Manisnya Hasil Kunjungan Raja Salman beserta 25 Pangerannya di Indonesia
Akhirnya Raja Arab Saudi, Salman bin Abdul Aziz Al Saud kembali mengunjungi Indonesia setelah 47 tahun sejak kunjungan Raja Faisal bin Abdul Aziz Al Saud yang sempat berkunjung pada tahun 1970. Kunjungan Raja Faisal ke Indonesia untuk meletakkan fondasi hubungan antara Arab Saudi dan Indonesia, sebelumnya pada tahun 1950 setelah dibukanya Kedubes RI di Jeddah sebagai awal baru dari hubungan yang terjalin antara Indonesia dan Arab Saudi. Selain itu, pada kunjungannya ke Indonesia, kedua negara tersebut menandatangani kerjasama persahabatan yang menjadi fondasi dalam pengembangan hubungan Indonesia dan Arab Saudi, kerjasama tersebut meliputi berbagai sektor seperti ekonomi, pendidikan, informasi dan transportasi.
Kedatangan Raja Salman bin Abdul Aziz Al Saud yang akan berkunjung di Indonesia terhitung dari tanggal 1 sampai 9 Maret 2017. Namun, Raja hanya akan tinggal di Jakarta sampai tanggal 4 Maret 2017, kemudian bertolak ke Brunei Darussalam dan ke Nusa Dua, Bali dalam rangka liburan bersama 1.500 orang rombongan kerajaan selama 5 hari.
Dibalik kedatangan Raja Salman bin Abdul Aziz Al Saud tersirat harapan terdapatnya angin segar untuk meningkatkan kerjasama ekonomi Indonesia dan Arab Saudi. Seperti yang diketahui bahwa Arab Saudi memiliki potensi besar untuk menjadi alternatif sumber investasi di sektor-sektor strategis selain karena pertumbuhan ekonomi Indonesia yang menurut Badan Pusat Statistik (BPS) mencapai 5, 02% tahun 2016 juga stabilitas politik dan keamanan di Indonesia sangat kondusif, serta kekuatan emosional antara Arab Saudi sebagai negara Muslim dan Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk Muslim terbanyak di dunia, terbukti dengan penambahan kuota haji tahun 1438H/2017 M sebesar 52.200 jemaah, yang menjadikan kuota haji untuk Indonesia menjadi 221.000 jemaah dari sebelumnya berjumlah 168.800 orang akibat adanya renovasi Masjidil Haram. Kedekatannya sebagai negara sesama muslim yang memberikan nilai lebih untuk Indonesia sekaligus sebagai modal untuk lebih mempererat hubungannya dengan Arab Saudi.
Selain itu, Ketertarikan Arab Saudi menanamkan investasi di Indonesia tidak lepas dari stabilitas ekonomi dan politik Indonesia. Adapun investasi yang akan diberikan oleh Arab Saudi, antara lain dalam sektor migas dengan adanya pembangunan kilang minyak karena melihat Arab Saudi sebagai penghasil minyak terbesar di dunia dan Indonesia adalah Negara net importir.
Sumber: liputan6.com
Arab Saudi sendiri menempati peringkat ke-57 sebagai negara yang merealisasikan investasinya di Indonesia. Seperti data oleh Direktur Eksekutif Center of Reform on Economic (CORE) yang mencatat nilai investasi asal Arab Saudi yang masuk ke Indonesia pada tahun 2016 telah mencapai 900 ribu dollar AS atau sekitar Rp 12 Miliar. Dibandingkan dengan nilai investasi Jepang bernilai 5,5 Miliar dollar AS dan China sebesar 2,75 Miliar dollar AS.
Meski investasi dari negara Timur Tengah ini masih terbilang sangat terbatas dibandingkan dengan negara Asia Timur yang berinvestasi di Indonesia lainnya, seperti Iran menduduki posisi ke-13 yang berhasil menanam investasi di Indonesia sebesar 14,3 Juta dollar AS untuk 16 proyek. Terbukti saat ini, Iran tengah berencana untuk berinvestasi sebanyak 5 Miliar dolar AS atau setara Rp 66,5 Triliun untuk pembangunan proyek ketenagalistrikan dalam rencana Independent Power Producer (IPP), tak ketinggalan, Indonesia telah mengutus wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ke Iran untuk mendapatkan hak kelola di Lapangan Ab-Teymour dan Lapangan Mansouri agar Indonesia dapat memperkuat ketahanan energi nasional dan memenuhi kebutuhan konsumsi minyak di Indonesia, karena kedua lapangan tersebut memiliki cadangan minyak terbukti (proven reserve) sebanyak 3 Miliar barel, sementara cadangan minyak di Indonesia hanya tinggal 3,5 Miliar barel lagi. Hal ini cukup menunjukkan daya tarik Indonesia sebagai sasaran investasi bagi negara Timur Tengah, yang saat ini tentunya ditunjukkan pula melalui kedatangan Raja Arab Saudi di Indonesia.
Kemudian, kembali pada perihal kedatangan Raja Salman bin Abdul Aziz Al Saud ke Indonesia adalah dalam upaya menyepakati berbagai kerjasama yang akan dilakukan oleh Indonesia dan Arab Saudi. Dikabarkan, Arab Saudi akan menaruh modal dalam jumlah besar di Indonesia sebesar 25 Miliar dollar AS setara dengan Rp 333 Triliun, serta Presiden Joko Widodo akan menyepakati kerjasama yang bernilai Rp 93 Triliun. Kerjasama tersebut mencakup kesepakatan dengan perusahaan minyak Aramco senilai 6 Miliar dollar AS atau setara Rp 80 Triliun.
Selain itu, Indonesia juga akan menerima dana sebesar 1 Miliar dollar AS atau setara 13 Triliun dari Saudi Fund Development untuk keperluan pembangunan infrastruktur air minum dan perumahan. Kabar yang menggembirakan juga datang dari penandatanganan 11 Nota Kesepahaman atau MoU yang mencakup berbagai sektor seperti ekonomi, kebudayaan, usaha kecil dan menengah serta industri aeronautika antara Indonesia dan Arab Saudi tanggal 1 Maret 2017 di Istana Bogor.
Referensi :
Hidayat, R. 2017, DisepakatiKerjasama Arab Saudi- Indonesia SenilaiRp 93 Triliun, BBC News, diaksespada 2 Maret 2017
Nasional Kompas News, 2017, IniAlasan Raja Arab Saudi BaruKembalike Indonesia Setelah 47 Tahun, diaksespada 2 Maret 2017
Satria K. Yudha, 2017, BerapaNilaiInvestasi Arab Saudi di Indonesia?,RepublikaNews, diaksespada 2 Maret 2017
Ibo, Ahmad. 2017. “Berkunjung ke Indonesia, Raja Salman Pecahkan 3 Rekor MURI”. (http://lifestyle.liputan6.com/read/2873940/berkunjung-ke-indonesia-raja-salman-pecahkan-3-rekor-muri?ref=yfp, diunduh pada tanggal 03 Maret 2017, Pukul 23.36 WIB)
Anonim. 2017. “Lima Hal yang Perlu Anda Ketahui Terkait Kunjungan Raja Salman”. (http://www.bbc.com/indonesia/trensosial-39114491, diunduh pada tanggal 03 Maret 2017, Pukul 23.51 WIB)
Agustinus, Michael. 2017. “Cadangan Minyak RI Cuma Setara 2 Lapangan di Iran”. (http://finance.detik.com/energi/3435655/cadangan-minyak-ri-cuma-setara-2-lapangan-di-iran?ref=yfpn, diunduh pada tanggal 04 Maret 2017, Pukul 00.29 WIB)
Ariyanti, Fiki. 2017. “BPS: Ekonomi RI Tumbuh 5,02 Persen di 2016”. (http://bisnis.liputan6.com/read/2847881/bps-ekonomi-ri-tumbuh-502-persen-di-2016, diunduh pada tanggal 04 Maret 2017, Pukul 02.04 WIB)
Aziz, Nuraki. 2017. “Mengharap Keuntungan Hubungan Ekonomi Saudi-Indonesia”. (http://www.bbc.com/indonesia/indonesia-39104120, diunduh pada tanggal 04 Maret 2017, Pukul 02.16 WIB)
Anonim. 2017. “Komparasi: Kunjungan Raja Faisal 1970 dan Raja Salman 2017”. (https://kumparan.com/tio/komparasi-kunjungan-raja-faisal-1970-dan-raja-salman-2017, diunduh pada tanggal 03 Maret 2017, Pukul 23.45 WIB)
Editor: Intan Fatona