Sadarkah Kita akan Dampak Negatif dari Fast Food?

Makanan adalah salah satu sumber energi yang dibutuhkan oleh tubuh kita supaya tubuh kita dapat melakukan berbagai kegiatan sehari-hari. Namun, belakangan ini semua orang menginginkan hal yang instan atau serba cepat. Hal tersebut turut mempengaruhi pilihan makanan setiap orang. 52% penduduk Jakarta lebih memilih sarapan dengan fast food. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman masyarakat mengenai arti fast food dan kandungan nutrisi fast food yang dikonsumsi. 57 dari 100 orang salah mengartikan arti dari fast food dan 89 dari 100 orang tidak mengecek kandungan nutrisi fast food tersebut.

Fast food atau makanan cepat saji adalah makanan yang disajikan dalam waktu yang relatif cepat. Sebagian besar fast food merupakan bagian dari junk food, di mana junk food adalah makanan yang tidak sehat dan mengandung sedikit nutrisi. Fast food yang tidak sehat dapat memberi dampak buruk kepada tubuh kita apabila dikonsumsi secara terus-menerus.

Bahaya dari fast food adalah sebagai berikut, berat badan yang bertambah dengan mudah karena kandungan kalori dan lemak yang dikandung makanan cepat saji sangat tinggi. Kalori, lemak, dan karbohidrat yang sangat tinggi juga dapat meningkatkan risiko terkena resistensi insulin dan diabetes tipe 2. Selain itu, fast food biasanya dihidangkan bersama minuman bersoda atau minuman manis yang tinggi akan kandungan karbohidrat dan gula. Minuman tersebut dapat membuat bakteri yang ada di dalam mulut kita menghasilkan asam. Asam ini dapat menghancurkan lapisan pelindung gigi (enamel), sehingga menyebabkan gigi berlubang.

Sebuah penelitian mengatakan bahwa sebagian besar anak-anak yang sering mengonsumsi fast food, akan berisiko terkena obesitas dan gangguan pernapasan. Food and Agriculture Organization (FAO) menyebutkan bahwa 1 dari 3 orang di dunia mengalami obesitas dan malnutrisi lainnya. Selain itu, berbagai penelitian juga mengatakan bahwa pola hidup yang tidak sehat dapat meningkatkan risiko tumbuhnya kanker.

Setelah kita mengetahui bahwa mengonsumsi fast food tidak baik bagi kesehatan, kita harus mengubah kebiasaan mengonsumsi fast food. Pertama, mulai mengonsumsi makanan sehat. Mengonsumsi makanan sehat dapat mencegah kita mengalami obesitas ataupun malnutrisi lainnya. Contohnya seperti teh hijau, yogurt, air putih, dan lain-lain. Ahli gizi menyatakan bahwa teh hijau merupakan minuman yang kaya anti oksidan, sehingga dapat membantu menstabilkan kadar gula darah serta mencegah kerusakan sel akibat fast food. Yogurt memiliki kandungan bakteri yang dapat membantu memperbaiki metabolisme tubuh serta memperbaiki sistem pencernaan akibat mengonsumsi fast food. Mengonsumsi air putih secukupnya dapat mengurangi dehidrasi dan merawat sistem pencernaan serta membuang racun dalam tubuh. Selain itu, kita juga harus rutin berolahraga dan memasak makanan kita sendiri yang tentunya akan lebih sehat dan mengandung gizi yang lebih tinggi.

 

Disusun oleh :

Livia Leonita – 2301905726

Sofyan Adrianto – 2301869121

 

Source:

https://poskotanews.com/2016/08/17/52-persen-warga-jakarta-sarapan-dengan-junk-food/

https://www.idntimes.com/food/dining-guide/putriana-cahya/perbedaan-fast-food-dan-junk-food-1/full

https://www.alodokter.com/ini-bahaya-makanan-siap-saji-yang-bisa-mengintai-anda

https://mazriko.blogspot.com/2018/03/cara-mencegah-dan-mengurangi-konsumsi.html

https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20181217130400-255-354250/catatan-kesehatan-indonesia-sepanjang-2018