Di Saat Waktu yang Genting, AS dan Inggris Memberi Bala Bantuan Berupa Roket

1 Juni 2022, Amerika Serikat mengumumkan bahwa mereka akan mengirimkan roket canggih ke Ukraina. Roket yang akan dikirimkan adalah M142 HIMARS atau High Mobility Artillery Rocket Systems atau sistem roket artileri mobilitas tinggi. Pengiriman roket ini merupakan bagian dari paket pengiriman bantuan senjata senilai $700,000,000 oleh Amerika ke Ukraina “AS pada hari Rabu meluncurkan paket senjata canggih baru senilai $700 juta dolar as untuk Ukraina” (Baldor & Fox, 2022). Pengiriman roket ini diperkirakan akan tiba dalam kurun waktu tiga minggu untuk sampai di Ukraina, ”tetapi sistem roket paling canggih akan memakan waktu setidaknya tiga minggu untuk mencapai medan pertempuran” (Baldor & Fox, 2022). 

Pihak Rusia menanggapi pengiriman roket tersebut sebagai upaya AS untuk menggagalkan pembicaraan damai. Dilansir dari laman BBC, juru bicara, Kremlin Dmitri Peskov, menyatakan bahwa aksi AS untuk mengirimkan roket ke Ukraina ibarat ”menambah bensin ke bara api”. Peskov menyatakan bahwa AS sengaja menambahkan bensin ke api melalui pengiriman. ”Pasokan seperti itu tidak berkontribusi pada kesediaan pemimpin Ukraina untuk melanjutkan negosiasi damai”, tambahnya. (Sands & Greenall, 2022).

Dengan pengiriman sistem roket tersebut, pihak Pentagon mengatakan bahwa Amerika Serikat juga mempersiapkan rencana untuk melatih pasukan Ukraina serta mengajarkan cara memakai artileri roket yang canggih. Hal tersebut juga memungkinkan bahwa akan ada lebih banyak persenjataan yang akan dikirimkan ke Ukraina (Lamothe & Cadell, 2022). Tidak hanya AS, Menteri Pertahanan Inggris juga mengumumkan bahwa Inggris akan memberikan sistem roket canggih ke Ukraina untuk membantu dalam mempertahankan Ukraina dari serangan Rusia (GOV.UK, 2022).

M270 Multiple Rocket Launcher System (MLRS) yang canggih dapat menyerang target hingga jarak 80 km dengan akurat. MLRS tersebut akan menawarkan peningkatan kekuatan yang signifikan bagi pasukan Ukraina. Keputusan Inggris telah dikoordinasikan dengan keputusan Amerika Serikat yang dimana Amerika Serikat juga mengirimkan M142 High Mobility Artillery Rocket System (HIMARS). Bersama dengan pengiriman M270 Multiple Rocket Launcher System (MLRS), Inggris juga akan membantu melatih pasukan Ukraina untuk memakai senjata canggih tersebut. Keputusan yang dibuat oleh Sekretaris Negara untuk Pertahanan Inggris, Ben Wallace, datang sebagai tanggapan atas permintaan dari Ukraina untuk senjata canggih jarak jauh demi mempertahankan diri dari agresi Rusia (GOV.UK, 2022). Rusia telah menggunakan artileri berat untuk menghasilkan efek yang menghancurkan di wilayah Donbas timur. Dengan adanya bantuan dari dua negara yang kuat, perang yang terjadi di Ukraina diprediksikan atau diharapkan akan menjadi titik balik atau perubahan bagi pihak Ukraina demi yang terbaik.

 

Author: Muhammad Dimas Bhagaswara & Dimas Rasyid Aliansyah

Editor: Sarah Putri Haryadi, Hafsyah Azzahra, Jennifer Clara Aprilia & Viranty Yulia Putri

 

Daftar Pustaka

Baldor, L. C., & Fox, B. (2022, June 2). US sends rocket systems to Ukraine to stall Russian advance. AP NEWS. https://apnews.com/article/russia-ukraine-technology-government-and-politics-d3265158d6fff41594d247340fa4d53a

Lamothe, D., & Cadell, C. (2022, June 9). US military plans to train Ukrainian soldiers on rocket artillery, general says. Stars and Stripes. https://www.stripes.com/theaters/us/2022-06-09/us-military-train-ukraine-rockets-6281820.html

Lockheed Martin. (2016, January 14). HIMARS rocket launcher achieves operational milestone with US military. Design World. https://www.designworldonline.com/himars-rocket-launcher-achieves-operational-milestone-with-us-military/

Sands, L., & Greenall, R. (2022, June 1). Ukraine war: Russia says US ‘adding fuel to fire’ by sending longer-range rockets. BBC News. https://www.bbc.com/news/world-us-canada-61655577

UK to gift multiple-launch rocket systems to Ukraine. (2022, June 6). GOV.UK. https://www.gov.uk/government/news/uk-to-gift-multiple-launch-rocket-systems-to-ukraine

Muhammad Dimas Bhagaswara & Dimas Rasyid Aliansyah (IRB News - Peace & Conflict)