Menanti Diplomasi Indonesia-Amerika: Trump Menginvestigasi Perdagangan Indonesia

Menjelang kedatangan Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence dalam rencana Tur Asia nya, salah satunya Indonesia, Presiden Donald Trump akan menginvestigasi ketidakstabilan perdagangan Indonesia beserta dengan 15 negara lainnya yang diduga merugikan AS yaitu; Cina, Jepang, Jerman, Meksiko, Irlandia, Vietnam, Italia, Korea Selatan, Malaysia, Thailand, Perancis, Swiss, Taiwan, dan Kanada. Sebab, Trump melihat adanya kecurangan yang terjadi pada pedagangan internasional antara AS dengan mitra perdagangannya. Trump melihat kecurangan ini atas dasar AS merasa telah dirugikan oleh Negara-negara yang berdagang dengan AS dengan jumlah ekspor dan impor yang tidak stabil (Korte, Trump Exexutive Orders will Target Trade ‘Cheaters’, 2017).

Dalam usaha investigasi tersebut, Trump menandatangani dua perintah eksekutif pada 31 Maret lalu. Trump memberi waktu 90 hari bagi para administrasinya untuk merancang dan mengimplementasikan sebuah strategi dalam melawan mereka yang melanggar hukum perdagangan (Hermansyah, Trump puts Indonesia on Trade hit List, 2017). Usaha tersebut dilakukan untuk mencari penyebab defisit perdagangan yang diperkirakan mencapai US$ 50 miliar (Setuningsih, 2017). Kecurangan yang dimaksudkan Presiden Trump ialah, jumlah barang yang diekspor AS lebih sedikit dibandingkan ekspor yang dilakukan oleh Negara-negara lain termasuk Indonesia.

 Mendengar hal tersebut, Wakil Presiden Jusuf Kalla menanggapi pernyataan itu dengan memberikan pertanyaan kepada Trump, mengenai kecurangan apa yang dimaksudkan oleh Trump. “Amerika Serikat tidak bisa mengatakan Indonesia curang. Curang kenapa? Kita tidak pernah paksa kan untuk beli barang Indonesia. Tetapi karena barang Indonesia baik dan murah, jadi mereka beli” Ujar Wakil Presiden Jusuf Kalla (Setuningsih, 2017). Menurut pernyataan JK, pada dasarnya, barang yang dipasarkan AS mahal, sehingga kita tidak dapat membeli barang AS, namun barang Indonesia murah, oleh sebab itu AS banyak membeli barang Indonesia (Prakoso, 2017).

Dalam hubungan perdagangan antara AS dengan rekan perdagangannya, Indonesia justru bukanlah pemicu defisit AS, melainkan Cina. Ini dikarenakan Indonesia lebih banyak mengekspor barang mentah dengan jumlah yang banyak, sementara Indonesia menerima barang dari AS berupa barang jadi, yang dimana tidak ada kesenjangan ataupun pihak yang dominan dalam perdagangan antara Indonesia dengan AS. Menurut  Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Ketua divisi perikanan Thomas Darmawan mengatakan bahwa barang ekspor Indonesia ke AS benar-benar berbeda dari Cina. Indonesia sebagian besar mengekspor produk sumber daya alam seperti, karet, kopi, dan perikanan sementara sebagian besar ekspor Cina adalah produk jadi (Hermansyah, Trump Puts Indoensia on Trade Hit List, 2017).

Referensi

Korte, G. (2017, March Friday). Trump Executive Orders will Target Trade ‘Cheaters’. Retrieved April Saturday, from USAToday: https://www.usatoday.com/story/news/politics/2017/03/31/trump-executive-orders-target-trade-cheaters/99881390/

Hermansyah, A. (2017, April Monday). Trump puts Indonesia on Trade hit List. Retrieved April Thursday, 2017, from TheJakartaPost: http://www.thejakartapost.com/news/2017/04/03/trump-puts-ri-on-trade-hit-list.html

Prakoso, A. (2017, April Tuesday). AS Tuduh Indonesia Negara Curang, JK: Donald Trump Harus Introspeksi Diri. Retrieved April Thursday, 2017, from Tribunnews: http://www.tribunnews.com/internasional/2017/04/04/as-tuduh-indonesia-negara-curang-jk-donald-trump-harus-instropeksi

Setuningsih, N. (2017, April Tuesday). Bantah Lakukan Kecurangan, Wapres Minta AS Introspeksi Harga Jual. Retrieved April Thursday, 2017, from Beritasatu: http://www.beritasatu.com/ekonomi/423285-bantah-lakukan-kecurangan-wapres-minta-as-introspeksi-harga-jual.html

Dimas Setyanto