Ivanka Trump Menjadi Sekretaris Negara AS
Pada tanggal 30 Maret 2017, Ivanka Trump resmi menjadi sekretaris negara. Ivanka sendiri adalah putri dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Ivanka yang saat ini sudah berumur 35 tahun sebetulnya sudah mempunyai suami yang bernama Jared Kushner. Jared Kushner sendiri telah menjabat sebagai penasehat senior di gedung putih. Baik Ivanka maupun Jared keduanya telah menjadi bagian dalam struktur di gedung putih.
Sebelum menjabat sebagai sekretaris negara yang resmi, sebetulnya pada November 2016 lalu Ivanka Trump sempat ditanya apakah dia akan berperan dalam sistem pemerintahan atau tidak ketika ayahnya menjabat, dan Ivanka mengatakan “tidak, saya akan tetap menjadi putri dari ayah saya” (Scheffler dan Tiefenthaler, New York Times, 2017).
Setelah Donald Trump menjabat sebagai Presiden, Ivanka telah mengikuti beberapa pertemuan dengan pemimpin-pemimpin dunia seperti Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dan Kanselir Jerman Angela Merkel. Melihat kinerjanya, Ivanka diisukan untuk bertugas sebagai mata dan telinga sang Presiden, namun masih dalam konteks informal. Namun setelah melalui berbagai perundingan, Ivanka Trump akhirnya secara resmi diangkat sebagai bagian dari struktur negara dan resmi menjadi sekretaris negara, Ivanka selain menjadi mata dan telinga sang Presiden akan mendapatkan akses terhadap informasi-informasi rahasia. Lebih lanjut lagi, Ivanka Trump tidak akan menerima gaji walaupun secara resmi telah menjadi pegawai di gedung putih (BBC News, 2017).
Akan tetapi, menjabatnya Ivanka sebagai sekretaris negara menimbulkan ketakutan tersendiri, setelah sebelumnya diisukan bahwa Ivanka akan menjadi sekretaris negara namun tidak secara resmi atau secara informal, sehingga itu dapat memberikan hak istimewa kepada Ivanka untuk menghindari aturan-aturan yang ada. Akan lebih baik jika Ivanka Trump menjabat secara resmi agar Ivanka terikat dengan peraturan-peraturan yang ada dalam negeri. Tidak hanya itu, Ivanka juga setelah menjabat secara resmi akan terikat dengan peraturan yang mewajibkannya bersikap transparan dan memiliki standar etika sebagai pegawai pemerintah federal.
Ivanka Trump sebagai sekretaris negara harus menjadi lebih profesional dan bertanggung jawab, mengingat dia akan mendapatkan akses terhadap informasi-informasi rahasia negara. Di samping itu juga harus dapat membedakan kepentingan sebagai sekretaris negara dan bisnisnya (bisnis keluarga), karena salah satu kemungkinan negatif yang ditimbulkan dari menjabatnya Ivanka Trump adalah akan adanya konflik kepentingan yakni antara kepentingan negara dan bisnis. Oleh karena itu, akan lebih baik apabila ketika menjabat sebagai bagian dari pemerintahan, Ivanka harus lebih bijak dalam urusan prioritas kepentingan.
Referensi
Scheffler, Mark, and Ainara Tiefenthaler, 2017. Ivanka Trump’s New Job: Assistant to the President. New York Times, dalam https://www.nytimes.com/video/us/politics/100000005005572/ivanka-trumps-new-job-assistant-to-the-presiden HYPERLINK “https://www.nytimes.co HYPERLINK
BBC. 2017. Ivanka Trump Diangkat Menjadi Asisten Presiden Amerika Serikat, dalam http://www.bbc.com/indonesia/dunia-39441625