Konflik Iran dan U.S Pasca Pembunuhan Soleimani
Sumber : Jakarta, CNN Indonesia.
Dilansir dari CNN Indonesia di awal tahun 2020 ini terlihat adanya kekhawatiran bahwa konflik antara AS dan Iran akan membawa dunia kepada kehancuran. Peristiwa ini berawal dari perintah Presiden AS, Donald Trump untuk menyerang dan membunuh perwira tinggi Angkatan Bersenjata Iran, Jendral Qaseem pada 3 Januari lalu di bandara Baghdad. Soleimani meninggal dalam serangan udara ketika hendak turun dari pesawat di bandara Irak.
Melalui pernyataan resminya, Pentagon menjelaskan bawa perintah pembunuhan itu dilakukan sebagai tindakan defensive untuk melindungi personel AS di luar negeri terutama di kawasan Timur Tengah. Pentagon juga mengatakan bahwa Jendral Soleimani terlibat secara aktif mengembangkan rencana untuk menyerang diplomat Amerika serta staf pelayanan diplomatik Amerika di Irak. Selain itu, Soleimani dan pasukan elitnya juga dituduh bertanggung jawab batas meninggalnya ratusan warga Amerika dan anggota koalisi AS serta melukai ribuan orang lain nya. Serangan yang menewaskan Soleimani ini terjadi dua hari setelah militan Syiah Irak dan simpatisannya menyerbu kedutaan besar Amerika Serikat di Baghdad.
Pemerintah Irak dalam pernyataan resminya menegaskan tidak lagi menaati pembatasan kapasitas pengayaan uranium, taraf pengayaan, jumlah penyimpanan materi pengayaan, atau riset dan pengembangan. Pada tahun 2015, melalui sebuah kesepakatan, Iran sepakat untuk mrmbatasi kegiatan nuklir yang dapat mengancam negara lain serta mengizinkan para pengawas internasional untuk melakukan tugasnya. Sebagai gantinya, beragam sanksi ekonomi yang merugikan Iran akan dicabut.
Dilansir dari BBC pada tahun 2018 , Presiden Trump mengabaikan kesepakatan ini dan beralasan bahwa dirinya ingin memaksa Iran merundingkan kesepakatan baru yang akan membatasi program nuklir hingga batas waktu tak tertentu sekaligus menghentikan pengembangan rudal balistik Iran. Menlu Iran, Mohammad Javad Zarid telah diundang oleh kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Joseph Borell ke Brussels dengan tujuan mendiskusikan kesepakatan nuklir dan cara meredamkan krisis pasca pembunuhan Soleimani.
Referensi:
CNN Indonesia. (2020, january 9). Retrieved March 2020, from www. cnnindonesia.com: https://www.cnnindonesia.com/internasional/20200109104223-120-463756/konflik-as-iran-ancaman-petaka-dari-timur-tengah
CNN Indonesia. (2020, Januari 3). Retrieved from https://www.nnindonesia.com/internasional/20200103103531-134-462086/pentagon-sebut-trump-perintahkan-bunuh-jenderal-iran-di-irak
BBC Indonesia. (2020, Januari 6). Retrieved from BBC.com: https://www.bbc.com/indonesia/dunia- 51003594
Tempo. (2020, April 4). Pembunuhan jenderal Iran Qasem Soleimani adalah ‘untuk menghentikan perang’, kata Presiden AS Donald Trump. Retrieved 2020 Mei, from Tempo: https://www.tempo.co/bbc/5365/pembunuhan-jenderal-iran-qasem-soleimani-adalah-untuk-menghentikan-perang-kata-presiden-as-donald-trump
Author : Arina Apsarini Putri Asrofi | IRB News
Editor : Andini Jasmin H G | IRB News