Pertemuan Tahunan IMF-World Bank Bagi Indonesia

IRB NEWS – Mulai dari masa pemerintahan Soeharto hingga Jokowi, Indonesia semakin berhubungan erat dengan International Monetary Fund (IMF). Terbukti saat ini Nusa Dua, Bali menjadi tempat diselenggarakannya acara Pertemuan Tahunan IMF–World Bank 2018, tentu saja isu yang akan dibahas pada pertemuan 8 sampai 14 Oktober 2018 ini banyak membahas tentang masalah ekonomi dunia dari perang dagang United States of America (USA) hingga era kebijakan moneter ketat sejumlah bank sentral dunia.yang akan didatangi oleh total 34.223 orang termasuk 378 delegasi, yang terdiri dari 189 Menteri Keuangan negara anggota serta 189 Gubernur Bank Sentral, sampai para ekonom dan CEO .

Sumber: cnnindonesia.com

Petemuan tahunan yang telah dilakukan di berbagai negara di luar negara Amerika setiap tahun ketiganya, telah dimulai sejak tahun 1947 dan terakhir diselenggarakan pada tahun 2015 di Lima, Peru ini, membuat Presiden RI, Joko Widodo ingin menunjukkan pada dunia, bahwa meskipun saat ini terjadi penurunan yang merosot pada ekonomi dunia, Indonesia masih bisa bertumbuh bagus dan meskipun dengan berbagai bencana yang terjadi akhir-akhir ini, Indonesia akan tetap memastikan kelancaran jalannya acara.

Sehingga ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan, mulai dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang melakukan pembenahan pada infrastruktur untuk penyelenggaraan kegiatan tersebut seperti membangun underpass pada Simpang Bundaran Patung Ngurah Rai dengan tujuan untuk mengatasi kemacetan yang mungkin akan terjadi pada saat penyelenggaran acara, sampai PT Angkasa Pura I (Persero) yang merupakan pengelola dari Bandara Ngurah Rai, Bali ini juga rela mengeluarkan anggaran Rp2,2 Triliun untuk melakukan pembenahan infrastruktur dengan tujuan yang sama yaitu demi memperlancar pertemuan nantinya.

Dengan menjadi tuan rumah penyelenggaraan acara Pertemuan Tahunan IMF–World Bank 2018 ini, diharapkan kedepannya Indonesia akan terus berinvestasi dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusianya selain itu dapat memberi manfaat lebih bagi Indonesia seperti mendongkrak ekonomi Bali dari 5,9 % hingga menjadi 6,54% dari sektor konstruksi, perhotelan, makanan bahkan juga dengan sektor lainnya, membuka kesempatan kerja untuk 32.700 orang dan berhasil mendapatkan upah rill sebesar 1,13%. Bukan hanya dari sisi ekonomi saja, bahkan penyelenggaran acara ini juga dapat mempromosikan Indonesia dari sisi pariwisatanya yaitu mengenai potensi wisata di Indonesia. Indonesia juga mengincari adanya investasi besar pada Pertemuan Tahunan IMF–World Bank 2018 nantinya, yaitu investasi sebesar US$3 Miliar setara dengan Rp43 Triliun. Selain itu, Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani juga mengusulkan adanya pembahasan tentang Disaster Risk Management dan pembiayaan dalam pengelolaan bencana yang bermanfaat untuk negara-negara rawan bencana.

Referensi
Lavinda, C. I. (2018). Memorabilia IMF dari Era Soeharto hingga Jokowi. CNN Indonesia.
Triyono, A. (2018). ‘Harta Karun’ di Balik Pertemuan IMF-World Bank di Bali. CNN Indonesia.
Yahsyi, A. (2018). Indonesia, Negara Asia ke-4 jadi Tuan Rumah IMF-World Bank. CNN Indonesia.
Prasongko, Dias. (2018). Sri Mulyani Usul Pertemuan IMF – World Bank Bahas Triasuransi. Tempo.co.

 

Reporter: Lisa Marcelina | IRB NEWS
Editor : Intan Fatona | IRB NEWS