UMKM Di Masa Pandemi

Di masa pandemi ini, sektor yang paling terdampak dari peristiwa ini adalah pastinya perekonomian. Dimana setiap lembaga-lembaga yang berpengaruh bagi perekonomian negara seperti, UMKM, perusahaan-perusahaan negeri dan swasta, hingga koperasi, kian merugi. Artikel ini akan berfokus kepada sisi dari UMKM, yang saat ini menjadi tren dalam perkembangan ekonomi. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah atau yang biasa kita sebut UMKM mengalami penurunan penjualan, distribusi yang terhambat, kesulitan dalam mencari bahan baku, permodalan, produksi yang menurun drastis dari sebelum pandemi, bahkan tidak sedikit UMKM yang terpaksa melakukan PHK terhadap buruh. Terganggunya perkembangan UMKM ini dikhawatirkan akan merusak perkembangan ekonomi nasional. Ini dapat terjadi karena UMKM merupakan salah satu penggerak ekonomi domestik dan penyedia lapangan pekerjaan yang efektif.

Untuk dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh UMKM ini, perlu adanya solusi mitigasi dan pemulihan yang baik. Mitigasi dalam jangka pendek, salah satunya adalah dengan meningkatkan bagian sisi permintaan dari konsumen, dengan cara digital (online) agar dapat memperluas kemitraan. Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi adanya interaksi secara langsung, dengan tujuan untuk dapat memutuskan rantai persebaran virus ini. UMKM dapat melakukan partnership dengan mendaftarkan usahanya ke e-commerce yang ada di Indonesia, juga mendaftarkannya sebagai mitra dari ojek online, dan bahkan mengadakan layanan pesan antarnya sendiri, baik melalui aplikasi WhatsApp atau Instagram misalnya. Selain itu, UMKM dapat memanfaatkan inovasi dan teknologi saat ini, yang nantinya dapat memberikan keuntungan kepada UMKM itu sendiri. Kreatifitas dalam mempromosikan produk akan meningkatkan brand awareness, serta kemampuan dalam meningkatkan dan mempertahankan kualitas akan membuat produk tersebut mampu bersaing, bahkan unggul di pasaran. 

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) berkomitmen untuk membantu memecahkan permasalahan yang dialami UMKM di masa pandemi ini. LIPI dengan Pusat Pemanfaatan dan Inovasi IPTEK mengimplementasikan fungsi inkubasi, yaitu dengan melakukan pembinaan kepada para pelaku UMKM dan memberikan kesempatan kepada pelaku UMKM untuk dapat menggunakan fasilitas yang telah disediakan oleh Pusat Pemanfaatan dan Inovasi IPTEK, untuk meningkatkan pengolahan produksi barang. Yan Rianto selaku Kepala Pusat Pemanfaatan dan Inovasi LIPI berkata “LIPI berupaya mendukung UMKM dalam peningkatan kualitas dan pemasaran produk dengan memperluas kerjasama dengan berbagai pihak dan mengadakan pertemuan serta diskusi rutin secara online untuk tetap menjaga produktivitas UMKM,” ungkapan beliau menunjukkan bahwa LIPI akan selalu mendukung para pelaku UMKM untuk menemukan solusi dan inovasi untuk usahanya agar dapat bertahan dan berkembang di masa pandemi. LIPI juga mengadakan webinar bagi semua calon pengusaha dan khususnya kepada para pelaku UMKM, dengan membantu memberikan ide inovasi dan solusi terhadap permasalahan yang dihadapinya. 

Misael Zefanya