Menteri Keuangan Pastikan Indonesia Akan Mengalami Resesi?

Menteri Keuangan Sri Mulyani (tengah), Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo (kiri) dan Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Heru Kristiyana (kanan) mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (24/8/2020). Raker tersebut membahas berbagai masalah diantaranya perkembangan anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang baru terealisasi Rp174,9 triliun dari total anggaran Rp692,6 triliun.ANTARA FOTO/Reno Esnir/wsj.

 

Seiring dengan meningkatnya penyebaran virus korona, telah menekan partumbuhan ekonomi dalam negeri. Pemerintah memprediksi kondisi ekonomi yang minus pada kuartal I dan II pada musim pandemi telah mengakibatkan minus sangat anjlok pada pertumbuhan ekonomi yang mencapai 6,6 persen hingga 8,5 persen. Bagaimana tidak, perkiraan minusnya pertumbuhan ekonomi tersebut sangat bergantung dengan situasi negara yang masih eksis dengan persebaran virus covid-19 karena semenjak virus covid-19 ini melanda negeri, ternyata sangat mempengaruhi aktivitas ekonomi baik di dalam negeri maupun luar negeri.

Dikutip dari CNN, Menkeu Sri Mulyani telah mengevaluasi ulang proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini yang telah mencapai minus paling tinggi 1,7 persen sampai minus 0,6 persen. Sri Mulyani mengatakan bahwa pada kuartal ke III 2020 Indonesia resmi mengalami resesi namun akan mengupayakan pertumbuhannya tanpa minus karena melihat pertumbuhan ekonomi dari awal penyebaran virus korona yang sudah menunjukan dampak negatif.

Faktor yang dapat menyebabkan resesi adalah jika pertumbuhan ekonomi secara dua kuartal berturut-turut mengalami minus atau kontraksi. Airlangga Hartato, Kemenko Perekonomian juga memprediksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal III tahun 2020 ini bisa menyentuh minus 2 persen. Namun Sri Mulayni menegaskan bahwa pemerintah akan  mengupayakan pertumbuhan ekonomi Indonesia kembali stabil dengan menekankan belanja rumah tangga dan investasi Indonesia dan dengan menyusun strategi percepatan penyerapan untuk pertumbuhan.

Sumber : Mistar.id

          Menurut Sri Mulyani, jika pemerintah meningkatkan konsumsi rumah tangganya dan mengembangkan investasi Indonesia dengan strategi percepatan pemerintah untuk memperkuat konsumsi masyarakat, agar dapat menstimulan roda perekonomian pemerintah dan akan mencapai zona netral. Maka dari itu, kinerja pemerintah harus dimonitor agar pertumbuhan ekonomi pada kuartal III dan IV bisa menunjukan titik terang untuk mulai pulih setidaknya mendekati 0 persen.

 

Referensi
CNN Indonesia. ( 22 september 2020) “Sri Mulyani Pastikan Resesi Melanda RI” from :   https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20200922112148-532-549312/sri-mulyani-pastikan-resesi-melanda-ri
Putri, C,A. (22 September 2020). Selain Sri Mulyani, Kementerian Ini Juga Pastikan RI Resesi. CNBC Indonesia. From : https://www.cnbcindonesia.com/news/20200922184123-4-188674/selain-sri-mulyani-kementerian-ini-juga-pastikan-ri-resesi
Liputan6.com (26 Agustus 2020) “Sri Mulyani Pastikan Pemerintah Tak Menyerah Meski Dihantui Resesi” from https://www.liputan6.com/bisnis/read/4340205/sri-mulyani-pastikan-pemerintah-tak-menyerah-meski-dihantui-resesi

Author: Berlian Anjung Sari

Editor: Andini Jasmin H. G.

Berlian Anjung Sari