?page=all
• https://www.tribunnews.com/seleb/2020/04/28/kronologi-reemar-martin-artis-tiktok-filipina-diserang-netter-indonesia-karena-kecantikannya?page=4

Rico Tokanto dan Yudhistira Sharif