Pentingkah Pendidikan saat Zaman Berkembang?

Perkembangan zaman menuntut manusia untuk mempunyai cara berpikir kritis, logis, serta positif. Dalam hal ini, pendidikan yang mencakup pembelajaran moral dan ilmu pengetahuan mempunyai peran penting dalam setiap prosesnya. Pengaruh pendidikan yang besar mengharuskan anak-anak dan remaja bersekolah dan menimba ilmu. Pada kenyataannya, pada tahun 2017, sebanyak 262 juta anak-anak dan remaja yang berusia 6 hingga 17 tahun masih tidak bersekolah, dan lebih dari setengah anak-anak dan remaja tidak memenuhi standar kecakapan minimum dalam membaca dan berhitung. Banyak hal yang memengaruhi perkembangan pendidikan, yaitu lingkungan belajar, kapasitas guru, dan kualitas pendidikan.

Dengan data terbaru dari 72 negara, sekitar 7 dari 10 anak usia 3 dan 4 tahun sedang berada di proses pendidikan setidaknya di tiga bagian berikut: melek huruf dan angka, perkembangan fisik, perkembangan sosial emosional, serta pembelajaran. Proses pendidikan ini merupakan dasar penting untuk perkembangan anak ke depannya. Proses ini berhubungan dengan kompetensi belajar, seperti ketekunan dan keterlibatan. Perkembangan sosial emosional berhubungan dengan pengaturan diri, yang memiliki dimensi kognitif dan emosional. Kesehatan mental erat berkaitan dengan perkembangan sosial emosional, yang harus dilatih sejak umur 3 hingga 4 tahun.

Pada 2015, diperkirakan 617 juta anak-anak dan remaja usia sekolah dasar dan menengah di seluruh dunia –lebih dari 50 persen– tidak mencapai tingkat kemahiran minimum dalam membaca dan berhitung. Sekitar dua pertiga dari jumlah tersebut bersekolah tetapi tidak belajar di kelas, atau putus sekolah. Hal ini dipengaruhi oleh kesadaran pribadi, dukungan lingkungan sekitar, kualitas pendidikan, infrasturuktur dan fasilitas, serta kepedulian pemerintah. Hal ini didukung oleh diperoleh data bahwa sekitar 750 juta orang dewasa –dua pertiga dari mereka perempuan– tetap buta huruf pada 2016. Kurangnya kesadaran pribadi menghambat masyarakat untuk berkembang ke arah positif dalam bidang pendidikan. Mereka memilih untuk diam dan tidak membantu pergerakan dan kemajuan pendidikan di daerah masing-masing.

Banyak negara berkembang masih kekurangan infrastruktur dan fasilitas dasar untuk menyediakan lingkungan belajar yang efektif. Afrika sub-Sahara menghadapi tantangan terbesar: di tingkat sekolah dasar dan menengah, kurang dari setengah sekolah memiliki akses ke listrik, internet, computer, dan air minum dasar. Setengah dari populasi buta huruf global tertinggi di Asia Selatan, dan seperempatnya tinggal di Afrika sub-Sahara. Fakta ini menguatkan bahwa infrastruktur dan fasilitas juga berpengaruh terhadap kemajuan pendidikan di zaman sekarang. Lingkungan sekitar harus dapat mendukung berjalannya kegiatan pendidikan.

ODA (Official Development Assistance) atau Bantuan Pembangungan Resmi untuk beasiswa berjumlah $1,3 miliar pada 2017, hampir dua pertiganya disumbang oleh Australia, Prancis, Jepang, Inggris Raya, dan Irlandia Utara dan lembaga-lembaga Uni Eropa. Hal ini dapat digunakan untuk membantu masyarakat yang belum bisa menempuh pendidikan karena kekurangan biaya. Selain itu, kualitas pendidikan juga ditentukan oleh pengajarnya. Secara global, guru sekolah dasar telah mengalami stagnasi sekitar 85 persen sejak 2015, tetapi ada kemajuan persentase guru sekolah dasar yang dilatih.

Pendidikan beserta segala hal yang menyangkut pendidikan memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Banyak pengaruh yang menyebabkan pendidikan berjalan dengan benar dan tepat, mulai dari diri sendiri, lingkungan sekitar, bahkan pemerintah. Inovasi dan pengembangan pendidikan sangat dibutuhkan agar pendidikan di dunia ini semakin maju, sehingga dapat menghasilkan SDM (Sumber Daya Manusia) yang berkualitas.

 

Melody Effendi

Nicholas

 

Source:

Report of the Secretary-General, Special Edition: Progress Towards the Sustainable Development Goals