Carut-marut Rumah Tahanan di Indonesia

 

(Sumber: http://news.okezone.com)

      Rumah tahanan(Rutan) adalah tempat untuk para pelaku pelanggaran hukum untuk dibina agar menjadi manusia yang lebih baik dan dengan harapan dapat kembali lagi ke masyarakat. Namun  terlihat jelas bahwa kondisi dari banyak rumah tahanan di Indonesia memiliki kondisi yang tidak baik seperti over capacity, pungutan liar (Pungli), dan kondisi bangunan yang sudah tidak layak, dll. Tidak hanya itu, perlakuan dari para penjaga rutan yang tidak baik, adanya diskriminasi sesuai kelas sosial dll yang mana membuat banyak napi tertekan secara mental sehingga merasa tidak betah tinggal di rumah tahanan.

    Baru-baru ini di Pekanbaru,Riau sebanyak 442 Narapidana kabur dari rutan Sialang Bungkuk pada jum’at siang setelah bentrok akibat mereka menuntut agar kepala kemanan rutan di copot mereka kabur dari rutan dengan cara merusak paksa pintu tahan hingga jebol sehingga mereka bisa berhamburan keluar banyak dari mereka yang bersembunyi di rumah warga dan memberhentikan kendaraan di jalan untuk kabur namun dengan sigap  warga langsung membantu pihak aparat untuk menangkap narapidana yang mencoba kabur sesaat setelah insiden kaburnya ratusan napi tersebut, sekitar 30 narapidana langsung tertangkap dengan bantuan warga, Setelah itu Kapolresta Pekanbaru Komisaris Besar Susanto menyampaikan bahwa polisi akan mengadakan razia di beberapa tempat untuk mengamankan jalur yang sekiranya dapat menjadi jalur pelarian tahanan. (Setyawan, 2017)

     Disinyalir penyebab dari kaburnya para narapidana tidak hanya menuntut untuk dicopotnya kepala tahanan tetapi terjadi pemerasan,pungutan liar dan perlakuan yang tidak adil antar sesama napi. Isinya juga sudah melebihi batas, kapasitas Rutan ini adalah 300 orang tetapi diisi dengan 1.870 orang, yang berarti sudah lebih dari 600% kapasitas yang berlebih. Dari pengakuan keluarga narapidana mereka harus tetap membayar biaya air hingga makan keluarga mereka yang menetap di rutan, jika ingin mendapat fasilitas lebih narapidana juga bisa membayarkan sejumlah uang kepada para oknum yang ada.

     Menteri Hukum dan HAM, Yosana Laoly, berkunjung ke rutan Sialang Bungkuk Pekanbaru selang 2 hari insiden kaburnya para narapidana terjadi, ia mengatakan bahwa ia akan segera mementuk tim dan dengan seluruh jajaran untuk membuat kebijakan agar masalah-masalah seperti yang telah terjadi tidak akan terjadi lagi kedepannya dan menindak lanjuti masalah ini sehingga bisa mempidanakan para oknum yang memeras dan mendapatkan uang. Beberapa rencana juga sudah dicanangkan untuk mengatasi masalah-masalah seperti ini seperti memberikan grasi kepada para narapidana narkoba Karena 40% dari penghuni rutan adalah narapidana dengan kasus narkoba, lalu memberikan wewenang kepada pihak swasta untuk mengurusi rutan karena di negara maju seperti Amerika Serikat urusan soal rumah tahanan sudah bukan lagi urusan dari pemerintah, mereka juga dinilai lebih lihai dalam menangani masalah pasokan air dan segala kebutuhan para narapidana, dengan memberi wewenang kepada pihak swasta diperkirakan juga akan menghemat anggaran negara sampai 20%. (Laoly, 2017)

     Dengan adanya kasus ini pemerintah Indonesia harus meninjau kembali kondisi dari rutan yang ada di Indonesia sehingga masalah ini tidak akan terulang lagi. masalah ini adalah masalah yang cukup serius karena narapidana yang kabur bisa mengancam keamanan warga sekitar serta masalah ini juga membuktikan bahwa pemerintah belum cukup baik dalam memngurusi rutan-rutan yang ada, masih banyak hal yang harus diurusi terutama kelayakan rutan hingga perilaku dari pada pihak yang bekerja di rutan, pihak yang bekerja dirutan juga harus ditambah jumlahnya mengingat masalah ini tidak dapat dicegah oleh para penjaga rutan karena jumlah mereka kalah banyak dengan para narapidana yang yang ada.renovasi rutan hingga perluasaan rutan juga dapat dilakukan pemerintah karena jumlah penghuni rutan yang banyak, seperti dalam rutan ini idealnya dalam satu kamar dihuni oleh 15-20 orang namun pada kenyataannya dihuni hingga 50 orang, pemerintah harus menaruh keseriusan serta usaha dalam menangani hal ini agar mendapatkan solusi yang dapat memecahkan masalah.

References

Laoly, Y. (2017, May 7). Menteri Yasonna Tinjau Rutan Sialang Bungkuk. (M. TV, Interviewer)

Setyawan, F. A. (2017, May 5). Tahanan Kabur Pekanbaru Desak Kepala Keamanan Rutan Dicopot. Retrieved from http://www.cnnindonesia.com: http://www.cnnindonesia.com/nasional/20170505160952-12-212617/tahanan-kabur-pekanbaru-desak-kepala-keamanan-rutan-dicopot/

 

 

Aliani Andrea