e-Commerce Statistics

Indonesia merupakan negara dengan pertumbuhan e-commerce tertinggi di dunia. Industri e-commerce di Indonesia dalam 10 tahun terakhir naik sekitar 17% dan akan semakin banyak pelaku usaha, baik perusahaan besar maupun ritel beralih mengembangkan usaha ke arah digital. Diprediksikan pada tahun 2020, lebih dari separuh penduduk Indonesia terlibat dalam aktivitas e-commerce. Peralihan ke arah digital berpengaruh meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga US$150 miliar dolar pada tahun 2025.

Masifnya penggunaan dan pembelian telepon seluler menjadi salah satu pendukung pertumbuhan e-commerce di Indonesia, karena 73% pengguna internet di Indonesia mengakses internet menggunakan telepon seluler dan diprediksikan akan terus meningkat.

Transaksi perdagangan digital Indonesia tumbuh pesat. Data eMarketer menunjukkan bahwa transaksi e-commerce Indonesia mencapai Rp 25,1 triliun pada 2014 dan akan naik menjadi Rp 69,8 triliun pada 2016, dengan kurs rupiah Rp 13.200 per dolar Amerika. Demikian pula pada 2018, nilai perdagangan digital Indonesia akan terus naik menjadi Rp 144,1 triliun.

Jumlah populasi yang mencapai 250 juta penduduk membuat potensi perkembangan perdagangan elektronik Indonesia sangat besar. Hal itu didukung dengan penetrasi pengguna internet yang terus tumbuh, harga sambungan internet yang semakin terjangkau, serta antusiasme masyarakat dalam menggunakan internet untuk mendukung kehidupan sehari-hari.

Perkembangan e-commerce juga dipicu oleh beragamnya tawaran produk dan jasa layanan online yang inovatif, menarik, mudah, dan tepat guna. Untuk mendukung hal tersebut, pemerintah telah mengeluarkan peta jalan (roadmap) yang menjadi panduan serta arah tujuan industri perdagangan digital. Terdapat 7 insentif yang diberikan untuk mendukung perkembangan e-commerce, yakni menyangkut logistik, pendanaan, perlindungan konsumen, infrastruktur komunikasi, pajak, pendidikan dan SDM, serta keamanan.

Penjualan e-Commerce (perdagangan elektronik) ritel di Indonesia bakal tumbuh 133,5% menjadi US$ 16,5 miliar atau sekitar Rp 219 triliun pada 2022 dari posisi 2017. Pertumbuhan ini ditopang oleh pesatnya kemajuan teknologi yang memberikan kemudahaan berbelanja bagi konsumen. Lahirnya Generasi Z (Gen Z) yang lahir di era digital juga turut berkontribusi terhadap pertumbuhan e-Commerce di tanah air.

Berbelanja secara online juga telah menjadi salah satu aktivitas yang menarik karena memberikan pengalaman baru dalam berbelanja bagi para konsumen. Ini merupakan salah satu alasan konsumen mulai beralih dari sebelumnya harus ke pasar untuk membeli suatu barang (offline), dan sekarang mulai beralih secara digital dengan hanya mengunjungi situs belanja.

Peluang inovasi yang terbuka besar dan pergeseran gaya hidup masyarakat menjadi salah satu kekuatan bisnis e-commerce. Saat ini, sebagian besar transaksi e-commerce masih dilakukan dengan menggunakan desktop atau laptop. Nantinya, telepon pintar akan mendominasi transaksi perdagangan digital.

Berikut adalah beberapa highlight dari statistik e-store B2C dari China, India, Jepang, Singapura, Indonesia, dan seluruh wilayah Asia:

  • Pasar e-commerce B2C di China mempunyai jumlah pengeluaran dua kali lipat lebih besar dibanding Jepang. Para pembeli online di China akan menghabiskan USD 274,5 miliar di tahun 2014, dibandingkan para pembeli di Jepang yang akan menghabiskan USD 127 miliar.
  • Untuk setiap USD 10 yang dihabiskan secara online di Asia, sebanyak USD 6 berasal dari China.
  • Orang-orang di Asia-Pasifik cenderung berbelanja online melalui perangkat mobile – lebih tinggi daripada rata-rata global.
  • Para pembeli online di Indonesia akan menghabiskan USD 2,60 miliar di tahun 2014. Angka ini akan naik hampir dua kali lipat yakni sebesar USD 4,89 miliar di tahun 2016.

Sumber :

  1. https://id.techinasia.com/statistik-pasar-ecommerce-di-asia-masyarakat-indonesia-habiskan-usd-260-miliar-untuk-belanja-online-di-tahun-2014-infografik
  2. https://databoks.katadata.co.id/
  3. bps.go.id

Penulis:

  1. Aldandi Fitra Ramadhan (2201830226)
  2. Fillbert Eugene Susanto (2201733502)
  3. Gregorius Aldo Primantono (2201846395)