Dampak Topan Debbie di Queensland, Australia

Pada tanggal 28 Maret 2017, Daratan Queensland (negara bagian Australia) dilanda Topan Debbie dengan kecepatan angin 260 km per jam dan menjadi badai yang paling kuat setelah Topan Yasi yang tejadi pada tahun 2011 (DW, 2017).

            Topan Debbie ini mengakibatkan banyak kerusakan dan terputusnya akses, seperti kerusakan bangunan, pohon tumbang, jendela – jendela pecah dan padamnya pasokan listrik. Selain itu, situasi ini juga berdampak pada penutupan sekolah, penutupan bandara, jalanan yang tidak dapat dilewati karena banyaknya pohon yang tumbang dan yang paling berdampak adalah harga pasokan pangan karena Queensland banyak menghasilkan produk pertanian.

            Queensland dikenal sebagai “ladang makanan” yang menghasilkan tomat, terong, labu, timun, jagung, kacang polong, buah-buahan dan ladang tebu. Namun bencana alam ini mengakibatkan kerusakan panen dan kerugian secara besar-besaran. Menurut Direktur Eksekutif Federasi Petani Nasional Australia Tony Mahar, perkiraan kerusakan tanaman yang terjadi sekitar $ 1 miliar (Australia Plus ABC, 2017). Dampaknya, para pedagang juga harus mengimpor barang dagangan mereka untuk diperjual-belikan dipasar karena kurangnya pasokan pertanian sehingga tingginya harga yang harus dibayarkan oleh konsumen untuk memenuhi pangannya.

Referensi

Australia Plus ABC. (2017, Maret 29). Dampak Harga di Australia Karena Topan Debbie. Retrieved from news.detik.com: https://news.detik.com/australiaplus/3459634/dampak-harga-di-australia-karena-topan-debbie

(2017, Maret 28). Siklon Debbie Landa Australia Utara, Ribuan Orang Cari Perlindungan. Retrieved from dw.com: http://www.dw.com/id/siklon-debbie-landa-australia-utara-ribuan-orang-cari-perlindungan/a-38152837

Florentina M. Chandra