Gempa Taiwan : 9 Orang Meninggal, Lebih dari 900 Terluka, 50 Pekerja Masih Hilang

Bangunan yang rusak dan miring akibat gempa Taiwan di Kota Hualien, Rabu (3/4/2024). Gempa bermagnitudo 7,4 ini menimbulkan peringatan tsunami di Taiwan, Jepang selatan, dan Filipina. Foto ini diambil oleh kantor berita Central News Agency (CNA) Taiwan.(CNA via AFP)

Taipei – Gempa bumi dahsyat dengan magnitudo 7,7 yang mengguncang Hualien County, Taiwan, pada Rabu (3/4), telah menelan korban jiwa dan melukai ratusan orang. Menurut laporan terbaru, setidaknya sembilan orang dilaporkan meninggal dunia akibat gempa tersebut sementara lebih dari 900 lainnya mengalami luka-luka. (Media, 2024)

Selain korban jiwa dan luka-luka, hingga saat ini 50 pekerja yang sedang melakukan perjalanan dengan minibus menuju sebuah hotel di taman nasional juga masih belum ditemukan. Tim penyelamat terus melakukan pencarian intensif di sekitar area yang terdampak untuk mencari korban yang hilang. 

Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) dan Badan Hukum Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha, mengonfirmasi bahwa sebanyak 3.343 WNI berada di Hualien County saat gempa terjadi. Namun, berita baiknya adalah tidak ada WNI yang menjadi korban jiwa atau mengalami luka-luka dalam peristiwa tersebut. (Indonesia, 2024)

Guncangan gempa ini juga menyebabkan kerusakan parah pada beberapa bangunan, terutama di daerah pegunungan Hualien. Beberapa bangunan bahkan miring pada sudut yang berbahaya, mengancam keselamatan penduduk di sekitarnya. Otoritas setempat sedang berupaya keras untuk memberikan bantuan dan evakuasi kepada korban yang terjebak atau terluka.

Peringatan tsunami sempat dikeluarkan setelah gempa terjadi, tetapi kemudian dicabut oleh otoritas terkait. Gempa ini telah menyebabkan evakuasi warga pesisir di beberapa wilayah, termasuk di Jepang, menunjukkan dampak yang luas. Upaya pemulihan dan pencarian korban terus berlanjut di tengah kondisi yang masih genting.