Grebeg Syawal
Setelah menjalankan ibadah puasa pada bulan Ramadhan, masyarakat muslim di Indonesia merayakan Hari Raya Idul Fitri yang diadakan pada 1 Syawal menurut kalender islam. Daerah Istimewa Yogyakarta yang masih memiliki adat keraton yang sangat kental, memiliki tradisi sendiri dalam merayakan Hari Raya Idul Fitri. Grebeg Syawal, merupakan tradisi yang dilakukan oleh keraton Yogyakarta yang menandakan ucapan syukur karena telah menyelesaikan ibadah di bulan Ramadhan dan merayakan Hari Raya Idulfitri. Selain itu, tujuan diadakannya Grebeg Syawal juga mengadakan sedekah untuk masyarakat Yogyakarta.
Tradisi sedekah keraton Yogyakarta ini dilakukan satu tahun sekali, alhasil setiap Grebeg Syawal dilaksanakan, masyarakat setempat sangat berantusias untuk berpartisipasi dalam tradisi tersebut. Pada tradisi Grebeg Syawal, terdapat tujuh gunungan yang disebut Numplak Wajik, tujuh gunungan tersebut merupakan hasil bumi yang akan diarak ke tiga tempat yang berbeda sebelum masyarakat menikmati Numplak Wajik atau beberapa jenis hasil bumi lainnya. Selain tujuh gunungan tersebut, prajurit keraton pun ikut diarak bersama dengan tujuh gunungan ke tiga tempat yang berbeda, yaitu Masjid Gedhe Kauman, Pura Pakualaman, dan Kepatihan. Gunungan yang diarak ke Masjid Gedhe Kauman akan dinikmati atau di Grebeg oleh masyarakat Yogyakarta. Tradisi yang diadakan di Daerah Istimewa Yogyakarta ini sudah berlangsung selama ratusan tahun.
Dengan adanya pandemi Covid-19 pada tahun 2020, keraton Yogyakarta terpaksa harus meniadakan tradisi Grebeg Syawal untuk menghindari penyebaran virus tersebut. Masyarakat Yogyakarta pun harus bersabar untuk dapat berpartisipasi kembali pada tradisi Gredeg Syawal yang sudah diadakan selama ratusan tahun tersebut, hingga pandemi Covid-19 sudah selesai.
Sumber:
Utami, S, H., & Nariswari, A. 2020. Intip Tradisi Grebeg Syawal di Yogya Untuk Peringati Hari Raya Idul Fitri. Retrieved from: https://www.suara.com/lifestyle/2020/05/19/190000/intip-tradisi-grebeg-syawal-di-yogya-untuk-peringati-hari-raya-idul-fitri?page=all#:~:text=Tradisi%20Grebeg%20Syawal%20merupakan%20bentuk,dalam%20acara%20bernama%20Numplak%20Wajik.
Rasyid, S. 2020. Ditiadakan Tahun Ini, Begini Makna di Balik Tradisi Grebeg Syawal di Hari Lebaran. Retrieved from: https://www.merdeka.com/jateng/ditiadakan-tahun-ini-begini-makna-di-balik-tradisi-grebeg-syawal-di-hari-lebaran.html?page=all