Populisme, Mortalitas, dan Amerika Serikat: Melihat Pandemi Covid-19 Dari Kacamata Konstruktivisme

ABSTRAK

Kemunculan virus SARS-CoV-2 telah mengakibatkan banyak perubahan signifikan dalam hidup masyarakat dunia. Jumlah kasus positif dan angka kematian yang terus meningkat setiap harinya mendesak kepala negara di setiap penjuru dunia untuk menyuarakan agar masyarakatnya menjaga kebersihan, tetap waspada, dan turut mengeluarkan pernyataan dan peraturan demi keselamatan negaranya. Di Amerika Serikat, salah satu negara terbesar di dunia yang saat ini dikepalai oleh Presiden Donald Trump, hal yang sama turut dilakukan, meskipun terdapat beberapa kekeliruan dalam pelaksanaannya yang patut dihindari oleh negara-negara lain. Dalam penanganan pandemi seperti saat ini, tentunya diperlukan kerja sama dan rasa kepedulian yang tinggi antarmanusia dalam menghadapi satu musuh yang sama, yaitu COVID-19. Namun, pasti ada saja tantangan dalam mewujudkan kerja sama tersebut. Politik, kurang tanggapnya pemerintah, relasi antarnegara, kurangnya kesadaran diri, ketidakpedulian terhadap lingkungan sekitar dan orang lain adalah sekian dari banyaknya tantangan yang dihadapi masyarakat dunia di masa penuh ketidakpastian seperti saat ini. Untuk melihat bagaimana faktor-faktor di atas—terutama politik—bisa menjadi tantangan dalam penanganan pandemi COVID-19 yang saat ini sedang terjadi, artikel ilmiah ini akan mengulas lebih dalam mengenai politik seperti apa yang menjadi tantangan, seperti kemampuan dan langkah-langkah Presiden Donald Trump dalam menangani pandemi COVID-19 di Amerika Serikat, populisme, bertentangannya pihak Demokrat dan Republikan, dan lainnya melalui salah satu perspektif terbaru dalam hubungan internasional, yaitu konstruktivisme.

Kata kunci: pandemi, COVID-19, Amerika Serikat, politik, populisme, Donald Trump

 

ABSTRACT

The emergence of the SARS-CoV-2 virus has affected the lives of many significantly. The escalating numbers of positive cases and deaths caused by the virus prompts many country leaders to encourage their citizens to pay attention to hygiene and to stay alert among many others and also by enforcing certain laws for their citizens’ safety. In the United States of America, one of the largest countries in the world with Donald Trump in charge as president, the same measures have been done, though with several mistakes that other countries should avoid making. In dealing with an ongoing pandemic like today, cooperation and concern and care towards others is essential in defeating one common enemy that is COVID-19. Still, obstacles in achieving such cooperation are inevitable. Politics, the inability of governments to act fast, relations between countries, and ignorance are many among other factors that hinder the longed cooperation and teamwork in uncertain times we are facing. To see how the factors mentioned—specifically politics—are capable of becoming one of the obstacles in handling the COVID-19 pandemic, this scientific article will deeply discuss what kind of politics are exactly capable of becoming an obstacle; for instance, President Donald Trump’s ability to handle the COVID-19 pandemic in the United States, populism, the contradictions between the Democrats and Republicans, and many others from one of the most recent perspectives in the realm of international relations, which is constructivism.

Keywords: pandemic, COVID-19, United States, politics, populism, Donald Trump

 

Link drive: https://drive.google.com/file/d/1TEDCZDR-XKlAuVcS3SSgrXciwEilVEvT/view?usp=sharing

Karya: Alya Farah Alfathia, Belinda Nur Fadillah, dan Nathanael Juan Veron Wirawan