Indonesia Gagal Beli Jet Tempur Milik Rusia Karena Dapat Tekanan, Rusia Tetap Yakin

Sumber: Detik.com

Pada awal 2018, Indonesia dan Rusia sepakat untuk menandatangani kontrak pembelian 11 jet tempur Su-35. Namun, pada Juli 2019, Indonesia meminta penundaan pelaksanaan kontrak, hal ini dikarenakan adanya ancaman sanksi yang dijatuhkan Amerika Serikat terhadap Indonesia, berdasarkan Countering America’s Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA). Sehingga Indonesia perlu melakukan negosiasi terlebih dahulu dengan Amerika Serikat terkait pembelian alutsista Rusia, melihat di mana instansi pemerintah dan perusahaan terlibat dalam arus perdagangan yang cukup rumit.

Pemerintah Amerika Serikat memang kerap menghimbau kepada seluruh sekutu dan mitra untuk menghindari kerjasama atau transaksi terkait alutsista dengan Rusia agar terhindar dari sanksi hukum CAATSA. Seperti kasus Amerika Serikat yang menekan India untuk mengakhiri kontrak senilai $5 miliar untuk membeli sistem pertahanan rudal S-400 Rusia. CAATSA sendiri merupakan undang-undang federal berupa undang-undang yang dimiliki oleh Amerika Serikat yang disahkan pada tahun 2017. Dimana undang-undang CAATSA ini menyatakan bahwa Amerika Serikat berhak untuk menjatuhkan sanksi kepada suatu negara, terutama mitra atau sekutu yang ditemukan berkolaborasi atau bertransaksi alutsista dengan negara musuh Amerika Serikat. Dalam arti lain, negara yang dianggap sebagai ancaman bagi Amerika Serikat, yaitu Rusia, Iran, Korea Utara, termasuk China.

Menurut juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, undang-undang CAATSA bertujuan untuk memblokir pendapatan Rusia sehingga negara tersebut tidak dapat terus menyebarkan pengaruh buruknya ke negara lain. Namun menurut Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Georgievna Vorobyova, UU CAATSA merupakan strategi Amerika Serikat dalam persaingan industri alutsista. karena diketahui, Amerika Serikat tidak hanya menekan dan mengancam Indonesia tetapi Amerika Serikat juga menawarkan Indonesia untuk membeli F-16 buatan AS yang dikembangkan dalam program Joint Strike Fighter dengan negara lain.

Mengutip dari Bloomberg.com, pada 12 Maret 2020, Indonesia memutuskan untuk membatalkan pembelian 11 jet tempur Sukhoi Su-35 milik Rusia. Tindakan yang dilakukan pemerintahan Presiden Joko Widodo ini merupakan bentuk upaya menghindari kerja sama perdagangan yang berbahaya. Dikhawatirkan Amerika Serikat akan menempuh jalur hukuman melalui perdagangan jika kontrak dengan Rusia berlanjut. Tidak mau menyerah, pada tahun 2021, Rusia kembali menyatakan keyakinan dan komitmennya untuk mengirimkan jet tempur Sukhoi Su-35 ke Indonesia. Hal ini disampaikan langsung oleh juru bicara Layanan Federal untuk Kerjasama Teknis-Militer, Valeria Reshetnikova. Upaya Rusia ini tentu menimbulkan kekhawatiran apakah Indonesia akan kena sanksi atau tidak. Namun, Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva menegaskan bahwa undang-undang dan sanksi dari Amerika Serikat bukanlah masalah besar.

Sebelumnya, dari pihak Kementerian Pertahanan pun telah menyatakan bahwa Indonesia tidak bisa langsung membeli ataupun menerima produk atau Alat Utama Sistem Senjata Tentara Nasional Indonesia (Alutsita) dari negara lain, termasuk dari Rusia. Dahnil Anzar Simanjuntak selaku Juru Bicara Menteri Pertahanan Bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Antar Lembaga, mengatakan bahwa Indonesia perlu melakukan banyak pertimbangan dan perhitungan ketika akan membeli atau menerima alutsita, dimana Indonesia perlu mempertimbangkan faktor – faktor lain seperti geopolitik dan geostrategis.

 

 

Referensi:

CNN Indonesia. (2020, July 8). Rusia Sebut Rencana RI Beli 11 Sukhoi Su-35 Masih Berlanjut. internasional. <https://www.cnnindonesia.com/internasional/20200708131118-106-522261/rusia-sebut-rencana-ri-beli-11-sukhoi-su-35-masih-berlanjut> [Accessed 29 July 2021].

Department of Homeland Security. (2021, May 17). Countering America’s Adversaries through sanctions Act faqs. Department of Homeland Security. <https://www.dhs.gov/news/2021/02/11/countering-america-s-adversaries-through-sanctions-act-faqs> [Accessed 29 July 2021].

Salna, K. and Aditya, A., 2020. Trump Threat Spurred Indonesia To Drop Russia, China Arms Deals. [online] Bloomberg.com. Available at: <https://www.bloomberg.com/news/articles/2020-03-12/trump-threat-spurred-indonesia-to-drop-russia-china-arms-deals> [Accessed 29 July 2021].

Senate.gov. 2017. U.S. Senate: U.S. Senate Roll Call Votes 115Th Congress – 1St Session. [online] Available at: <https://www.senate.gov/legislative/LIS/roll_call_lists/roll_call_vote_cfm.cfm?congress=115&session=1&vote=00175> [Accessed 29 July 2021].

Sorongan, T. P. (2021, July 22). Pak Prabowo, rusia Siap pasok 11 JET TEMPUR Sukhoi KE RI. CNBC Indonesia. <https://www.cnbcindonesia.com/news/20210722115306-4-262734/pak-prabowo-rusia-siap-pasok-11-jet-tempur-sukhoi-ke-ri> [Accessed 29 July 2021].

TASS. 2020. Indonesia Drops $1.1 Bln Deal To Purchase 11 Fighter Jets From Russia, Reports Say. [online] Available at: <https://tass.com/economy/1129571> [Accessed 29 July 2021].

TASS. 2020. Russia, Indonesia To Raise Relations To Level Of Strategic Partnership – Lavrov. [online] Available at: <https://tass.com/politics/1115513> [Accessed 29 July 2021].

 

Author: Syadilla Rachmanda Cardosh | IRB News

Editor: Uttari Kandha Ariwangsa | IRB News

Syadilla Rachmanda Cardosh