Rex Tillerson : Sosok Menteri Luar Negeri AS yang kontroversial

Sudah menjadi rahasia umum bahwa jabatan Menteri Luar Negeri di Amerika Serikat merupakan salah satu jabatan politik yang strategis. “Kursi panas” ini sering kali menjadi perbicangan setiap terjadi pergantian kekuasaan. Terutama karena salah satu tugas dari menteri luar negeri Amerika Serikat adalah membantu merancang serta menjalankan kebijakan luar negeri presiden terpilih AS, dan menjadi negosiator utama untuk antar Amerika dengan komunitas internasional.

Menyusul terpilihnya Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat, sosok menteri luar negeri yang terpilih oleh presiden AS ke-45 ini menjadi sorotan. Rex Tillerson, mantan boss Exxon Mobil adalah sosok yang dikenal dekat dengan presiden Rusia, Vladimir Putin. Hal tersebut menimbulkan kekhawatiran, terutama bila diingat kemenangan Donald Trump dalam pilpres AS dicurigai—oleh FBI, CIA, NSA, dan berbagai organisasi intelijen internasional—kemungkinan dibantu beberapa aktor dari Rusia (NBC News, 2017)

            Tillerson yang kini menggantikan posisi yang sebelumnya diduduki oleh John Kerry ini juga menuai kontroversi dari berbagai pihak lainnya. Kontroversi pertama berasal dari dugaan kedekatannya dengan Putin. Presiden Trump bahkan mengatakan bahwa hubungan Rex Tillerson dengan pemimpin Negara Rusia tersebut tidak berbanding. Awal mula perkenalan Tillerson dan Putin adalah di awal 1990an, ketika ia mengawasi proyek Exxon di pulau Sakhalin. Keduanya menjalin hubungan erat ketika Putin mengambil alih kekuasaan dari Boris Yeltsin tahun 1999. “Pertemanan” dua tokoh itu berbuah perjanjian historis tahun 2011 ketika Exxon mendapat hak untuk menggarap cadangan gas di Lingkar Kutub dan Siberia. Perjanjian yang awalnya bernilai 3,2 milyar Dollar AS,  kini diperkirakan bisa menghasilkan keuntungan senilai 500 milyar Dollar AS. Namun aktivitas Exxon dibatasi sebagai dampak sanksi ekonomi yang dijatuhkan AS dan Eropa kepada Rusia. Walaupun proyek Exxondi Rusia tidak sukses secara total, di tahun 2013 lalu, Tillerson mendapat tanda bintang jasa dari Putin (dw.com, 2016)

John McCain, seorang politisi senior Partai Republican yang juga pernah mencalonkan diri sebagai presiden AS 2008 silam, bebeerapa kali melontarkan kritiknya terhadap Tillerson. Mulai dari kekhawatirannya terhadap kedekatan Menlu terpilih dengan Vladimir Putin yang dianggap sebagai seorang pemimpin yang kejam: ” I have concerns about what kind of business we do with a butcher, a murderer and a thug, which is exactly what Vladimir Putin is”, (The Hill, 2016).

Kedua adalah prediksi masa depan kebijakan iklim Amerika. Wajib diingat bahwa Tillerson mengawali karirnya pada tahun 1975 di Exxon Mobil hingga mencapai puncaknya sebagai pimpinan perusahaan minyak terbesar bumi tersebut pada tahun 2006, lengkap dengan bantuan dari Vladimir Putin (Forbes, 2016). Tidak janggal bila seseorang yang membangun hidupnya dari dunia perminyakan akan mengutamai pengelolaan perkembangan industri pertambangan dibanding dengan kesehatan iklim global.

            Lantaran sejarah karir Tillerson inilah yang memicu banyak kritik. Di antaranya yang mengkhawatiran adalah kemampuan lelaki berusia 64 tahun ini untuk memperjuangkan kepentingan nasional Amerika . Kekhawatiran yang masuk akal, bila diingat bahwa Tillerson adalah orang baru di dunia politik. Karir masa lalunya lekat dengan dunia perminyakan—dunia bisnis, bukan politik. Walau demikian, para pendukung Tillerson tetap optimis bahwa latar belakangnya sebagai pembuat kebijakan tertinggi saat memimpin Exxon Mobil akan membawa perspektif baru terhadap hubungan diplomatik  Amerika (BBC,2017).

            Tetap sulit membayangkan seseorang yang berlatar belakang non-politik untuk bisa mengemban tugas sebagai Menteri Luar Negeri negara sebesar Amerika Serikat. Mengingat AS memiliki banyak kepentingan politik di seluruh penjuru dunia, Sosok menteri luar negeri AS diharapkan bisa mewujudkan obyektif-obyektif AS secara sempurna di semua lini kepentingan negara tersebut.

 Banyak persoalan berat yang menanti untuk diselesaikan oleh AS. Diantaranya, Konflik di Semenanjung Korea melawan uji coba nuklir Korea Utara, peran AS di konflik Timur Tengah, dan sebagainya. Apakah Tillerson yang memiliki latar belakang bisnis secara eksklusif dapat menangani persoalan-persoalan tersebut masih diraguan dan belum bisa dijawab. Namun, dalam kunjungannya ke Korea Selatan sedikit terlihat bagaimana Tillerson akan menangani isu-isu internasional. Rex berpendapat bahwa opsi serangan militer terhadap Korea Utara tetap terbuka, karena gagalnya upaya diplomasi yang telah dilakukan. Opsi yang lebih mungkin terwujud jika Pyongyang terus melancarkan uji coba rudalnya (Kompas,2017).

            Serangkaian tugas berat menanti Rex Tillerson untuk menjalankan kebijakan luar negeri Presiden Trump. Tentunya tanggung jawab tersebut bukanlah hal yang mudah, apalagi untuk seseorang yang baru saja menekuni dunia politik, dengan posisi strategis dan tantangan-tantangan besar yang menantinya. Belum lagi, Trump dan Tillerson harus mampu menjawab keraguan publik perihal kedekatan Menlu dengan Presiden Vladimir Putin, agar pemerintahan Trump tidak dianggap dipengaruhi oleh kepentingan-kepentingan Rusia.

 Referensi

Forbes. Rex Tillerson. Access from https://www.forbes.com/profile/rex-tillerson/

  1. BBC News. Rex Tillerson – the wild card diplomat. Access from http://www.bbc.com/news/world-us-canada-38281954

Duties of The Secretary of States. Access from https://www.state.gov/secretary/115194.htm

  1. DW. Siapa Tillerson, Menlu AS Baru yang Dekat Dengan Putin?. Access from http://www.dw.com/id/siapa-tillerson-menlu-as-baru-yang-dekat-dengan-putin/a-36751576

Rebecca Savransky. 2016. The Hill. McCain voices concerns about Tillerson’s ties to Putin. Access from http://thehill.com/homenews/campaign/310119-mccain-raises-questions-about-tillersons-ties-to-putin

  1. Kompas. Menlu AS: Opsi Serangan Militer terhadap Korea Utara Tetap Terbuka. Diakses dari http://regional.kompas.com/read/2017/03/17/18170401/read-brandzview.html

Alex Johnson. 2017. NBC News. Carter Page, Once Linked to Trump Campaign, Russians, Claims Multiple FBI, CIA Contacts. Access from http://www.nbcnews.com/news/us-news/carter-page-once-linked-trump-campaign-russians-claims-multiple-fbi-n758206

Firda Amalia Rahmadhani