Pengembangan Hipersonik sebagai Senjata Modern: Era Baru Perlombaan Senjata di Masa Kini?
Sumber: [Sumber:EurAsianTimes; Hypersonic Missile]
Pada bulan Oktober 2021, dunia dikejutkan dengan fakta bahwa keberadaan hypersonic missile sebagai senjata modern mulai dikembangkan oleh sejumlah negara untuk memperkuat pertahanan militernya. Senjata misil hipersonik ini diketahui memiliki kemampuan untuk meluncur di luar angkasa lima kali lebih cepat dari kecepatan suara dengan estimasi 6.200 km per jamnya. Kemudinya yang lebih mudah dikendalikan menjadikannya lebih sulit untuk dilacak sehingga sejumlah negara berupaya untuk memperkuat pertahanannya dengan beralih pada teknologi hipersonik. Pada tanggal 4 Oktober, Rusia menjadi salah satu negara yang telah berhasil melakukan percobaan awal terhadap teknologi ini dengan meluncurkan misil hipersonik lewat kapal selam nuklirnya. Selain Rusia, China dicurigai telah melakukan percobaan peluncuran misil hipersonik ini, tetapi kecurigaan ini disangkal oleh Zhao Lijian, selaku juru bicara kementrian luar negeri China, pada tanggal 18 Oktober 2021. Kecurigaan ini disangkal dengan alasan bahwa China melakukan peluncuran pesawat luar angkasa sebagai percobaan rutinitas guna memilah pesawat luar angkasa yang masih layak untuk digunakan.
Walaupun dugaan tersebut disangkal oleh China, Amerika tetap mengemukakan kekhawatirannya dengan menyatakan bahwa perkembangan militer China maupun Rusia telah bergerak dengan sangat aktif. Selain China, telah diketahui oleh US Congressional Research Service (CSR) bahwa sejumlah negara seperti Australia, Jepang, India, Prancis, dan juga Jerman telah mulai mengembangkan teknologi tersebut bersama dengan Korea Selatan, Israel, dan Iran. Namun, masih diragukan bahwa sejumlah negara tersebut dapat mengembangkan senjata hipersonik yang berkualitas saat ini, melihat bahwa negara-negara tersebut baru mengadakan riset terkait dengan teknologi hipersonik ini.
Pada tanggal 22 Oktober 2021, percobaan senjata hipersonik yang dilakukan oleh Amerika mengalami kegagalan sehingga negara tersebut mengalami ketertinggalan dalam persaingan dengan Rusia dan China dalam mengembangkan teknologi hipersonik. Saat ini, Amerika tengah berupaya untuk mengembangkan teknologi hipersonik yang dapat digunakan dalam senjata konvensional seperti kapal dan dapat digunakan di darat maupun udara. Pentagon memprioritaskan riset serta penelitian demi pengembangan teknologi hipersonik untuk memperkuat posisinya dalam era teknologi baru di masa kini bersama dengan negara lainnya.
Referensi :
Al Jazeera. (2021, October 18). China denies report of Hypersonic Missile Test. Weapons News | Al Jazeera. Retrieved November 1, 2021, from https://www.aljazeera.com/news/2021/10/18/china-denies-report-of-hypersonic-missile-test.
Associated Press. (2021, October 4). Russia test-fires new hypersonic missile from submarine. AP NEWS. Retrieved November 1, 2021, from https://apnews.com/article/business-europe-russia-vladimir-putin-navy-a941853d791d8b57cc1a2bc39e9d4df4.
BBC. (2021, October 18). China denies testing nuclear-capable hypersonic missile. BBC News. Retrieved November 1, 2021, from https://www.bbc.com/news/world-asia-china-58953352.
BBC. (2021, October 28). Chinese missile launch very concerning, says top US general. BBC News. Retrieved November 1, 2021, from https://www.bbc.com/news/world-us-canada-59072616.
BBC. (2021, October 23). China’s hypersonic missile: Could it spark a new arms race? BBC News. Retrieved November 1, 2021, from https://www.bbc.com/news/world-asia-59001850.
Liebermann, O. (2021, October 22). Latest US military hypersonic test fails. CNN. Retrieved November 1, 2021, from https://edition.cnn.com/2021/10/21/politics/us-hypersonic-test-fails/index.html.
Author: Vanya Wilhelmina | IRB News
Editor: Uttari Kandha Ariwangsa | IRB News