Belajar Tentang Pusat Startup Terbesar Di Dunia, Silicon Valley
Pada era teknologi saat ini, banyak warga penjuru dunia berlomba-lomba menciptakan suatu ide-ide problem solving yang nantinya akan menjadi sebuah bisnis baru. Ide tersebut dikemas dalam sebuah startup yang berbasis digital. Seperti yang kita ketahui, di Indonesia sudah terdapat 4 startup yang mendapat gelar Unicorn, lho! Akan tetapi, Indonesia masih berada peringkat posisi ke empat sebagai ekosistem startup terbesar di dunia, dikalahkan oleh Negri Paman Sam, yaitu Amerika Serikat.
Untuk para startup enthusiast, sudah tidak asing lagi dengan pusat startup terbesar di dunia, Silicon Valley. Tetapi, bagi kalian yang masih baru mengenal dunia startup, ada baiknya mengkaji lebih dalam lagi tentang jantungnya perusahaan teknologi informasi ini.
Apa itu Silicon Valley?
Silicon Valley adalah sebuah kawasan yang meliputi daerah San Fransisco, Bay Area dan California yang dikenal sebagai kawasan penghasil industri teknologi informasi terbesar di dunia. Bahkan bisa dikatakan bahwa Silicon Valley ini merupakan jantung perusahaan teknologi dunia.
Bagaimana asal-usul terjadinya Silicon Valley?
“Silicon Valley” sendiri tentunya tidak terdaftar secara legal sebagai nama suatu kawasan. Nama ini hanyalah sebutan untuk menyebut kawasan pusat industri teknologi yang berada di negara Amerika Serikat. Silicon Valley telah berkembang sebagai jantung perusahaan teknologi dunia karena penelitian dan riset yang dilakukan oleh para pelajar dari Stanford University. Hal ini dimulai dari dua orang sahabat yang mendirikan perusahaan pada tahun 1939 di kawasan tersebut. Perusahaan ini adalah cikal bakal perusahaan HP yang digawangi oleh 2 orang pendirinya, Hewlett dan Packard.
Dalam perkembangannya, Silicon Valley sering kali dikenal dengan julukan “lembah kesempatan”, karena dianggap menjadi daerah yang memberi kesempatan bagi banyak perusahaan teknologi informasi untuk mengembangkan berbagai teknologi canggih yang mempengaruhi gaya hidup masyarakat dunia.
Mengapa dinamakan Silicon Valley?
Penggunaan nama Silicon Valley pertama kali dipopulerkan oleh seorang pebisnis California yang bernama Ralph Vaerst. Istilah yang sering digunakan oleh Ralph tersebut menjadi semkain populer ketika salah seorang sahabatnya, Don Hoefler menggunakan istilah tersebut untuk menulis sebuah artikel. Pemilihan kata silikon dimaksudkan untuk menyebut situasi dimana perusahaan-perusahaan besar menggunakan bahan silikon untuk membuat teknologi semi-konduktor serta perangkat teknologi lainnya. Sementara kata Valley identik dengan kawasan Santa Clara Vallet yang terletak di ujung selatan San Fransisco Bay.
Dalam 60 tahun terakhir, dunia telah melihat Silicon Valley berubah dari jaringan kecil manufaktur teknologi yang khusus menjadi sebuah nukleus global bagi teknologi bernilai miliaran dolar. Tempat Apple, Google, Facebook, Netflix, dan banyak perusahaan serupa berada ini, jika digabungkan, nilai pendapatan kawasan ini bisa mencapai triliunan dolar. Dilihat dari data, Valley adalah kawasan seluas 4.801 km persegi dengan tiga juta orang, 38% dilahirkan di luar Amerika Serikat. Dihitung per kapita, Silicon Valley adalah salah satu tempat terkaya di dunia, lebih kaya dari banyak negara. Penduduknya rata-rata menghasilkan $125.580 per tahun (sekitar Rp1,7 miliar) dan pada 2015, kawasan ini berada di nomor tiga, setelah Zurich dan Oslo, dari sisi PDB.
Tidak selamanya Silicon Valley dijadikan patokan untuk membangun sebuah kawasan teknologi di berbagai Negara. Jika dilihat dari segi positif nya, Silicon Valley merupakan kawasan teknologi yang mampu melahirkan startup-startup dunia. Rumusnya adalah Silicon Valley mendorong startup agar mampu bergerak cepat, berinovasi serta berkembang. Dan tidak sedikit juga startup dari sana yang gagal akan bisnisnya. Banyak startup enthusiast yang mengatakan bahwa budaya kerjanya tidak patut ditiru oleh Negara lain.
Tetapi, dengan semua sisi baik dan buruk nya Silicon Valley, kawasan tersebut telah menjadi tempat yang membuat banyak orang menaruh harapan akan perkembangan dunia teknologi informasi. Kawasan ini juga menjadi salah satu lapangan kerja terbesar yang memberikan harapan bagi para pencari kerja maupun para investor. Semoga kemajuan teknologi yang bermula dari Silicon Valley dapat berkembang dengan baik pada kawasan-kawasan lain di seluruh dunia.
Itu dia sedikit gambaran akan pusat startup terbesar di dunia. Sebagai mahasiswa millennials yang mempunyai kewajiban untuk memajukan perekonomian bangsa, sudah saatnya kita mengasah kemampuan berpikir kita untuk mengatasi permasalahan di Indonesia. Jadi entrepreneur juga tidak selalu harus menjual visual produk, tetapi bisa juga menawarkan ide kreatif untuk problem solving. Gimana? Sudah tertarik untuk berbisnis startup digital?
Start to imagine? Then start now!
Source:
https://www.maxmanroe.com/silicon-valley-tempat-kelahiran-pusat-teknologi-dunia.html