Presiden Trump Memecat Direktur FBI
Pada tanggal 10 Mei 2017, warga Amerika Serikat sekaligus warga dunia dibuat terkejut dengan kebijakan yang dibuat oleh Presiden Donald Trump. Trump dan Gedung Putih telah sepakat untuk memecat direktur FBI, yaitu James Comey. Comey dipecat ketika sedang memberikan sambutan kepada agen-agen FBI di Los Angeles, dimana Trump mengirimkan sebuah surat melalui staff untuk diberikan kepada Comey ketika sedang berpidato. Pemecatan Comey kemudian menimbulkan kontroversi dari berbagai kubu terutama dari kubu Partai Demokrat, yang menuduh bahwa pemecatan James Comey dilakukan untuk menutupi kolusi Trump dengan Russia pada pemilu November 2016 silam.
Donald Trump memecat James Comey berdasarkan rekomendasi dari Jaksa Agung Amerika Serikat, Jeff Sessions. Sessions berpendapat bahwa Departemen Kehakiman akan lebih baik apabila memiliki komitmen terhadap disiplin, integritas, dan menaati hukum tingkat tinggi, oleh karena itu dibutuhkan sebuah awal yang baru dengan langkah awal yakni pemecatan Comey (BBC News, 2017).
Selain sependapat dengan Sessions, Trump sendiri berasumsi bahwa kinerja dari Comey tidak terlalu optimal, bahkan kinerjanya bisa dikategorikan buruk. Comey melakukan kesalahannya pada saat menyelidiki kasus email dari Hillary Clinton, dimana pada tanggal 3 Mei 2017 lalu Comey memberikan pernyataan kepada Komite Kehakiman Senat AS bahwa ajudan utama dari Clinton, Huma Abedin, telah mengirimkan ratusan dan ribuan email yang mana beberapa diantaranya berisi informasi rahasia kepada suaminya, Anthony Weiner (BBC News, 2017).
Akan tetapi, pada tanggal 9 Mei 2017, FBI mengakui bahwa ajudan Clinton, Abedin, hanya mengirimkan dua rangkaian email yang berisi informasi rahasia kepada suaminya untuk dicetak. Pernyataan tersebut dikemukakan oleh asisten urusan kongres FBI, Gregory Brower kepada komite kongres. Brower juga menambahkan bahwa dari 49.000 email Clinton, kebanyakan diantaranya ditransfer dengan sistem cadangan otomatis perangkat dinas Blackberry milik Abedin, dan bukan dikirim (BBC News, 2017).
Anehnya, pada tanggal 11 Mei 2017, Trump memberikan komentar terbarunya dalam NBC News, dimana dia mengatakan bahwa pemecatan yang dilakukannya terhadap Comey adalah kebijakan yang diperkirakan dan dibuatnya sendiri tanpa memerhatikan pendapat orang lain (Baker, The New York Times, 2017).
Akibat dari pemecatan itu, kubu oposisi dari Presiden Trump, yakni partai Demokrat berpendapat bahwa pemecatan yang dilakukan oleh Trump adalah sebuah kebijakan yang patut dipertanyakan dan dianggap berusaha menutup-nutupi kolusinya dengan Rusia karena pada saat masa kampanye karena Trump dulunya sering memuji Comey atas tindakannya yang menyelidiki kasus email Clinton dengan mengatakan bahwa Comey adalah seorang lelaki yang pemberani. Salah satu senat dari partai Demokrat, Chuck Schumer, memberikan pertanyaan kepada pers pada selasa 9 Mei kemarin “Apakah penyelidikan (terkait Russia) ini terlalu mengarah ke presiden? Ini sepertinya bukan suatu kebetulan” (BBC News, 2017).
Dari kubu partai Republik sendiri mengemukakan kecaman mereka atas kebijakan pemecatan ini, Kepala Komite Intelijen Senat Richard Burr, mengatakan bahwa “Saya terganggu oleh waktu dan alasan pemberhentian kebijakan James Comey” (BBC News, 2017). Ada beberapa kemungkinan dari pemecatan ini, namun dari kubu oposisi sangat jelas bahwa pemecatan yang dilakukan oleh Trump ini adalah sebuah kebijakan yang berusaha menutupi hubungan Trump dengan Russia, dimana Russia sempat diisukan telah membantu untuk memenangkan Trump dalam pemilihan Presiden Amerika Serikat November 2016 lalu.
Kejadian ini juga disamakan dengan kejadian pada tahun 1973 pada saat pemerintahan Richard Nixon, dimana ada seorang Jaksa yang bernama Archibald Cox dipecat karena berusaha mencari akses tentang informasi rahasia di Gedung Putih yang mengarah ke kasus Watergate (Baker, The New York Times, 2017). Namun, perbandingan tersebut agak terlalu berlebihan dimana pihak Trump menyebutkan belum adanya bukti nyata yang ditemukan bahwa Trump memiliki hubungan dengan Rusia.
Oleh karena itu, pemecatan yang dilakukan oleh Trump ini akan lebih baik apabila diteliti lebih lanjut lagi dengan menyertakan penyelidikan antara keterkaitan antara Trump dengan Rusia yang bisa dibilang masih belum menemukan kejelasan yang pasti apakah benar Donald Trump memiliki hubungan dengan Rusia mengenai kemenangannya dalam pemilihan presiden lalu ataukah pemecatan yang dilakukan oleh Trump ini sudah tepat karena kinerja dari Comey yang kurang optimal.
Referensi :
BBC. 2017. Direktur FBI Dipecat oleh Presiden Trump Terkait Email Clinton, dalam http://www.bbc.com/indonesia/dunia-39867006
BBC. 2017. Trump Mengatakan Dia Tidak Diselidiki FBI Soal Kaitannya Dengan Rusia, dalam http://www.bbc.com/indonesia/dunia-39892987
Baker, Peter, 2017. Trump Warns Comey and Says He May Cancel Press Briefings. The New York Times, dalam https://www.nytimes.com/2017/05/12/us/politics/trump-threatens-retaliation-against-comey-warns-he-may-cancel-press-briefings.html?hp&action=click&pgtype=Homepage&clickSource=story-heading&module=first-column-region®ion=top-news&WT.nav=top-news&_r=0