Apakah Teknologi Sudah Kelewatan?
Pada 12 Mei 1987 AI milik IBM ‘deepblue’ berhasil mengalahkan Garry Kasparov , the undefeated world chess champion. Dia menyerah pada pertandingannya setelah hanya 19 gerakan. Pada 2016 AI milik Google ‘AlphaGo’ berhasil mengalahkan Lee Sedol pemain profesional Go Korea Selatan dengan peringkat 9.
Sekarang pertanyaanya adalah, “Kok Bisa”?
That’s the power of Artificial Intelligence, yang dimana ciptaan bisa mengalahkan penciptanya.
Apa itu AI? Definisi AI menurut pendapat para tokoh :
“Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) merupakan kawasan penelitian, aplikasi dan instruksi yang terkait dengan pemrograman komputer untuk melakukan sesuatu hal yang –dalam pandangan manusia adalah– cerdas” – H. A. Simon (1987)
“Kecerdasan Buatan (AI) merupakan sebuah studi tentang bagaimana membuat komputer melakukan hal-hal yang pada saat ini dapat dilakukan lebih baik oleh manusia” – Rich and Knight (1991)
“Bagian dari ilmu komputer yang mempelajari bagaimana membuat mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan oleh manusia bahkan bisa lebih baik daripada yang dilakukan manusia” – Idhawati Hestiningsih.
Lalu apa tujuan dari dibuatnya AI itu sendiri ?
Menurut Winston dan Prendergast (1984), tujuan kita membuat AI itu ada 3 yaitu ;
- Membuat mesin menjadi lebih pintar (tujuan utama). Misal kita ambil contoh komputer, mesin itu dibuat yang awal mulanya hanya bisa digunakan untuk mengetik begitu dikembangkan fungsinya sehingga dapat digunakan dalam berbagai macam hal seperti bermain game, mulitmedia, editing, dll.
- Memahami apa itu kecerdasan (tujuan ilmiah). Seiring dengan laju perkembangan teknologi dengan diciptakannya artificial intelligence itu sendiri dianggap mampu membantu dalam memecahkan masalah secara efektif, efisien, dan lebih teliti.
- Membuat mesin lebih bermanfaat (tujuan entrepreneurial). Keadaan AI pada mesin dapat meningkatkan akurasi pemrosesan. Hal ini tentunya membuat pekerjaan pun menjadi lebih ringan dan dapat memberikan hasil secara maksimal.
Manusia belajar dari pengalaman, semakin sering manusia berlatih, semakin pula kita menjadi lebih handal. Cara kerja AI juga kurang lebih sama. Contohnya AlphaGo yang mengalahkan pemain pemain terbaik Go, awalnya diberikan kurang lebih 100 ribu pertandingan untuk dipelajari secara cepat, setelah itu ia akan melawan dirinya sendiri. Selama AlphaGo bermain, ia akan terus belajar, dan cara ini akan diulang jutaan kali. Dan hanya dalam 3 hari AlphaGo bisa mengalahkan Lee Sedol. Manusia hanya dapat melakukan satu tugas dalam waktu yang ditentukan, tetapi AI dapat melakukan ribuat tugas dalam waktu yang ditentukan dengan ribuan dimensi yang berbeda . Artificial Inteligence membuat AlphaGo belajar 30 tahun pengetahuan manusia dalam 40 hari.
Robot di berbagai macam bidang, sudah mulai menggantikan manusia. Penlitian baru oleh Brooking institute, ¼ dari pekerjaan manusia di US memiliki kemungkinan yang tinggi akan diambil oleh AI.
AI akan semakin menggantikan pekerjaan berulang. Bukan hanya pekerjaan buruh kasar tapi juga banyak pekerjaan kantor. Seperti, Petugas penjaga gerbang tol, penjaga kasir, telemarketing. -Kai Fu Lee
Dan sekarang apakah teknologi sudah kelewatan?
Kita tidak dapat memilih kapan dan dimana perkembangan teknologi berhenti. Kita tidak bisa memperlambat teknologi, justru kita harus mempercepat teknologi. Mesin bisa menghitung, kita punya pemahaman. Mesin punya instruksi, kita punya pemahaman. Mesin punya instruksi, Kita punya tujuan. Mesin punya Objektivitas tetapi kita punya passion. – Garry Kasparov
Kita mungkin tidak tahu cara kerja AI, tetapi kita bisa bekerja sama dengan AI untuk membantu kehidupan manusia. Kita bisa membuat AI dengan waktu yang singkat sepeti bagaimana GoAlpha diciptakan. Bagaimana bila kita menggunakan AI untuk menemukan solusi dari masalah masalah yang ada pada manusia : seperti masalah social, economy atau bahkan menemukan obat untuk penyakit penyakit ganas yang belum bisa terobati. Yang mungkin bila manusia mencari solusinya mungkin butuh ribuan tahun, tapi dengan bantuan AI pasti bisa lebih cepat.
Kita seharusnya tidak perlu khawatir akan kemampuan mesin sekarang, melainkan kita harus khawatir akan ketidakmampuan mesin sekarang. Ada satu hal yang hanya manusia bisa lakukan, yaitu mimpi. Jadi, Marilah bermimpi! – Garru Kasparov
Sumber:
https://rifqifai.com/mengenal-apa-itu-ai-artificial-intelligence-kecerdasan-buatan/
https://gizmodo.com/a-quarter-of-all-u-s-jobs-are-at-high-risk-of-being-au-1832239771
https://www.youtube.com/watch?v=ajGgd9Ld-Wc
https://www.youtube.com/watch?v=NP8xt8o4_5Q
Penulis :
Jonathan Chrisnaldy (2101635321)