Harga Pangan Dunia Melonjak, Nasi Diprediksi Turut Mengalami Kenaikan

Ilustrasi kenaikan harga bahan pangan. (via dhakatribune.com)

Penyebab Kenaikan Harga Pangan Global

Beberapa bulan terakhir, harga pangan global mengalami kenaikan yang diikuti dengan larangan ekspor oleh berbagai negara. Larangan ekspor makanan dilakukan beberapa negara seperti India (gandum), Ukraina (gandum, oat dan gula, antara lain) dan juga Indonesia (minyak sawit). Berdasarkan data dari Indeks Harga Pangan Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa, harga beras internasional merangkak naik selama bulan kelima berturut-turut mencapai level tertinggi dalam 12 bulan.  Melonjaknya harga bahan pokok makanan mulai dari gandum dan biji-bijian lainnya hingga daging dan minyak didorong oleh banyak faktor, termasuk kenaikan biaya pupuk dan energi serta perang Rusia-Ukraina yang sedang berlangsung. Invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022 membuat harga pangan dunia mencapai rekor tertinggi pada Maret 2022. Kondisi ini disebabkan karena kedua negara tersebut merupakan pengekspor utama hasil pertanian (CNN Indonesia, 2022). 

Frederique Carrier, Direktur Pelaksana dan Kepala Strategi Investasi RBC Wealth Management, melaporkan indeks harga pangan PBB menunjukkan harga sekarang 75% di atas tingkat pra-pandemi (Tan, 2022). Selain perang yang terjadi di Ukraina, perubahan cuaca juga berdampak buruk pada produksi pangan termasuk gandum. Pada periode 2022-2023, produksi gandum global diprediksi akan mencapai titik terendah dalam empat tahun terakhir. Laporan pemerintah Amerika turut memperkirakan stok gandum akan mencapai titik terendah selama enam tahun terakhir. Peningkatan harga gandum dan biji-bijian turut mengancam stabilnya harga beras yang merupakan salah satu komoditas utama di Asia. Menurut Forum Ekonomi Dunia, India dan China adalah dua produsen beras teratas yang menyumbang lebih dari setengah dari total global. Dikutip dari CNBC Indonesia (13/06/2022), Vietnam yang merupakan prosuden beras terbesar kelima dan Thailand sebagai prosuden terbesar keenam dunia sedang dalam pembicaraan tentang pakta untuk meningkatkan harga ekspor beras mereka. Selain itu, beberapa eksportir juga mengatakan bahwa pedagang beras telah membeli lebih banyak beras India dalam dua minggu terakhir di awal Juni lalu (Arbar, 2022).

 

Prediksi Kenaikan Harga Beras dan Dampaknya di Asia

Nafees Meah, perwakilan regional untuk Asia Selatan di International Rice Research Institute, menambahkan bahwa biaya energi, yang telah meningkat secara global, merupakan bagian besar dari biaya produksi beras. Dalam wawancara dengan CNBC “Squawk Box Asia”, Nafees mengatakan bahwa “wilayah negara-negara di wilayah Asia Tenggara Pasifik seperti Timor Leste, Laos, Kamboja dan Indonesia, yang [memiliki] populasi yang sangat besar dan banyak di antaranya rawan pangan akan sangat terpengaruh jika harga beras terus naik dan bertahan pada level yang sangat tinggi ini.” Para ahli berpendapat bahwa produksi beras masih melimpah namun masih memerlukan pemantauan. Menurut kepala ekonom di salah satu bank Jepang, Sonal Varma mengatakan bahwa kenaikan harga gandum perlu diikuti dengan pemantauan harga beras karena berpotensi menyebabkan substitusi terhadap beras, meningkatkan permintaan dan menurunkan stok yang ada (Tan, 2022).

 

Author: Carlene Putri

Editor: Maryam Cintanya Audi, Hafsyah Azzahra, Jennifer Clara Aprilia, Viranty Yulia Putri

 

Referensi

Arbar, T. F. (2022, 13 Juni). Harga Pangan Dunia Melonjak, Beras Terancam Jadi ‘Korban’. CNBC Indonesia. Dilansir pada 14 Juni 2022, dari https://www.cnbcindonesia.com/news/20220613090153-4-346447/harga-pangan-dunia-melonjak-beras-terancam-jadi-korban 

CNN Indonesia (2022, 4 Juni). Harga Gandum Naik Terus di Tengah Penurunan Harga Pangan Global. ekonomi. Dilansir pada 14 Juni 2022, dari https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20220603175002-92-804567/harga-gandum-naik-terus-di-tengah-penurunan-harga-pangan-global 

Menon, S. (2022, 6 Juni). India Larang Ekspor Gandum, Bagaimana Dampaknya TERHADAP Pasokan Ke Indonesia dan global? BBC News Indonesia. Dilansir pada 14 Juni 2022, dari https://www.bbc.com/indonesia/dunia-61701737 

Tan, W. (2022, 13 Juni). Global food prices are soaring. Rice could be next. CNBC. Dilansir pada 14 Juni 2022, dari https://www.cnbc.com/2022/06/13/rice-prices-are-rising-amid-rising-food-inflation-export-bans-.html 

Carlene Putri (IRB News - Economy)