Sudah Jarang Terdengar, Inilah Upacara Adat di Indonesia yang Mulai Ditinggalkan

Indonesia merupakan negara yang multikultural dengan keanekaragaman suku dan budaya. Faktanya, Indonesia  memiliki ratusan suku dan ribuan pulau. Tidak mengherankan apabila Indonesia memiliki banyak keragaman, salah satunya adalah dalam hal tradisi. Masing-masing daerah di Indonesia pastinya memiliki tradisi atau acara adat yang sudah ada sejak dulu. Setiap acara adat yang dilakukan pasti memiliki keunikan dan tentunya memiliki maksud tujuan tertentu. Namun, banyak acara adat di Indonesia yang jarang diketahui orang karena sudah jarang dilakukan dan hanya dilakukan oleh sebagian kecil masyarakat saja. Berikut ini beberapa diantara upacara adat yang sudah jarang diketahui keberadaannya di Indonesia:

  • Kenduri Laut (Sumatera Utara)

Tradisi kenduri laut merupakan tradisi yang berasal dari Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Tradisi yang biasa dilakukan pada bulan Oktober ini memiliki makna rasa syukur atas hasil laut yang melimpah. Acara adat kenduri laut ini memiliki dua agenda yakni ritual dan perayaan. Ritual yang dijalani sendiri adalah membawa persembahan hasil bumi ke laut oleh beberapa perwakilan orang.

Source: Pegipegi.com

  • Tradisi Kebo-Keboan (Jawa Timur)

Tradisi kebo-keboan digelar dengan tujuan memohon kesuburan untuk sawah dan hasil panen yang melimpah. Tradisi ini terkadang masih dijalankan oleh masyarakat Jawa Timur terutama Suku Osing di Banyuwangi. Acara ini dijalankan dengan cara mengarak orang yang kerasukan roh gaib lalu dibawa ke rumah kebo-keboan. Setelahnya, akan ada dewi kesuburan yang menaburkan benih kepada para petani.

Source: wikipedia.id

  • Tradisi Tiwah (Kalimantan)

Tiwah sudah jarang terdengar keberadaannya. Tradisi ini merupakan upacara pemakaman yang dilakukan oleh Suku Dayak Ngaju di Kalimantan. Masyarakat Dayak Ngaju memiliki kepercayaan bahwa tradisi ini dapat mengantarkan kerabat yang meninggal tersebut menuju dunia akhirat atau Lewu Tatau. Tradisi Tiwah ini dilakukan dengan membakar beberapa tulang sebagai simbol, sambil bernyanyi dan menari mengelilingi jenazah tersebut.

Source: baritorayapost.com

  • Mattamu Buah (Sulawesi Barat)

Tak banyak yang tahu mengenai tradisi Matammu Buah di Sulawesi Barat. Tradisi ini merupakan tradisi menyambut musim buah-buahan yang diadakan 2–3 kali dalam setahun, sekaligus ungkapan syukur atas rezeki yang diberikan tuhan. Acara ini terdiri dari pembuatan manyang mammis atau air dari pohon aren, serta pembuatan lemang atau beras ketan yang dimasukkan ke dalam bambu lalu dibakar.

Source: kompadansamandar.or.id

  • Barapen (Papua)

Barapen merupakan tradisi pesta bakar batu khas masyarakat Papua. Tradisi ini merupakan tradisi mengolah makanan dan hidangan pesta lainnya. Bahan yang dibakar pun beragam, seperti daging dan ubi-ubian. Barapen akan dilakukan dengan menggali tanah hingga membentuk cekungan, lalu bahan makanan tersebut dimasukkan ke dalam cekungan dan dihimpit dengan batu yang membara. Barapen sendiri memiliki makna ungkapan saling memaafkan antar-warga.

Source: wikipedia.id

Itulah beberapa acara adat tradisional yang tersebar di Indonesia. Selain acara yang disebutkan di atas, Indonesia tentunya masih memiliki ribuan upacara adat lain yang harus dilestarikan. Sehingga, penting bagi kita sebagai bangsa Indonesia untuk memiliki pengetahuan terhadap kekayaan bangsa Indonesia, meskipun tidak ikut merayakannya.

 

Referensi:

Ilafi, A. (2020). Jarang Terekspos, 6 Tradisi Suku Dayak yang Menarik dan Unik. Google. https://www.google.co.id/amp/s/www.idntimes.com/life/inspiration/amp/anoraga-ilafi/tradisi-suku-dayak-c1c2.

Jambak, C. (2020). Barapen, Tradisi Unik di Bumi Cendrawasih. rri.co.id. https://m.rri.co.id/1538-rona/858786/barapen-tradisi-unik-di-bumi-cendrawasih.

Ilafi, A. (2020). 5 Tradisi Daerah yang Menjadi Kebanggaan Masyarakat Sumatra Utara. Google. https://www.google.co.id/amp/s/www.idntimes.com/life/inspiration/amp/anoraga-ilafi/tradisi-daerah-sumatra-utara-c1c2.

Maheswari Nabila