KEADAAN PEREKONOMIAN KOREA SELATAN SETELAH WINTER OLYMPIC 2018 BERAKHIR

sumber: twitter @Olympics

 

IRB NEWS – Acara penutupan Winter Olympic 2018 yang ke-23 telah dilaksanakan pada 25 Februari 2018. Selama 17 hari pelaksanaan persiapannya, berhasil menyerap banyak tenaga kerja. Menurut Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, Winter Olympic kali ini sukses besar dan memberikan keuntungan yang banyak bagi Korea Selatan. Tetapi, apakah pelaksanaan Winter Olympic 2018 di Pyeongchang memberikan keuntungan ekonomi bagi Korea Selatan?

Ditunjuknya sebuah negara sebagai pelaksana olimpiade berarti, tidak hanya menjadi tuan rumah, hal tersebut juga dapat menjadi momentum yang tepat untuk perbaikan infrastruktur negara. Dari perbaikan infrastruktur, negara dapat menarik perhatian wisatawan asing hingga sektor pariwisata negara tersebut dapat meningkat. Hal tersebut telah terbukti bagi Korea Selatan pada pelaksanaan Olimpiade Seoul 1988 dan Piala Dunia 2002. (Shane, 2018)

Dalam pelaksanaannya, Korea Selatan menginvestasikan sebesar 13 Miliar Dollar AS untuk Winter Olympic 2018, lebih banyak dari anggaran awal yang direncanakan. Anggaran tersebut banyak dihabiskan untuk membangun hotel-hotel baru di Gangneung dan pengembangan transportasi seperti pembangunan kereta cepat Seoul-Pyeongchang.

Sumber: ontheworldmap.com

Menurut Hyundai Research Institute (HRI), Korea Selatan akan meraup keuntungan ekonomi sebesar 40 Miliar Dollar AS, yang kebanyakan berasal dari sektor pariwisata baik pada saatolimpiade berlangsung maupun setelahnya.

Belajar dari tahun 2014 saat penyelenggaraan Olimpiade di Sochi, Russia kemarin yang menelan biaya sampai 41 Miliar Dollar AS, banyak pihak yang mulai beranggapan jika Korea Selatan akan sulit mendapatkan keuntungan dari olimpiade yang telah diselenggarakan tersebut. Terutama dari stadion utama Winter Olympic 2018, dalam pelaksanaan pemeliharaan stadion pasti akan membutuhkan biaya yang besar dan memberatkan anggaran pemerintah Provinsi Gangwon, yang merupakan salah satu provinsi termiskin di Korea Selatan meskipun, dapat menampung 35.000 penonton serta telah menghabiskan dana sebesar 109 Juta Dollar AS. Dengan stadion sebesar itu, diperkirakan akan berakhir menjadi teater setelah olimpiade selesai. Belum lagi, pihak Olimpiade yang memberi syarat menyediakan 35 venue untuk setiap cabang olahraga yang dilombakan yang pada saat pembangunannya juga banyak mengorbankan lingkungan pada sisi Gunung Gariwang untuk Alpine skiing, mes untuk peserta dan media, ruang untuk acara seremonial, lahan hijau, transportasi dan lain sebagainya untuk dipenuhi negara penyelenggara.

Selain itu, Pyeongchang di anggap kurang dapat menarik perhatian turis karena tidak memiliki tujuan wisata yang unik seperti di Seoul. Tiket yang diperjual belikan pada saat permainan berlangsung pun tidak semuanya terjual habis, dikarenakan banyak juga acara yang dibatalkan akibat dari cuaca yang terlalu ekstrim. (Sipes, 2018)

Dilansir dari CNN, Kim Yuk-yeom, seorang profesor dari Seoul National University mengatakan, “Ada banyak kekhawatiran dan keraguan mengenai mengapa kita mengadakan acara ini dan apakah kita mendapatkan keuntungan dari acara tersebut.”

Korea Selatan menggunakan Winter Olympic 2018 sebagai ajang untuk memamerkan kehebatan teknologi negaranya. Terbukti pada saat acara pembukaan dan penutupan olimpiade yang spektakuler, dengan adanya pertunjukan yang melibatkan lampu-lampu LED canggih dan penggunaan drone hasil kerjasama dengan Intel.

 

REFERENSI

Shane, D. (2018, February 26). As the Olympics end, South Korea asks: Was the cost worth it? Retrieved March 7, 2018, from CNN: http://money.cnn.com/2018/02/24/news/economy/south-korea-olympics-cost-debt/index.html

Sipes, J. (2018, March 5). Will South Korea’s economy benefit from Winter Olympics? Retrieved March 8, 2018, from The National: https://www.thenational.ae/business/will-south-korea-s-economy-benefit-from-winter-olympics-1.710328

http://abcnews.go.com/International/olympics-2018-pyeongchang-winter-games-south-korea/story?id=52026112

 

Reporter              : Rona Nabila                                                     | IRB NEWS

Editor                    : Aliani Andrea dan Intan Fatona                    | IRB NEWS