Pemasangan Sistem Radar AS di Palau dan Pengaruhnya terhadap Indonesia

Pada tanggal 24 Agustus 2017, Departemen Pertahanan AS dan Pemerintah Guam resmi menyepakati perencanaan konstruksi menara radar di Negara Republik Palau. Sistem radar yang akan diinstalasi memiliki kemampuan untuk memonitor wilayah seluas  500.000 Km2.[1] Tindakan tersebut merupakan respon atas ancaman Korea Utara (Korut) yang berintensi melaksanakan penyerangan menggunakan senjata nuklir terhadap basis militer AS di Guam.

Justifikasi AS atas pemasangan alat terkait adalah kedekatan geografis antara kedua negara (Hagåtña dan Ngerulmud), sedangkan Palau merupakan negara berdaulat yang tidak mampu membangun sistem pertahanan secara mandiri. Guna menjamin keselamatan masyarakat dari ancaman eksternal yang bersifat simetris maupun asimetris, pemerintah melalui Compact of Free Association memanfaatkan AS dalam menyediakan fasilitas proteksi skala nasional. Hal ini mengindikasikan bahwa karakteristik hubungan negara hagemon dan Palau adalah simbiosis mutualisme.

 Pada dasarnya, Compact of Free Association adalah perjanjian yang diinisiasi oleh Bill Clinton pada tanggal 1 Oktober 1994,  dimana memberikan hak istimewa berupa garansi perlindungan kepada beberapa negara kecil seperti, Kepulauan Marshall, Mariana Utara, dan khususnya Palau. [2]

Dalam perkembangannya, Palau telah menerima proposal konstruksi sistem radar dari Missile Defense Agency (MDA) sejak tanggal 18 Juli 2017, yang sebelumnya menyediakan pembangunan Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) untuk AS di Kodiak, Alaska.[3]

Menanggapi isu di atas, Indonesia dapat merencanakan beberapa tindakan pencegahan dan/atau merancang skenario atas probabilitas terburuk ketika Korut berhasil meluncurkan misil balistik. Hal ini mempertimbangkan dampak destruktif senjata strategis yang mampu mencakup wilayah Indonesia bagian Timur, tergantung dari jenis misil balistik yang akan digunakan Korut. Oleh karena itu, alangkah baiknya pemerintah RI melalui Kementerian Luar Negeri mengusahakan langkah diplomasi di The Six Party Talk, guna mencegah penerapan kebijakan peluncuran misil balistik ke Guam.

 

[1]       TaipeiTimes. 2017. US Military Plans to Establish Radar Facilities in Palau. Diunduh dari: http://www.taipeitimes.com/News/world/archives/2017/08/25/2003677156, diakses pada tanggal 15 September 2017, pukul: 08.38 WIB.

[2]       Department of State US. 2003. Compact of Free Association. Diunduh dari: https://www.state.gov/documents/organization/173999.pdf, diakses pada tanggal 15 September 2017, pukul: 08.38 WIB.

[3]       MDA. 2017. Missile Defense Agencies. Diunduh dari: https://www.mda.mil/news/17news0007.html, diakses pada tanggal 15 September 2017, pukul: 08.38 WIB.

Assay Lovelianty Farmin