Kepala Negara Sahabat Berdatangan di Era Jokowi
Presiden RI ke-7 Joko Widodo boleh jadi tak seperti Susilo Bambang Yudhoyono dahulu yang terlihat lebih aktif dalam urusan hubungan bilateral maupun multilateral. SBY aktif menghadiri beberapa perhelatan berskala global, yang tentunya bergengsi karena dihadiri banyak kepala negara dan pemerintahan dari berbagai negara . Kepemimpinan Presiden Jokowi lebih condong menfokuskan isu domestik, sedangkan urusan internasional di serahkan kepada Menteri Luar Negeri. Namun, dengan gaya kepemimpinan Jokowi yang demikian, mampu menarik beberapa kepala negara untuk datang berkunjung, yang sebelumnya sudah puluhan tahun tak datang ke Jakarta.
Tercatat setidaknya ada tiga nama kepala negara sahabat sejak awal 2017 yang datang, yaitu Raja Salman bin Abdul Aziz Al Saud dari Saudi Arabia, Francois Hollande Presiden Prancis yang setelah 30 tahun lamanya tidak ada Presiden dari negeri Eiffel melawat ke Jakarta, serta untuk pertama kalinya sepanjang sejarah Presiden Afghanistan yang saat ini dijabat oleh Ashraf Ghani berkunjung ke Indonesia.
Gaya kepemimpinan Jokowi yang tak berjarak pada rakyat, serta keaktivannya bermain sosial media baik twitter maupun video youtube di chanelnya yang sering kali menjadi viral diperbincangkan oleh netizen di dunia maya. Selain itu, gaya berpakaian Jokowi sering kali menjadi perbincangan dan tren baru bagi warga Indonesia. Gaya kepemimpinan macam ini tentu jarang ditemui di dalam diri seorang presiden, sosok yang biasanya tak tersentuh oleh publik dan terkesan eksklusif dengan serangkaian protokoler yang melekat padanya. Namun, Jokowi hadir dengan gaya kepemimpinan yang berbeda.
Raja Salman menjadi kunjungan paling istimewa dalam sejarah kunjungan kepala negara ke Jakarta, karena setelah puluhan tahun tak ada kunjungan balasan dari Raja Saudi, kunjungan kali ini membawa rombongan dengan porsi besar dan menjadi pemberitaan nasional. Selain karena pengamanan yang luar biasa dan jumlah rombongan yang dibawa, kemewahan tak terlepas dari sang Raja. Apalagi, selain melakukan kunjungan kenegaraan yang menghasilkan tambahan nilai investasi Saudi di Indonesia serta penambahan kuota haji, Raja Salman dan rombongan juga menyempatkan untuk berlibur selama seminggu di Pulau Bali. Kunjungan ini di gadang gadang sebagai sarana promosi wisata nasional ke Timur Tengah, mengingat Raja Salman merupakan seorang berpengaruh di kawasan Teluk Arab. Jumlah wisatawan asal Timur Tengah di prediksi akan bertambah pasca lawatan sang raja, yang sebelumnya masih sangat sedikit.
Sementara Presiden Prancis melawat ke Jakarta untuk bertemu langsung dengan Presiden Jokowi di Istana Negara. Pertemuan tersebut berlangsung empat mata dan membicarakan mengenai pariwisata dan kerjasama bilateral, selain itu Presiden Prancis tersebut mendapatkan jamuan makan siang dari Presiden Jokowi.
Ashraf Ghani mengukir sejarah hubungan bilateral Indonesia – Afghanistan. Pertama kali dalam sejarah ada kunjungan Presiden Afghanistan ke Jakarta. Kunjungan dilakukan pada 5-6 April 2017 itu sangat berarti bagi kelangsungan hubungan baik dua negara. Pembicaraan menyoroti tentang peran Indonesia dalam perdamaian di Afghanistan serta ada empat poin kerja sama yang akan ditandatangani kedua negara, yakni dalam bidang pendidikan, pertanian, statistik, dan reformasi administrasi publik.
Selain itu, cara Presiden menyambut tamu negara terbilang berbeda dari rezim sebelumnya. Unsur masyarakat dan anak sekolah juga dilibatkan untuk mempertunjukkan berbgai atraksi budaya Indonesia, yang sekaligus digunakan sebagai sarana promosi budaya nasional ke ranah global.
Referensi :
Kompas. Pertama Kali Dalam Sejarah Presiden Afghanistan Akan ke Indonesia. Diakses dari http://nasional.kompas.com/read/2017/03/30/13381091/pertama.kali.dalam.sejarah.presiden.afghanistan.akan.ke.indonesia
Tribun News. Setelah 30 Tahun Presiden Prancis Berkunjung ke Indonesia. Di akses dari http://www.tribunnews.com/nasional/2017/03/30/setelah-30-tahun-presiden-perancis-berkunjung-ke-indonesia-temui-presiden-jokowi