Kegagalan Dewan Keamanan PBB dalam Deklarasi Suriah

 (Reuters/Thaer Al Khalidiya)

Konflik yang terjadi di Suriah telah berlangsung selama 10 tahun semenjak 2011 dan berkembang menjadi perang saudara. Konflik ini awalnya bermula dari aksi unjuk rasa para pelajar di sebuah kota kecil bernama Daraa. Mereka berdemonstrasi untuk melengserkan kekuasaan Bashar al-Assad pada masa itu. Tujuan mereka dilatarbelakangi karena terdapat sejumlah masalah sosial di bawah kepemimpinan Bashar al-Assad, serta adanya masa jabatan dari partai al-Assad yang berlangsung cukup lama. 

Aksi protes tersebut berujung pada penangkapan sejumlah pelajar hingga akhirnya mereka dipenjarakan. Tidak sampai di situ, anggota kepolisian yang memenjarakan mereka ternyata menggunakan kekerasan kepada para pelajar tersebut. Hal ini membuat para warga sipil marah dan melakukan demonstrasi atas tindakan yang dilakukan aparat kepolisian. Aksi demonstrasi tersebut pada kenyataanya menimbulkan korban jiwa karena aparat keamanan justru menggunakan kekerasaan dalam membubarkan massa. Dari kejadian tersebut, lahirlah berbagai aksi demonstrasi lanjutan yang tidak ada ujungnya dan selalu diselesaikan dengan gencatan senjata.  

Konflik ini tentunya menjadi perhatian dunia dan menuntut setiap aktor global untuk berperan dalam proses perdamaian masalah ini, salah satunya adalah organisasi terkenal dunia, Perserikatan Bangsa-Bangsa. PBB mengirimkan beberapa utusannya ke Suriah untuk misi perdamaian, tetapi selalu berujung pada kegagalan, salah satu penyebabnya adalah gencatan senjata yang tak kunjung berhenti sehingga membahayakan keselamatan diplomat-diplomat PBB tersebut. 

Baru-baru ini juga muncul rencana baru dari PBB untuk melakukan diplomasi perdamaian di Suriah. Rencana tersebut pertama kali dibentuk pada tahun 2019. Namun, sama seperti tahun-tahun sebelumnya, upaya kali ini gagal. Kali ini, menurut utusan khusus PBB, Geir Pedersen, menyatakan bahwa Rusia adalah alasan terhambatnya rencana ini. Rusia adalah salah satu sekutu Suriah dan Rusia dilaporkan memblokade beberapa aksi negosiasi yang ingin dilakukan oleh PBB. Alasan dibalik hal tersebut diungkapkan oleh Pedersen sebagai respons Rusia atas negara-negara Barat yang tidak memenuhi “keinginan” ataupun tuntutan dari Rusia.

 

Sumber:

Al Jazeera. (2021, February 11). UN Security Council fails to agree on joint Syria declaration. Bashar Al-Assad News | Al Jazeera. https://www.aljazeera.com/news/2021/2/10/un-security-council-fails-to-agree-on-joint-syria-declaration

Aini, N. (2021, February 10). DK PBB Gagal Adopsi Deklarasi Bersama Soal Perang Suriah. Republika Online. https://www.republika.co.id/berita/qobd9d382/dk-pbb-gagal-adopsi-deklarasi-bersama-soal-perang-suriah

Fahham, A. M. (2014). KONFLIK SURIAH: AKAR MASALAH DAN DAMPAKNYA. Politica, 5(1), 37–42. 

 

 

Author: Preity Uma | IRB News

Editor: Uttari Kandha Ariwangsa | IRB News

Preity Uma