Respon Indonesia Terhadap Pernyataan Emmanuel Macron
Tampaknya baru-baru ini Presiden Prancis, Emmanuel Macron memberi pernyataan yang memicu kemarahan umat Muslim di berbagai belahan dunia. “Ada kelompok radikal Islam, sebuah organisasi yang mempunyai metode untuk menentang hukum Republik dan menciptakan masyarakat secara paralel untuk membangun nilai-nilai yang lain,” celoteh Macron di awal Oktober 2020 lalu.
Tidak berhenti di sana, Macron juga menyatakan bahwa Islam adalah “agama yang mengalami krisis di seluruh dunia”. Pernyataan tersebut dilontarkan oleh Macron setelah insiden pemenggalan guru sejarah, Samuel Paty. Insiden tersebut dipicu oleh pembahasan kartun Nabi Muhammad S.A.W di kelasnya.
Pernyataan Macron menuai banyak kecaman dan protes dari negara-negara Islam di belahan dunia. Di Indonesia, protes dan kecaman ada mulai dari organisasi Islam seperti MUI, PP Muhammadiyah, GP Ansor, PA 212, juga dari sejumlah toko. MUI dan Muhammadiyah mendesak Macron untuk segera memberikan ucapan maaf pada umat Islam di seluruh dunia demi meredakan ketegangan.
Presiden Indonesia, Joko Widodo, juga meresponnya dengan kecaman, “Indonesia mengecam keras pernyataan Presiden Prancis yang menghina agama Islam, yang telah melukai perasaan umat Muslim di seluruh dunia”.
Menurut Jokowi, pernyataan Macron sudah melukai perasaan seluruh umat Muslim di dunia dan hal tersebut dapat memicu perpecahan umat beragama. Sementara seharusnya saat ini dunia harus bersatu dalam menghadapi pandemi virus corona (Covid-19), kata Jokowi.
Satu pendapat dengan Jokowi, mantan Wali Kota Solo juga merespons pernyataan Macron. Katanya, “Indonesia mengecam keras yang terjadi di Paris dan Nice yang telah memakan korban jiwa”. Ia mengecam tindakan kekerasan yang terjadi di sejumlah kota di Prancis yang merenggut nyawa tiga orang dan beberapa orang mengalami luka-luka.
Indonesia juga lewat Kemenlu, mengecam pernyataan Macron dalam sebuah pernyataan resmi. Kemenlu menyebut bahwa pernyataan Macron adalah hal yang telah membuat 2 miliar umat Muslim di seluruh dunia tersinggung dan memicu perpecahan berbagai agama di dunia.
Aksi protes terhadap Macron juga dilakukan dengan memboikot produk-produk Prancis. MUI sendiri mengajak umat Muslim untuk boikot produk Prancis, hingga petinggi Qatar pun melontarkan imbauan serupa.
Di tengah ricuhnya masyarakat dunia terhadap Macron, tampaknya ia masih santai saja dengan cuitan di akun Twitternya
“Kebebasan, kami merayakannya; kesetaraan, kami menjaminnya; persaudaraan, kami menerapkannya dalam kehidupan. Tidak ada yang bisa membuat kami mundur, kapanpun.”
Sumber:
Indonesia, C. (2020, October 31). Jokowi Kecam Pernyataan Macron yang Dinilai Lukai Umat Islam. Retrieved November 02, 2020, from https://www.cnnindonesia.com/nasional/20201031141046-20-564388/jokowi-kecam-pernyataan-macron-yang-dinilai-lukai-umat-islam
Indonesia, C. (2020, October 31). Dunia Gaduh Gara-gara Macron. Retrieved November 02, 2020, from https://www.cnnindonesia.com/internasional/20201030211219-134-564292/dunia-gaduh-gara-gara-macron