Dampak Perubahan Iklim Terhadap Perekonomian Global

Sumber: International Monetary Fund

 

Perubahan Iklim

Iklim adalah pola rata-rata cuaca di wilayah tertentu dalam jangka waktu yang panjang dan sifatnya terus berubah seiring berjalannya waktu. Perubahan iklim merupakan peralihan pada pola suhu dan rata-rata cuaca yang disebabkan oleh pemanasan global. Secara perlahan, perubahan iklim merupakan hal yang pasti terjadi. Hal tersebut dikarenakan terdapat beberapa faktor alam yang tidak bisa dihindari, seperti erupsi gunung berapi, paparan radiasi matahari ke bumi, dan pergeseran tektonik (Turrentine, 2022). Kedua faktor alam tersebut yang menyebabkan terjadinya pemanasan global dan berujung pada perubahan iklim secara perlahan.

Namun, saat ini proses perubahan iklim berlangsung lebih cepat dari biasanya dan memberikan dampak buruk bagi kehidupan seluruh makhluk hidup di bumi. Penyebab utamanya adalah meningkatnya aktivitas manusia dan diiringi dengan pertumbuhan penduduk yang semakin pesat. Beberapa aktivitas manusia yang menyebabkan terjadinya pemanasan global antara lain;

  1. Pemakaian energi fosil secara berlebihan (minyak bumi, gas alam, batu bara)
  2. Gas rumah kaca (limbah industri/pertanian/peternakan, sampah, asap kendaraan bermotor, asap pabrik/gas industri, dll)
  3. Pertambangan
  4. Penebangan hutan (deforestasi).

 

Kenaikan Suhu Tahunan Bumi

Sumber: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kemanusiaan

 

Dampak Perubahan Iklim Terhadap Perekonomian Global

Perubahan iklim yang terjadi secara signifikan dapat memberikan dampak buruk bagi kehidupan seluruh makhluk hidup di bumi. Hal ini dikarenakan tempat tinggal makhluk hidup menjadi rusak dan tidak layak dihuni lagi. Beberapa dampak dari perubahan iklim diantaranya sudah mulai dirasakan, seperti meluasnya area kekeringan, kelangkaan air bersih, dan kebakaran hutan. Selain itu, perubahan iklim juga memberikan dampak luas bagi seluruh negara di dunia, seperti cuaca esktrem, kenaikan suhu rata-rata udara dan laut, kenaikan permukaan air laut akibat mencairnya gletser (Gary Cox, 2014).

Hal tersebut akan memicu adanya masalah baru, seperti terjadinya gagal panen, berujung pada kelaparan, kemiskinan ekstrem, terjadinya wabah penyakit/muncul penyakit baru, rusaknya infrastruktur akibat bencana/cuaca ekstrem, migrasi massal, kepunahan massal, beberapa wilayah di bumi akan menjadi wilayah yang tidak layak untuk dihuni oleh makhluk hidup, berkurangnya lahan produktif, dll. Selain itu, dampak dari perubahan iklim juga akan menimbulkan konflik sosial yang berujung pada meningkatnya angka kriminalitas (Maftuhin & Kusumawardani, 2022). Sehingga, dampak dari perubahan iklim akan membawa kerugian pada semua bidang baik dalam hal kemanusiaan, lingkungan hidup, sosial, kesehatan, pertanian/peternakan/kehutanan, pertahanan dan keamanan, infrastruktur, perdagangan, pariwisata, investasi, dan sektor lainnya. Sehingga, dampaknya akan memengaruhi perekonomian global dan rantai pasok global.

Lancarnya rantai pasok global atau arus perdagangan menjadi salah satu indikator yang menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi dunia. Saat ini, rantai pasok global sudah terhambat akibat adanya pandemi Covid-19 dan perang Rusia-Ukraina. Namun, hal ini diperparah dengan adanya perubahan iklim yang dampaknya melanda seluruh negara di dunia. Akibatnya, terjadi kelangkaan/kesulitan memperoleh rantai pasok sehingga harga komoditas energi dan pangan di beberapa negara mengalami kenaikan. Selain itu, naiknya suhu bumi mengakibatkan terjadinya gagal panen di beberapa negara seperti Rusia dan Amerika Serikat. Dampaknya beberapa komoditas pangan seperti gandum mengalami kenaikan harga akibat kelangkaan. Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), harga pangan global telah mengalami kenaikan sebesar 70% sejak pertengahan 2020 akibat adanya gangguan rantai pasokan karena perubahan iklim (Pham, 2022). 

Agrikultur menjadi sektor paling terdampak akibat kenaikan suhu bumi (Renee Cho, 2019). Produktivitas pertanian menurun akibat gagal panen yang disebabkan oleh perubahan pola cuaca dan suhu. Dampak terburuk dari perubahan iklim adalah PDB ekonomi dunia berkurang 18% pada tahun 2050 yang diakibatkan oleh kenaikan suhu bumi (Marchant, 2021). Negara-negara di kawasan Asia, Timur Tengah, dan Afrika menjadi kawasan berisiko tinggi untuk mengalami penurunan PDB sebesar 4-37% yang disebabkan oleh kenaikan suhu bumi.

 

Kesimpulan

Perubahan iklim yang terjadi secara signifikan akan membawa dampak buruk bagi kehidupan seluruh makhluk hidup di bumi dan keberlangsungan berbagai industri di masa depan. Perubahan iklim mengakibatkan munculnya masalah baru yang saling berkaitan, dimulai dari terjadinya cuaca yang tidak bisa diprediksi, berujung pada gagal panen, rantai pasok global menjadi terganggu, inflasi, meningkatnya angka kemiskinan, kelaparan, angka kriminalitas meningkat, munculnya wabah penyakit/penyakit baru, terjadinya migrasi massal disertai dengan kepunahan massal akibat beberapa wilayah di bumi yang sudah tidak layak untuk dihuni oleh makhluk hidup, berkurangnya lahan produktif, rusaknya infrastruktur akibat bencana/cuaca ekstrem, dll. Sehingga, dampak dari perubahan iklim memberikan multiplier effect dalam artian yang negatif.

 

Author: Nicholas Bunkharisma

Editor: Maryam Cintanya Audi, Hafsyah Azzahra, Jennifer Clara Aprilia, Viranty Yulia Putri

 

Referensi:

All about climate. National Geographic Society. (n.d.). Retrieved from https://education.nationalgeographic.org/resource/all-about-climate

Cho, R. (2019, June 20). How climate change impacts the economy. State of the Planet. Retrieved from https://news.climate.columbia.edu/2019/06/20/climate-change-economy-impacts/

Cox, G. (2014). Environmental Sustainability and Climate Change. Retrieved from https://www.swslhd.health.nsw.gov.au/populationhealth/PH_environments/pdf/Sustainability_and_Climate_Change.pdf

Environmental Protection Agency. (n.d.). Climate Change Science. EPA. Retrieved from https://www.epa.gov/climatechange-science/causes-climate-change

Knowledge centre Perubahan Iklim. (n.d.). Retrieved from http://ditjenppi.menlhk.go.id/kcpi/

Maftuhin, M., & Kusumawardani, D. (n.d.). Pengaruh Perubahan Iklim dan Bencana Alam terhadap Kriminalitas di Indonesia. Retrieved from https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/MKG/article/view/42332/22131

Marchant, N. (n.d.). This is how climate change could impact the global economy. World Economic Forum. Retrieved from https://www.weforum.org/agenda/2021/06/impact-climate-change-global-gdp/#:~:text=The%20largest%20impact%20of%20climate,the%20Swiss%20Re%20Institute%20warns

Nadine, B. (2021). Emisi Karbon: Sumber Emisi Gas Rumah Kaca. ICDX. Retrieved from https://www.icdx.co.id/news-detail/publication/sumber-emisi-gas-rumah-kaca

Rachmalia, M. (2022, August 12). Simak! Kabar Baik Buat Pecinta mi instan Dari Bos indofood. CNBC Indonesia. Retrieved from https://www.cnbcindonesia.com/news/20220812014056-4-363146/simak-kabar-baik-buat-pecinta-mi-instan-dari-bos-indofood

Syamsudin, F. I. (2018). Analisis Pengaruh Aktivitas Matahari terhadap Perubahan Iklim. Prosiding SNPS (Seminar Nasional Pendidikan Sains). Retrieved from https://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/snps/article/view/12535

Turrentine, J. (2022, September 13). What are the causes of climate change? NRDC. Retrieved October 24, 2022, from https://www.nrdc.org/stories/what-are-causes-climate-change

United Nations. (n.d.). Causes and effects of climate change. United Nations. Retrieved from https://www.un.org/en/climatechange/science/causes-effects-climate-change

United Nations. (n.d.). What is climate change? United Nations. Retrieved from https://www.un.org/en/climatechange/what-is-climate-change#:~:text=Climate%20change%20refers%20to%20long,like%20coal%2C%20oil%20and%20gas

Nicholas Bunkharisma (IRB News - Economy)