Stabilitas Hubungan Indonesia-Korea Utara
Banyak masyarkat yang tidak mengetahui bahwa Indonesia memiliki hubungan yang cukup dekat dengan Korea Utara. Kedekatan Indonesia dan Korea Utara dimulai sejak tahun 1960-an dimana hubungan kedua negara ini pertama kali di jalin oleh Presiden pertama Indonesia, Soekarno. Pada waktu itu,Indonesia dan Korea Utara adalah anggota Negara Non-Blok. Pada tahun 1965 Presiden Korea Utara, Kim Il Sung juga mengunjungi Indonesia atau lebih tepatnya Kebun Raya Bogor. Beliau tertarik dengan bunga Anggrek dari Makassar dan bahkan memberi nama bunga tersebut “Kimilsungia” sebagai simbol persahabatan kedua negara tersebut. Walaupun Indonesia dan Korea Utara memiliki ideologi dan kepentingan yang berbeda, hal ini tidak mendinginkan hubungan hangat kedua negara tersebut.(Hipwee, 2017).
Pada tanggal 13 Februari 2017, ada berita bahwa kakak tiri dari orang nomor satu di Korea Utara, Kim Jong Un tewas di Malaysia. Terdapat banyak pendapat soal kematiannya, ada yang menduga bahwa dia dibunuh dan sampai dengan serangan jantung. Setelah dilakukan berbagai investigasi oleh aparat kepolisian Malaysia, terlihat dari cctv bandara bahwa ia telah diserang oleh dua orang wanita tidak dikenal. Setelah diserang, ia lalu melapor ke aparat sekitar namun korban merasakan perih pada bagian mata. Hal ini mengakibatkan korban meregang nyawa saat setibanya di rumah sakit terdekat.
Setelah diselidiki lebih lanjut, pelakunya akhirnya terungkap yaitu satu warga negara Vietnam dan satu warga negara Indonesia. Warga negara Indonesia yang belakangan ini diketahui bernama Siti Aisyah mengaku kepada salah satu tim KBRI bernama Bapak Adriano Erwin bahwa ia tidak mengetahui yang ia lakukan akan merenggut nyawa seseorang. Yang ia ketahui adalah ini hanyalah acara prank dengan kamera tersembunyi. Ia diminta untuk menempelkan sebuah kain ke muka orang yang ternayata kakak tiri orang nomor satu di Korea Utara. Secara umum, ia mengatakan bahwa ada seseorang yang memiliki ciri-ciri seperti orang Jepang atau Korea yang mengarahkannya untuk melakukan itu. Dia diberikan cairan seperti Baby oil yang ternyata adalah zat racun bernama VX yang sangat berbahaya dan mematikan. Bahkan, zat ini termasuk dalam golongan salah satu senjata pemusnah masal yang dilarang oleh PBB. (BBC, 2017)
Dengan terjadinya kasus ini, hubungan Indonesia-Korea Utara menjadi banyak sorotan media asing. Banyak yang memprediksi bahwa hubungan keduanya akan merenggang. Namun setelah berjalannya waktu, hubungan Indonesia-Korea Utara masih baik-baik saja. Korea Utara bahkan tidak bereaksi apapun, dan juga tidak memeberikan tanda-tanda bahwa Korea Utara ingin memberhentikan hubungan diplomatiknya dengan Indonesia.
Banyak juga media yang beranggapan bahwa dugaan pembunuhan ini sengaja direncanakan oleh adiknya sendiri, sehingga mereka tidak memberikan reaksi keras terhadap masalah ini. Ada juga yang beranggapan bahwa dugaan pembunuhan ini memang adalah salah satu dari misi Intelijen Korea Utara. Sampai sekarang masalah ini masih terus diusut oleh aparat kepolisian Malaysia. Semoga semua masalahnya dapat menemui titik terang dan hubungan Indonesia-Korea Utara tetap dapat terjalin dengan baik di dalam banyak perbedaan dari segala aspek antara kedua negara.
References
BBC. (2017, Februari 22). Diplomat Korea Utara bisa dipanggil paksa, penahanan Siti Aisyah diperpanjang. Retrieved from bbc.com: http://www.bbc.com/indonesia/dunia-39048968
Hipwee. (2017, Februari 22). Akibat Kasus Kim Jong Nam, Hubungan Indonesia-Korut Jadi Sorotan Internasional, Ini 8 Faktanya. Retrieved from hipwee.com: http://www.hipwee.com/feature/indonesia-terseret-dalam-kasus-korea-utara-8-hal-ini-yang-perlu-dipahami-tentang-hubungan-2-negara/