PERPECAHAN PARTAI HANURA: KEGAGALAN KEPEMIMPINAN?

Sumber: Detik.com

Jakarta – Belakangan ini dunia politik kembali dihebohkan dengan kabar Partai Hati Nurani Rakyat atau dikenal dengan sebutan Hanura sedang mengalami krisis kepercayaan, yang berujung pada perpecahan. Menurut Ketua Dewan Pembina Partai Hanura, Wiranto, beliau perpecahan dua kubu ini disebabkan oleh kepemimpinan yang gagal.
Wiranto juga mengatakan saat dimintai konfirmasi seperti yang dikutip dari Detik “Akibat ini karena masalah leadership. Ini kita perbaiki masalah apa di leadership itu,” Jakarta, Rabu (18/1/2018).

Saat ini terdapat dua kubu yaitu kubu Daryatmo dan kubu Oesman Sapta Odang (OSO) yang mana kedua kubu tersebut saling bertentangan. Salah satu faktor pecahnya partai Hanura ini, terjadi karena kepemimpinan yang tidak tegas dan masih adanya mental korupsi dalam pemimpin itu sendiri.

Partai Hanura kubu Manhattan atau kubu yang bersama dengan Sang ketua umum, OSO ini, mengklaim bahwa uang partai yang dipindahkan ke OSO Sekuritas untuk di investasikan dipakai untuk keperluan partai. Namun, dari pihak kubu Daryatmo sebelumnya telah melaporkan Oesman Sapta Odang ini kepada kepolisian. Kubu Daryatmo juga mempunyai bukti bahwa OSO menyelewengkan dana partai sekitar Rp 200 miliar ke rekening pribadi OSO Sekuritas. “Kami akan melaporkan dugaan penyimpangan yang dilakukan oleh Oesman Sapta Odang yang pada saat itu masih menjabat sebagai Ketua Umum partai Hanura kepada Mabes Polri,” kata Wakil Ketua Umum Partai Hanura kubu Daryatmo, Sudewo kepada Kompas, di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (21/1/2018).

Kedua kubu ini semakin memanas karena adanya berbagai tuduhan dari kedua belah pihak, baik dari pihak OSO itu sendiri maupun dari pihak Daryatmo. Usut punya usut Ketua Umum Partai Hanura, OSO ini menginvestasikan dana partai ke OSO Sekuritas tanpa adanya perundingan dari berbagai pihak partai Hanura itu sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa OSO selaku Ketua Umum Hanura bertindak egois dalam memimpin Partai Hanura.

Saat ini, Hanura kubu ‘Ambhara’ sudah tak lagi mengakui OSO sebagai ketua umum dan menunjuk Daryatmo sebagai ketua umum baru melalui munaslub hari ini. Wiranto melihat permasalahan ini muncul dari aspirasi anggota partai yang diwakili pengurus daerah se-Indonesia.

 

Reporter : Theresa Gunawan